Chapter 30 • Selepas Dia Pergi

447 42 3
                                    

Selamat sore semua!!! 🖤✨

Jangan lupa ya kasih 🔴 VOTEEEE 🔴 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dulu sebelum baca. Nggak bakal rugi kok!

⭐️💬. Untuk menambah suasana coba dengarin lagu diatas ya biar makin mantep 🥰🥰 🎧🎧.

Maaf kalau masih banyak TYPO nya. Diusahakan kedepannya akan jauh lbh baik! 🙏🏻🙏🏻

Selamat membaca 🧸 :}

now playing :
Laluna - Selepas Kau Pergi

•••

Like a welcome rain, you slowly seeped into my life.
- Noah Diwatama

Senja memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumahnya. Ia harus menenangkan hatinya alih-alih membuat khawatir Larasti dan Ditya nanti. Oleh karena itu Senja memutuskan untuk pergi ke tempat yang akan membuatnya tenang. Walau sekarang Senja benar-benar tidak tahu ia di mana, untung saja Senja membawa sejumlah uang. Setidaknya Senja bisa sampai ke tempat itu.

     Setelah cukup lama berkeliling, Senja akhirnya menemukan sebuah perkumpulan angkutan umum. Tanpa lama lagi ia mencari di mana angkutan umum yang menuju tempat rahasianya. Setelah menemukannya Senja langsung menaiki mobil tersebut. Langkahnya terasa berat hanya untuk naik ke mobil itu saja.

     Perjalanan terasa sangat menyiksa batin Senja. Kepalanya terasa penat tanpa sebab. Senja menghela napas, menyandarkan kepalanya di kaca angkutan umum itu. Matanya terpenjam erat. Guncangan beberapa kali Senja dapatkan selama perjalanan membuat kepalanya benar-benar pusing.

     Setelah hampir berjalan dua puluh menit, akhirnya Senja sudah sampai di tempat tujuan. Walaupun tidak sama persis, tapi Senja memilih untuk berjalan kaki menuju tempat rahasianya itu. Padahal, sekarang tubuh dan kepala Senja benar-benar terasa berat.

      Akhirnya Senja sampai di tempat rahasianya itu setelah perjalanan yang cukup panjang. Bahkan sekarang keringat sudah membasahi seluruh wajahnya. Tenaganya sudah sangat terkuras. Begitu sampai, Senja langsung menjatuhkan tubuhnya di tempat ia biasa duduk.

     Hah ...

     Entah mengapa hari ini terasa sangat berat. Mata Senja sakit. Padahal ia tidak menangis. Tapi, entah mengapa rasanya sangat sakit. Hal itu membuat Senja menekan kedua matanya pelan. Namun, semakin lama justru membuat mata Senja memanas.

     Senja menggigit bibir bawahnya kuat-kuat, menahan dirinya untuk tidak menangis. Senja tidak boleh sedih. Ini semua pilihannya. Senja lah yang memutuskan hubungan mereka. Tapi, kenapa Senja juga yang paling tersakiti pada akhirnya? Padahal yang Senja inginkan hanyalah terjauhkan dari semua rasa sakit.

𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang