Addictive 9

7.2K 1K 981
                                    

Vote dan komen.

Agak panjang.

Aku lagi ngerancang plot biar ceritanya dapet jadi kalo mau dilanjut silahkan ramein.

Baca note dibawah.

Jantung Je A bertalu-talu kuat saat kehangatan tangan Jongin yang lama tidak dia rasakan menggerayapi tubuhnya secara perlahan. Kini ada dua tangan yang menahan masing-masing lengannya dengan cara yang berbeda dan itu semakin membuatnya semakin ingin menangis kebingungan. Milik Jongin terasa protektif, berbanding dengan milik Baekhyun yang terasa posesif.

Je A menatap genggaman tangan Jongin yang masih terasa seperti dulu. Bahkan meskipun Je A melihat pancar sendu di mata Jongin, pria itu masih menggenggamnya dengan ketulusan penuh perlindungan.

"Apa yang kau lakukanㅡdengannya?" tanya Jongin sembari melempar tatap pada Baekhyun di belakangnya.

Je A mencelos saat kemudian sorot Jongin mengarah pada tangan kanannya yang masih dalam cengkraman erat Baekhyun.

"Jongin~a. Akuㅡapa yang kau lakukan disini?"

"Je A, aku butuh jawaban bukan pertanyaan. Dan untukmuㅡ" Jongin menarik lengan kanan Je A sampai terlepas dari milik Baekhyun yang tidak sempat menahan. "Jangan menyentuh kekasihku sembarangan."

Masih dalam kegugupan, Je A hanya berdiri kaku di tempatnya. Tubuhnya sempat terhuyung saat tangan Baekhyun terhempas. Dan begitu mendongak pada wajah pria dingin itu, Je A dibuat semakin ketakutan karena melihat raut tanpa ekspresinya.

Atensi Baekhyun beralih pada Je A serupa pesan tersirat. Penuh ancaman meski tidak menunjukannya secara gamblang tapi Je A jelas tahu, pria itu tidak cukup baik untuk terus bersabar melihatnya diam saja di tempatnya.

Baekhyun tersenyum angkuh pada Jongin seakan sergahan barusan tidak mengusiknya.

"Ah, bukannya kau anak Kim Ilhoon direktur perusahaan tambang tembaga itu? Aku pernah mendengar tentangmu darinya saat pertemuan pemegang saham." Baekhyun menatap menilai pada Jongin yang menampakan wajah tak bersahabat, "Katanya kau pewaris utama yang akan menggantikannya nanti. Sepertinya dia bangga sekali padamuㅡ"

Jongin menarik napas dalam, membuat Baekhyun menghentikan ucapannya.

"Ayo kita pergi." kata Jongin menarik lengan Je A.

Tapi langkah kedua manusia itu terhenti saat lengan Je A ditarik dari belakang dan mereka tahu siapa yang melakukannya.

"Aku pikir ayahmu sudah mengajarkan sopan santun padamu. Apa aku salah? Kau tidak sesopan perkataannya." genggaman tangannya pada lengan Je A mengerat sampai wanita itu meringis sakit, "Dia datang bersamaku dan pulang pun begitu."

"Je A~ya, bukankah kau membencinya?" tanya Jongin mentimidasi, "Apa hubunganmu dengannya? Terjadi sesuatu antara kalian?"

"Jongin, maaf." Je A kembali meringis saat cengkraman itu kembali mengerat. Air matanya meluncur saat melihat raut kecewa yang nampak di wajah Jongin. Mengatakan satu kata saja terasa sangat sulit untuk dia lakukan, dia sangat bersalah pada Jongin.

Je A ingin meneriakan permohonan tolong. Dia merindukan Jongin sampai dadanya sakit setiap malam. Dia merasakan penyesalan teramat hebat setiap kali disentuh oleh Baekhyun di belakang Jongin. Pria itu sangat sempurna, tapi kenapa dia terlalu lupa diri untuk tega mengkhianatinya?

"Jongin~a."

"Baik." Baekhyun melepas lengan Je A dan mengangguk. Kesabarannya tidak bisa bertahan lebih lama, mengijinkan Je A dalam mode diam terus menerus bukan opsi yang bagus karena emosinya terus merangakk naik ke kepala. Tatapan dingin dan menghunusnya mengarah pada Je A yang menggigit bibir bawahnya takut.

ADDICTIVE - Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang