Voment ya~
Sejak tiba di bandara, Chanyeol tidak henti dibuat penasaran dengan interaksi antara Baekhyun dan Je A disana. Wanita yang Chanyeol ketahui sudah menjadi asisten yang sebenarnya juga dia tahu bahwa itu akal-akalan Baekhyun saja itu nyaris betah membisu selama setengah jam penuh setelah nampak di hadapannya. Chanyeol juga tidak luput memandangi Baekhyun yang tengah sibuk dengan iPadnya, pria itu nampak serius memeriksa file-file yang dia kirim terkait pekerjaan mereka di Macau nanti. Keduanya aneh, Chanyeol menduga pasti ada yang sempat terjadi dan itu yang sedang coba dia konfirmasi.
Hingga tiba-tiba Je A berdiri, praktis membuat Baekhyun dan Chanyeol mendongak melihatnya.
"Aku ke toilet."
Baekhyun berdiri yang kemudian mengundang tatapan tanya dari Je A saat pria itu hanya melewatinya. Beberapa langkah menjauh, Baekhyun menoleh karena Je A tetap diam di tempat.
"Tidak jadi?"
"Ya! Ya!" Chanyeol berdecak tanpa mengurangi tatapan mencibirnya pada Baekhyun, "Tahanlah sedikit hormonmu itu. Ini tempat umum, seperti orang miskin saja melakukannya di toilet bandaraㅡ ck, oke-oke, aku diam. Aku diam! Pergi sana!" lanjutnya mendapati tatapan tajam Baekhyun.
"Sebentar lagi kitaㅡ" ucapan Baekhyun terpotong saat Je A melewatinya dengan raut dinginnya seperti semula.
Je A sedang dalam kondisi yang buruk. Baik perasaan dan fisik, dia sedang tidak baik-baik saja. Membuang suara untuk mendebat Baekhyun akan semakin membuatnya pening. Dia masih sangat enggan untuk berinteraksi dengan pria Byun itu. Bahkan setelah dia menyelesaikan urusannya di kamar mandi, Je A yang berniat kembali ke ruang tunggu mencoba mengabaikan Baekhyun yang menungguinya di luar.
Dada Baekhyun bergemuruh melihat sikap tak acuh wanita yang baru saja melewati pintu toilet itu. Sebelum benar-benar jauh, Baekhyun meraih pergelangan tangan Je A dengan kasar agar wanita itu membalas tatapannya. Dan meski itu berhasil, sayangnya tetap tak bertahan lama.
"Apa maksudmu bertingkah seperti ini?" Baekhyun menggertakan gigi karena mendapat bungkam, "Berhenti mengabaikanㅡ"
"Lalu apa aku harus berpura-pura perduli padamu jika melihatmu saja aku sangat muak??" Je A mendesis mengatur napas.
"Ayo hentikan ini, jangan berlagak seperti aku dan kau adalah teman. Bersikaplah konsisten dengan kebrengsekanmu agar aku tidak punya beban karena membencimu. Aku tidak ingin membuatmu punya alasan untuk murka dan menghajarku lagi, jadi abailah selama aku masih bertahan menjadi budakmu." Dada Je A terasa terhimpit sampai sesak melafalkan semua keluh kesahnya, "Sungguh, aku sedang sangat lelah dan tidak punya tenaga untuk meladenimu lagi. Bahkan jika bagimu aku adalah binatang, tolong ingat bahwa aku juga punya batas kapasitas untuk tubuhku."
Tanpa menunggu tanggapan Baekhyun atas rentetan cercaannya, Je A kembali melanjutkan langkah menuju ruang tunggu. Dia sengaja berpura-pura tidak tahu bahwa Baekhyun terus memperhatikannya. Bahkan meskipun mereka sudah di dalam pesawat, Je A yang memang sengaja Baekhyun tempatkan di samping jendela masih bertahan mengatupkan bibir sembari menutup telinganya dengan earphone dan menatap pemandangan di atas awan.
"Hei, kalian ada masalah?" tanya Chanyeol setelah mengerling pada Je A.
Alih-alih menjawab, Baekhyun yang sebelumnya memang menatapi sisi wajah Je A hanya kembali mengarahkan pandangannya pada tulisan-tulisan di layar iPadnya.
"Kau pasti sembrono lagi ya?" Chanyeol menebak tidak menyerah, ujung bibirnya tertarik mencibir, "Sampai pingsan lagi? Atauㅡwoah, kau pakai gaya macamㅡ"
"Tutup mulutmu!" desis Baekhyun diikuti tatapan tajam yang sayangnya memang tidak pernah mempan menakuti Chanyeol.
Pria Park itu justru terkikik, "Ck, benar. Pasti karena hormonmu lagi kan?! Kenapa tidak sekalian kau nikahi saja dia?! Dilarang berdekatan dengan pria, hidup serumah, tidur seranjang, bahkan mendesah bersama, gila sekali melakukan itu semua jika dengan pria yang bukan siapa-siapa. Apalagi pria itu sudah menghancurkan hidupnyaㅡaku kira aku ini sudah brengsek, ternyata ada kau yang lebih bajingan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE - Byun Baekhyun
Fiksi PenggemarCOMPLETE // Mature Content. Byun Baekhyun tidak terlahir sebagai pria yang baik. Dia diktator yang tidak mengijinkan siapapun untuk menolak apa yang ia inginkan. Semudah meniup debu, dia bisa menghancurkan penentang seperti itu. Terutama saat ia men...