Chapter 75 • Kembali ke Pelukannya

244 17 4
                                    

siap-siap chapter kali ini akan menggores hati kalian. Sediakan p3k sebelum membaca :) 💔

DAN. Lagu di atas bener" cocok dengan chapter ini. Relakan kuota kalian. Lagu ini bener" relate untuk Senja pada Noah. Meskipun pakai b.inggris tp melodinya aja mampu membuat kalian NYESSS.

jadi make sure dengerin yaa

now playing:
Iris

•••

Apakah kamu akan kembali? Aku juga tidak tahu. Mungkin itu hanya mimpi jika benar terjadi karena kamu sudah meninggalkan aku di sini.
- Noah Diwatama

●●●

Rasa hangat ini nyata.

Pelukannya nyata. Dekapan ini nyata. Aroma itu kembali menyeruak hidungnya. Senja tidak menghilang. Gadisnya itu ada di dekapannya. Terasa.

Noah menjauhkan wajahnya, menatap sosok yang berada di pelukannya itu tanpa ingin berkedip sekali pun. Matanya membulat seperti hendak lepas dari tempatnya. Sekujur tubuhnya terasa bergetar hebat dengan air mata yang kembali menintik dari pelupuknya.

"Tell me this is not a dream, please ...?"

(Tolong katakan ini bukan mimpi)

Desisan mohon itu dibalas dengan sebuah senyum simpul. Senja menggeleng pelan dan membalas, "Bukan. Ini bukan mimpi, Noah."

Noah tidak tahu harus percaya atau tidak. Senja dalam bayangannya akan selalu mendepak permintaan itu. Senja dalam bayangannya akan selalu mengingatkan Noah jika semuanya hanya halusinasinya saja. Noah kembali menangis tanpa ditahan. Air mata meleleh bagaikan lilin yang sudah lama menyala. "Ta-tapi gimana caranya? Ka—Kamu ... kamu ...." Suaranya hilang ditelan dengan isakannya.

Dengan tangannya yang bergetar hebat, Noah mengusap lembut wajah kecil itu. Jarinya langsung bersentuhan dengan wajah Senja yang begitu lembut dan hangat. Tidak hilang. Senja tidak menghilang seperti biasanya.

Isakan kembali terdengar, Noah segera menenggelamkan kepalanya pada lekukan leher perempuan itu. Lain dengan Noah yang sudah menangis tanpa peduli menahannya lagi, tangan Senja bergerak mengusap punggung lelaki itu yang lebar.

Noah yang seperti menindih tubuhnya mengambil perhatian banyak orang. Terutama mereka yang sempat mendengar gerutuan Noah.

Tadi komplain, sekarang mesra-mesra.

Senja yang masih berada di pelukan erat Noah hanya bisa pasrah dirinya ditelan hidup-hidup oleh tubuh besar lelaki itu. Memejamkan matanya nyaman, Senja menikmati semua ini. Aroma dari tubuh Noah yang selalu dinantikannya setiap hari, menit, dan detik.

Ia kembali di pelukan kekasihnya.

"Sa—Sayang. Aku ... aku masih ...."

Suara parau itu terdengar dari sisi Senja. Getaran hebat yang Senja rasakan dari Noah membuat dirinya jujur sedikit cemas. Dengan pelan ia mendorong tubuh lelaki itu. Setelah jarak tercipta di antara mereka, sebuah senyum lembut terbit di wajahnya.

"Shh, aku di sini .... Aku di sini, Noah," desis Senja dengan suara yang ikut bergetar. Tangannya terulur, menyeka air mata yang masih keluar dari sepasang manik itu. "Kamu kacau banget. Kenapa jadi kurus gini coba?" tanya Senja kembali dengan suara pelan dan pahit.

Noah terisak dengan bahunya yang naik turun. Kedua mata lelaki itu sudah merah dan sembab meskipun air mata masih belum berhenti keluar dari sumbernya. "I've missed you so much, Ja," adu lelaki itu bak anak kecil yang merindukan orang tuanya.

𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang