Chapter 29 • Perasaan yang Terbuang

472 51 5
                                    

Selamat siang menuju sore semua 😗😗


Jangan lupa ya kasih 🔴 VOTEEEE 🔴 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dulu sebelum baca. Nggak bakal rugi kok!

⭐️💬. Untuk menambah suasana coba dengarin lagu diatas ya biar makin mantep 🥰🥰 🎧🎧.

Now Playing 🎧 :
Kat Dahlia - I Think I'm In Love

Maaf kalau masih banyak TYPO nya. Diusahakan kedepannya akan jauh lbh baik! 🙏🏻🙏🏻

Selamat membaca 🧸 :}

•••
I am a selfish person.
- Noah Diwatama

Suara sunyi bersama dengan lantai rumah yang terasa dingin adalah hal pertama yang menyambut Senja dan Dave saat masuk ke rumah Noah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara sunyi bersama dengan lantai rumah yang terasa dingin adalah hal pertama yang menyambut Senja dan Dave saat masuk ke rumah Noah. Senja menahan napasnya saat merasakan betapa dinginnya rumah Noah sekarang. Seingat Senja, Noah pernah mengatakan jika kediaman Wiraatmadja bukanlah rumah. Jadi bisa disimpulkan jika sekarang tempat ia berdiri adalah rumah Noah sebenarnya.

Ya, alih-alih masuk rumah sakit, Noah memaksa Alex untuk membawanya ke rumah lelaki itu saja. Bahkan hampir memaki Alex dengan segala rutukan yang memekikan telinga. Alhasil, kini mereka berada di rumah lelaki itu. Sebelumnya Alex juga sudah menelepon dokter untuk mengecek kondisi Noah. Ya, jika memiliki uang yang cukup, dokter pribadi pun dapat kalian beli.

Dokter berkata tidak ada yang serius, hanya sakit migrain biasa. Tapi, juga datang karena efek kelelahan yang terjadi pada Noah akhir-akhir ini membuat tubuhnya menjadi drop tiba-tiba. Mengingat apa yang menjadi penyebabnya membuat Alex menghela napas pelan.

Ia tidak tahu pasti bahwa alasan yang membuat Noah drop seperti ini adalah alasan yang sama seperti apa yang membuat lelaki itu akhir-akhir ini ling-lung seperti orang kehilangan arah. Sepertinya ada hal lain yang membebani pikiran Noah dan sesuatu itulah yang Alex tidak ketahui. Seakan-akan bahwa sahabatnya itu menutupinya dari mereka.

Suara ketukan membuat Alex memalingkan wajahnya. Detik selanjutnya pintu terbuka menampilkan Senja dan Dave yang berdiri bersebelahan. Alex menghela napas mencoba saat melihat wajah pucat milik Senja. Hanya dengan melihat itu saja Alex tahu bahwa perasaan mereka berdua sudah benar-benar tumbuh.

Dengan pelan ia berdiri, membiarkan Senja duduk di kursi yang terletak tepat di samping ranjang Noah. Noah tidak mengeluarkan suara. Namun napas yang teratur itu membuat Senja tahu bahwa lelaki itu sedang tertidur. Ia perlahan melipat tongkat dan melepaskan kacamatanya.

𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang