Halo! Update nih! Siap-siap untuk chapter kli ini bakal menguras tenaga 🌝🌝🌝
Makanya kasih VOTE dulu ya. PLUZ, jngan lupa dengerin lagu di atas karena cocok bangettt!
Lop, lop!
enjoy!
now playing:
Break My Heart Again (FINNEAS)•••
Kenapa semua bisa sedingin ini? Padahal dulu kita pernah sehangat mentari.
- Senja Lestari●●●
Lembab. Gelap. Dingin.
Tiga kata itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana yang telah menemaninya selama tiga hari ini. Di titik ini, semua hal dapat terjadi. Semua yang tidak pernah Senja bayangkan akan terjadi padanya.
Dibandingkan lapar atau haus, Senja justru lebih merasa cemas. Benaknya berpikir terus-menerus menganai kondisi ayah dan neneknya. Apa mereka selamat? Apa mereka baik-baik saja? Apa mereka berhasil menelepon Noah? Sayangnya, pertanyaan yang ketiga Senja harap tidak terjadi.
Senja berharap jika ... jika bisa ... Noah tidak terlihat sedikit pun mengenai kejadian ini.
Tetapi takdir berkata lain, lagi dan lagi Noah terlibat dalam masalahnya. Sesuatu yang Senja harapkan menjadi hal terakhir yang terjadi dalam hidupnya. Hampir setengah jam berlalu semenjak ia mendengar suara Noah yang terdengar begitu parau.
Apa lelaki itu lelah? Pertanyaan bodoh itu keluar begitu saja dari benaknya. Tentu saja Noah lelah! Terlibat dalam masalah keluarganya dan harus menjadi pahlawan untuknya. Senja sama sekali tidak membutuhkan itu, mirisnya. Dibunuh di sini atau nanti, Senja sudah tidak peduli lagi.
Justru itu bagus. Setelah ia pergi, ayah dan neneknya bisa hidup jauh lebih tenang dan aman.
Apa ia harus memaksa Stella untuk membunuhnya?
Lagi pula, Senja sangat yakin Noah tidak akan datang. Dengan semua sikapnya selama ini, Senja yakin Noah sudah muak dengannya. Jadi pasti lelaki itu tidak datang untuk menyelamatkannya.
"Dibandingkan membuang waktu kamu, lebih baik kamu bunuh aku sekarang aja, La."
Stella, yang sedang memainkan pisaunya sedari tadi kini terhenti. Tidak ada senyum yang sering ditampilkan perempuan itu padanya. Tidak ada kalimat jenaka yang diberikan perempuan itu padanya. Tidak ada tingkah atau tindakan absurd yang Stella lakukan padanya seperti dulu.
Bahkan, Senja tidak tahu selama ini perempuan itu memang berpura-pura menjadi temannya atau tidak.
Tapi Senja tidak peduli. Stella yang ada di hadapannya bukan Stella yang ia kenal selama bertahun-tahun. Perlahan perempuan itu berdiri dan mendekatinya. Pisau yang sedari tadi diasah itu kini berada dekat dagunya. Senja membalas tatapan Stella dengan kedua maniknya yang tak bernyawa. "Tusuk aja, aku sudah lelah."
"Apa?"
"Bunuh aku, La. Aku lelah."
Stella terdiam. Perlahan kedua mata perempuan itu membesar, mendelik. "LO NYERAH HANYA KARENA INI?" jerit perempuan itu tiba-tiba. Satu tamparan kembali melesat ke wajah Senja setelah puluhan tamparan dan kekerasan yang ia terima hari ini.
Namun begitu, Senja hanya menggeleng pelan dan lemah. Seolah itu sudah menjadi makanannya. "Bukan hanya karena ini .... Tapi karena semuanya," balasnya dengan suara serak. Bohong jika Senja mengatakan semua ini tidak berat. Semuanya sangat berat sampai Senja sudah tidak bisa menahannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮
Romansa[WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACAA] SEGERA DIREVISI Start Revisi : SOON #7 Romance : 15 April 2022 #8 Romantic : 23 April 2022 #5 Senja : 16 April 2022 #1 fall : 22 April 2022 WARNING ⚠️ Cerita ini akan membuatmu sadar ada banyak cerita UNDERRATE...