Addictive 43

5.2K 632 394
                                    

Warn! Banyak typo karena panjang dan lagi gak pokus2 amat buat ngedit. Dan kayaknya masih bikin ice mochie.

Jangan lupa vote sebelum baca dan komen setelah baca. ^^

Sudah hampir satu jam Baekhyun duduk terdiam di sofa yang ada di sisi kanan ranjang kamar itu. Tatapan dinginnya jatuh pada tautan tangannya yang menyangga pada lutut. Mereka saling mencengkram satu sama lain. Mencoba meredam emosi sang empunya karena mengetahui apa yang baru saja terjadi pada wanitanya.

Detik jam terasa berlalu begitu lambat bagi Baekhyun yang tidak sabar menanti Je A membuka mata. Perasaan kalut itu memang tidak sebesar tadi, tapi itu masih sangat mengganggunya. Baru saat kerlingnya menangkap pergerakan tangan Je A yang dihiasi selang infus, Baekhyun mendapat kekuatan untuk menyangga kepalanya.

"A~ya?"

"Hmm."

"Apa yang sekarang kau rasakan?"

Ada jeda hening beberapa saat bagi Je A yang sibuk menyelami raut khawatir dan frustasi milik Baekhyun. Kepala peningnya sangat menyiksa dan sialnya, ingatan beberapa saat lalu tentang permintaannya pada Sejeong dan Kyumi semakin memperparah rasa sakitnya.

'Jangan beritahu Baekhyunㅡapapun.'

Mendengar pertanyaan pertama dari Baekhyun barusan tentu agak melegakan bagi Je A karena berarti Sejeong dan Kyumi menuruti permintaannya sebelum tertidur karena cairan infus di punggung tangannya.

"Apa dokter Baek yang menghubungimu?"

Napas Baekhyun berderu kasar dengan kilat mata yang memerah marah.

"Aku meminta jawaban, bukan pertanyaan tidak pentingmu!" Desis Baekhyun kentara menahan emosi.

Alih-alih takut, Je A justru terkekeh lemah lalu menggenggam tangan kanan Baekhyun yang mengepal.

"Tidak perlu khawatir."

"Kau harus mempersiapkan jawaban yang tepat untuk menjelaskan alasanmu kemari tanpaku dan menjadi seperti ini."

"Kau banyak bicara saat marah."

"Han Je A!"

"Aku tahu, aku tahu. Tidak perlu berteriak di rumah orang."

"Jangan melucu dan tersenyum idiot seperti itu! Kau tahu bagaimana khawatirnya aku saat mereka bilang kau pingsan begini?!" Desis Baekhyun meluapkan emosinya, "Jangan bertindak bodoh Han Je A. Kau tahu ini keterlaluan kan?! Kalau sudah tahu sakit kenapaㅡkita harus pergi ke rumah sakit setelah ini."

Jantung Je A berdebum cepat mendengar perkataan yang mengarah pada perintah mutlak itu. Saat kepalanya menggeleng, bunyi ketukan pintu mengalihkan atensi mereka. Dan seakan waktu berhenti, kedua pasang mata di kamar itu terfokus pada sosok Kyumi yang berdiri di ambang pintu sembari membawa beberapa alat dokter milik Sejeong di tangannya.

"Maaf, aku menganggu. Aku akan meletakkan ini untuk melepas infus di tanganmu nanti."

"Noona!!"

Teriakan nyaring sosok kecil di atas kursi rodanya itu membuat Je A tersenyum lebar. Melihat eksistensi Baekhyunee yang mendekat membuat Je A sontak melirik Baekhyun yang juga menatap arah serupa.

"Noona sakit apa? Ah, jangan membuatku khawatir. Wajah noona sangat pucat dan dingin." Baekhyunee menghempas tangan Baekhyun yang menggenggam milik Je A dan menggantikannya, "Kata ayah, meniup tangan yang kedinginan akan membantu menghangatkannya."

Je A terkekeh lemah dan dibalas anak lelaki itu dengan senyuman lebar yang menggemaskan.

"Baekhyunee lucu sekali. Mirip ayahmu jika seperti ini." Kata Je A yang justru mengarahkan tatapannya pada Baekhyun.

ADDICTIVE - Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang