Addictive 8

9.7K 1K 680
                                    

Vote dan komen ya.

Je A termenung di sofa dengan pikiran yang terbang jauh entah kemana. Sorotnya terlewat kosong. Dia seperti manusia yang terlahir cacat karena detik ini, dia hanya bisa merasakan sakit pada jiwa maupun raganya seakan tidak akan pernah bisa menemukan cara menyembuhkan diri lagi.

Setitik air bening kembali meluncur melewati pipinya. Bayangan dirinya yang mirip seperti mayat hidup terpantul dari televisi mati di hadapannya. Dia merindukan hidupnya yang duluㅡhidup tenangnya sebelum mengenal Byun Baekhyun.

Keadaannya masih tidak memungkinkan untuk pergi ke universitas. Pun dia yakin bahwa Baekhyun akan melarangnya keluar rumah karena untuk berjalan saja dia kuwalahan menyangga diri. Lebam keunguan di tangan terutama lehernya masih sangat nyeri, dan mengingat dia bisa melihat Jongin kapanpun saat di universitas juga membuatnya yakin untuk tetap berdiam di rumah daeipada menyusun kebohongan lebih banyak lagi. Apa yang akan dikatakan Jongin melihat wanita yang berstatus kekasihnya memiliki jejak bibir pria lain hampir di sekujur tubuhnya begini?

Je A menggigit bibir bawahnya menahan isakan. Mengingat bahkan dia sudah tidak punya masa depan untuk hidup dengan baik lagi semakin membuat Je A tertekan. Tangannya menyisip di sela rambut, menariknya sekuat tenaga dan menyumpahi diri berulang-ulang. Hatinya diselimuti sakit yang luar biasa, dan itu sangat menyiksanya.

"Kau siapa?"

Je A mendongak mendengar suara seorang wanita di belakangnya. Buru-buru dia mengusap air matanya dan berdiri saat menyadari bahwa wanita yang menatapnya dingin di seberang sofa itu terlihat tidak menyukai keberadaannya.

"Kau jalang yang disewanya lagi?" Wanita itu terlihat menilai dengan menatap Je A dari atas sampai bawah, bibirnya menyeringai sinis, "Apa yang kau jual dengan penampilan kumuhmu itu dan wahㅡ"

Wanita itu melangkah mendekati Je A yang spontan mencengkram ujung kemeja Baekhyun yang dipakainya. Je A menyadari bahwa dia sedang ada di posisi tidak aman. Tatapan wanita di hadapannya menampakan sebuah kebencian terlewat kuat. Bahkan saat rahangnya dicengkram erat, Je A hanya bisa mengatupkan bibirnya yang gemetar.

"Kau tinggal disini?" Napas wanita itu terdengar memberat, sorotnya menghunus penuh tuntutan jawaban, "Dia membiarkanmu tetap disini setelah memakaimu? Jawab aku, bodoh!"

Je A mengangguk pelan, "Ya, kau siapa?"

"Kau siapa? Kau tanya aku siapa?" Wanita itu mendengus disela seringainya, "Seharusnya aku yang bertanya? Kau siapa sampai berani tinggal di tempat Baekhyun danㅡ sungguh, aku benar-benar jijik melihat jalang kotor sepertimu."

"Bahkan tidak ada yang bisa ditunjukan dari tubuhmu. Kenapa dia bisa menyentuh wanita sepertimu?" Wanita itu memaki marah, "Ah, kau jelas punya berbagai cara untuk membuatnya menyentuhmu kan? Kau memberinya obat perangsang? Sekeras apa kau menggodanya sebelum menidurimu?"

Dada Je A bergemuruh hebat. Dia bukan wanita seperti itu. Dia tidak sukarela menyerahkan dirinya. Baekhyun mengancamnya.

"Aku bukanㅡ"

"Berapa kali dia memakaimu?" Tatapan wanita itu terarah pada leher Je A yang dipenuhi lebam merah, lantas tangannya menarik kerahnya hingga menampakan kondisi kulit yang tersembunyi di baliknya tanpa terhalang.

Sejenak wanita itu tertegun. Bibirnya terbuka tak menyangka dan segera mendorong Je A hingga melangkah mundur.

"Brengsek! Sebutkan berapa dia membayarmu semalam? Aku akan membayar lima kali lipat dan jangan pernah menemuinya lagi!" bentaknya semakin marah, wanita itu merogoh tasnya, mengeluarkan sejumlah uang dengan nominal yang tidak sedikit dan melemparkannya tepat di wajah Je A.

ADDICTIVE - Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang