Voment ya^^
Tidak ada yang terlintas di pikiran Je A selain pertanyaan tentang bagaimana kondisi Baekhyun saat ini. Mendengar kejadian barusan, seperti ada yang meledak di dalam rusuknya. Perasaannya berantakan sampai membuatnya pening dan gemetar. Hingga saat mobil Chanyeol memasuki area proyek, jantung Je A semakin berdetak tidak aturan. Tangannya saling tertaut mencari pegangan. Dia benci ketakutan seperti ini.
Disana, Je A masih bisa melihat beberapa pegawai tengah berkumpul. Tapi tidak ada Baekhyun yang tertangkap penglihatannya dan itu semakin membuatnya tidak tenang.
Tepat saat Chanyeol menghentikan mobil dan keluar, Je A segera mengikutinya.
"Apa yang terjadi?" Chanyeol menatap geram pada sisa pondasi balok membentuk bangunan rusak disana, "Sialan!"
"Kami belum yakin tapi kami akan segera memastikan kesalahannya." Jawab salah satu pegawai dengan takut.
Je A yang sedari tadi mengelilingi area proyek dengan pandangan frustasinya menoleh pada para manusia disana.
"Baekhyun~ssi?? Dimana Baekhyun~ssi?!"
"Presdir Byun dan Sekertaris Do sudah dibawa ke rumah sakit Hanhae. Tapi presdirㅡ" pria berumur itu menjeda saat melihat Je A dan Chanyeol bergantian.
Je A mendekat panik, "Kenapa?? Baekhyun~ssi, KENAPA?!"
Mendengar Je A histeris membuat Chanyeol terkejut. Dia menghela napas dan mengusap bahu Je A sebelum kembali menghadap pria sebelumnya.
"Kurasa kondisinya cukup parah. Presdir tertimpa pondasi saat masuk kesana. Beruntungnya dia masih sadar walaupun memiliki beberapa luka, emㅡ" ucapan pria itu terpotong saat melihat Je A berbalik.
Melihatnya membuat Chanyeol ikut memutar arah dan menyamai langkah Je A menuju mobil. Tapi tepat sebelum membuka pintu, Je A dihentikan oleh panggilan seseorang.
"Je A~ya."
"Ayah??" Je A menelan ludahnya dan menenangkan diri meski ketakutan itu masih terlihat sangat nyata dalam matanya, "Ayah baik? Tidak terluka?"
Han Daeho mencermati raut Je A dan menggeleng, "Aku tidak apa-apa. Yaㅡkau menangis?"
Tubuh Je A terasa lemas. Jika saja tidak bersandar pada sisi mobil, mungkin dia sudah tidak sanggup menahan bobot tubuhnya sendiri. Ketakutan membuat tenaganya menguap entah kemana. Bahkan suara ayahnya terdengar sangat lirih meski berada tepat di hadapannya.
"Ayah, aku harus pergiㅡ" saat Je A membuka pintu mobil, Daeho kembali menghentikannya, "Ayah aku harus melihtanya!"
"Siapa?!" Sentak Daeho emosi mengetahui siapa yang dimaksud Je A.
"Baekhyun~ssi." Jawab Je A tercekat, dilepasnya cekalan sang ayah dengan kasar, "Aku akan menemui ayah nantiㅡChanyeol~ssi, ayo."
Sebelum masuk ke mobil, Chanyeol bertukar tatap bengis dengan Daeho. Dia bisa melihat jelas raut geram yang nampal pada pria lusuh itu. Tapi dia tidak punya cukup waktu untuk menyelidiki sekarang sebelum tahu cerita dari Byun Baekhyun sendiri.
Perjalanan yang tidak jauh itu terasa begitu lama bagi Je A. Matanya terasa panas dan mengembun tapi bahkan tidak ada setitik air matapun yang mengaliri pipi putih pucatnya. Hingga sampai di lobby rumah sakit, Je A segera menuju resepsionis tanpa menunggu Chanyeol yang tidak sulit mengejarnya.
"Je A~ssi, tenanglah." Tegur Chanyeol mengatur napas, "Tenang, mengerti?"
"Kita tidak tahu kondisinya. Bagaimana kau bisa memintaku tenang?!" Je A menatap marah pada Chanyeol lalu melanjutkan langkah menuju ruang penanganan sesuai informasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE - Byun Baekhyun
FanfictionCOMPLETE // Mature Content. Byun Baekhyun tidak terlahir sebagai pria yang baik. Dia diktator yang tidak mengijinkan siapapun untuk menolak apa yang ia inginkan. Semudah meniup debu, dia bisa menghancurkan penentang seperti itu. Terutama saat ia men...