Voment ya^^
Siang ini Chanyeol mendapat tugas dari sang presdir untuk menjemput permaisurinya sesuai tempat yang di perintahkan. Tapi setelah sampai di kedai ramyun yang dikatakan oleh Baekhyun padanya, Je A juga tidak dapat dia lihat eksistensinya. Hanya ada beberapa orang, dua di antaranya terlihat berpenampilan seperti mahasiswa. Didekatinya dua orang yang sama-sama perempuan itu untuk memastikan keberadaan Je A dimana karena barang kali, mereka bisa memberinya informasi.
"Permisi, apa kau melihat seorang wanita berambut panjang, tingginya sedadaku kemari?" tanya Chanyeol diakhiri senyuman, "Jika kalian mahasiswa universitas Kyungha, mungkin kalian mengenal Je A? Dia yang ku cari."
Salah satu wanita itu menoleh pada temannya sebelum kembali menatap Chanyeol. Sempat ada tatapan terkejut tapi itu tidak bertahan lama.
"Apa Han Je A? Mahasiswa jurusan Bisnis akhir?" tanyanya memastikan.
"Ah benar! Rambutnya yang sepinggang, tubuhnya kurus, kulitnya putih pucat seperti kurang tidur dan matanya selalu terlihat sinis saatㅡoh tidakㅡabaikan, apa kalian melihatnya?"
Chanyeol meringis canggung saat kedua wanita itu tertawa.
"Tadi pagi aku hanya berpapasan dengannya di gedung jurusan bisnis, tapi kalau sekarang aku tidak tahuㅡkami tidak melihatnya."
Wanita lainnya mengangguk yakin, "Coba kau tanya pada bibi Goㅡpemilik kedai. Mungkin dia kemari sebelum kami."
Tubuh Chanyeol menegak dengan raut kecewa. Lalu dia kembali tersenyum seadanya pada dua wanita itu dan mengucapkan terimakasih sebelum menemui pemilik kedai. Sayangnya, wanita tua itu juga tidak melihat Je A bahkan sudah hampir dua bulan lamanya.
Mendadak insting kewaspadaan Chanyeol muncul. Dengan segera dia meraih ponselnya untuk menghubungi si empunya wanita.
"Baekㅡkau yakin Je A memintaku menjemput di kedai ramyun ini?"
Chanyeol bisa mendengar Baekhyun mengatakan perintah pada seseorang sebelum kembali menjawab ucapannya.
"Ya dia mengatakan akan kesana. Dia tidak ada?" jawab Baekhyun terdengar menaikan nada suara di akhir kalimatnya.
Firasat buruk Chanyeol semakin kuat. Dia melangkah keluar dari kedai yang berada di ujung distrik itu dan mengamati sekelilingnya.
"Ya, dia tidak ada disini. Aku sudah sampai sepuluh menit lalu dan bibi penjualnya tidak melihat Je A datang." Chanyeol memejamkan mata saat mendengar Baekhyun mengumpat.
"Cari, Yeol. Aku akan kesanaㅡ"
Mata Chanyeol membola, "Biar aku saㅡbrengsek. Tidak sopan! Aku masih bicara bodoh!"
Tapi umpatan Chanyeol tertelan demi menuntaskan keingin tahuannya tentang kemana perginya Je A. Akan menjadi masalah besar jika sampai wanita itu hilang. Bukan hanya Baekhyun yang frustasi karena sudah ditebak, dia juga akan frustasi karena harus menerima sumpah serapah pria yang sialnya adalah bos besarnya itu.
Chanyeol meninggalkan mobilnya di dekat kedai dan memilih menyusuri jalanan sekitar distrik dengan berjalan kaki. Beberapa orang yang terlihat seperti mahasiswa yang datang dari arah univetsitas Kyungha tak luput dari sapa tanyanya. Tapi gak satupun yang tahu atau sekedar melihat keberadaan Je A. Hingga saat hendak berbelok kembali ke mobil, Chanyeol kembali menolehkan kepala ke arah satu gang yang belum dilewatinya. Disana, tepat di samping sebuah pot bunga rusak dan tak terpakai, tergeletak beberapa buku yang terlihat mencurigakan. Tanpa berpikir panjang untuk menebak, Chanyeol berlari menghampiri guna memastikan.
"Han Je A?" eja Chanyeol melihat tulisan nama di ujung buku. Pandangan Chanyeol kembali menyusuri setiap sudut lokasi dimana dirinya berdiri, sayangnya tidak ada lagi jejak tertinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE - Byun Baekhyun
FanfictionCOMPLETE // Mature Content. Byun Baekhyun tidak terlahir sebagai pria yang baik. Dia diktator yang tidak mengijinkan siapapun untuk menolak apa yang ia inginkan. Semudah meniup debu, dia bisa menghancurkan penentang seperti itu. Terutama saat ia men...