Voment ya.
Warn! Mature content. Bijak dalam milih bacaan itu pilihan, tapi kalo maksa baca efeknya ditanggung sendiri.
Hoho
Kata menyedihakan mungkin kurang spesifik untuk mendeskripsikan bagaimana Je A pada dirinya sendiri. Ketidak berdayaannya sekarang membuatnya terjebak di neraka yang dimasukinya seakan keputusan itu adalah hal yang dengan suka rela dia lakukan. Hidupnya terasa sangat menderita sampai berfikir lebih baik mati seandainya dia tidak ingat bahwa dia masih belum bertemu dengan ayahnya.
Je A mencengkram selimut yang melilit tubuhnya dengan erat. Hembus napas hangat yang menari ditengkuknya membuktikan bahwa dia tidak sendirian di atas ranjang itu. Setelah Baekhyun kembali merealisasikan apa yang pria itu inginkan padanya, Je A masih enggan melelapkan diri meski tubuhnya terasa letih bukan main.
Baekhyun seorang diktator yang tak terbantahkan. Apapun yang pria itu inginkan harus ia turuti dengan patuh jika ingin aman. Termasuk menyerahkan tubuhnya untuk disentuh lagi dan lagi tanpa perasaan.
Tiba-tiba sebuah kecupan mendarat di puncak kepalanya. Posisinya yang memunggungi Baekhyun membuatnya tidak bisa melihat raut wajah pria itu. Berbagi selimut tanpa terhalang sehelai benang didalam sana membuat Je A bisa merasakan pelukan Baekhyun yang mengerat di perutnya.
"Aku pikir kau tidur."
Je A hanya diam. Tapi ternyata diamnya membuat Baekhyun tidak puas. Pria itu menarik bahu Je A agar menghadapnya dengan penuh. Meski Je A sempat terkesiap, wanita itu berhasil mengendalikan diri karena segera menunduk menghindari tatapan dalam yang Baekhyun sodorkan.
Mungkin wanita lain akan menganggap bahwa apa yang sedang Je A alami ini adalah sebuah anugrah. Berbaring berbagi kehangatan kulit dengan pria setampan Baekhyun terdengar seperti impian yang terlalu tinggi. Wajahnya seperti pahatan seniman yang sempurna tanpa cela. Bahkan dalam keadaan seberantakan ini Baekhyun masih punya pesona yang memabukkan bagi siapapun yang melihatnya.
Sorot Baekhyun hanya mengarah pada Je A secara lamat. Telunjuknya menyentuh dagu wanita itu, meminta atensi atas keberadaannya disana. Lagi, Baekhyun merasakan sensasi luar biasa dalam tubuhnya saat manik Je A membalas miliknya meski bahkan dengan sorot dingin penuh kebencian.
"Kau memikirkan sesuatu?"
Je A menepis tangan Baekhyun senatural mungkin. Dia selalu merasakan kebencian teramat kuat pada dirinya sendiri ketika melihat pantulan dirinya di dalam bola mata pria Byun itu.
"Kapan aku bisa bertemu ayahku?"
CLOSE PW WORDPRESS
- Byul -
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE - Byun Baekhyun
Fiksi PenggemarCOMPLETE // Mature Content. Byun Baekhyun tidak terlahir sebagai pria yang baik. Dia diktator yang tidak mengijinkan siapapun untuk menolak apa yang ia inginkan. Semudah meniup debu, dia bisa menghancurkan penentang seperti itu. Terutama saat ia men...