Chapter 16 • Peringatan Pertama

542 59 11
                                    

Yoyoyo! Senja and Noah kembali! 👋🏻👋🏻🤪

Jangan lupa buat klik vidio di atas untuk menambah suasana membaca 😆😆

Sebelum baca, jangan lupa ya kasih
🔴 VOTEEE 🔴 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ nya dulu.

Nggak bakal rugi kok.

Maaf kalau masih banyak TYPO nya. Diusahakan kedepannya akan jauh lbh baik! 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Selamat membaca 🧸🧡 ~

now playing :
Awas Jatuh Cinta (Armada)

•••
Semua rasa sakit ini yang membuat semuanya berubah menjadi dingin.
- Noah Diwatama

Akhirnya hari saat festival diadakan telah datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya hari saat festival diadakan telah datang. Senja mahasiswa mulai sibuk mempersiapkan acara mereka masing-masing. Tidak terkecuali untuk tim Senja beserta kawan-kawannya. Sejujurnya, hari ini gejolak penuh bahagia mengembang di dalam Senja. Hanya saja, ada sesuatu yang berhasil menganggu benaknya sedari kemarin.

       Yang pasti, setelah Noah mengantarnya pulang, lelaki itu mengeluarkan nada yang asing padanya. Senja tidak tahu mengapa tapi hal itu berhasil membuatnya terganggu. Bahkan sampai sekarang, Senja dan Noah masih belum berbicara satu sama lain.

       Sebetulnya, sampai saat ini Senja sama sekali tidak tahu alasan lelaki itu bersikap seperti ini padanya. Sudah berapa kali Senja melontarkan kalimat hangat yang menghibur namun Noah tetap mengabaikannya setengah mati. Apakah Senja kesal? Ya. Tapi Senja tahu Noah tidak akan marah secara cuma-cuma. Pasti ada alasan di balik amarah itu, dan Senja sangat ingin tahu.

       Helaan napas lelah keluar dari bibir perempuan itu. Ia duduk di pinggiran tangga dengan lesu, menghindari kerumunan orang. Walau masih persiapan, tapi sudah sangat banyak orang yang berlalu lalang. Tentu Senja merasa sedikit kesusahan jika berada di tengah keramaian.

       Tongkatnya sering tertendang dan terantuk oleh kaki orang lain. Beberapa orang mendorongnya tanpa sengaja. Hal itu membuat Senja sadar jika di tengah kesibukan seperti hari dirinya bisa cukup ... menghambat. Jadi, Senja memutuskan untuk menghindari kerumunan untuk sementara waktu. Selain itu, mendengar suara bising juga membuat kepalanya terasa ingin pecah.

       Ya, Senja paling tidak tahan dengan suara keras dan berisik. Mungkin orang mendengar bunyi keras dengan ketakutan hanya enam banding sepuluh, tapi berbeda dengan Senja. Ketakutan Senja terhadap bunyi keras bisa mencapai sepuluh banding sepuluh atau bahkan lebih. Mungkin karena telinganya yang cukup peka. Bukan. Itu bukan alasan yang tepat untuk mendeskripsikan alasan dari rasa takutnya itu.

𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang