Addictive 22

5.3K 830 455
                                    

Voment ya.

Sudah sepuluh menit berlalu sejak Baekhyun melajukan mobilnya dan selama itu pula emosi yang tertampung di hatinya tak kunjung lenyap seperti yang dia harapkan. Cengkraman tangannya mengerat pada kemudi. Keterdiaman Je A tidak membuat perasaannya membaik. Tapi tujuan Baekhyun sekarang benar-benar memastikan bahwa Jongin tidak menyakiti wanita itu sebelum kedatangannya.

Ada banyak hal yang ingin Baekhyun bicarakan pada Je A. Tapi keadaan wanita itu terlihat kacau parah dan Baekhyun semakin ingin kembali memutar kemudinya untuk melanjutkan niatnya membuat Jongin tak lagi bisa melihat matahari esok pagi.

Sampai di depan rumah sakit terdekat, Baekhyun kembali merengkuh Je A dalam gendongan. Tidak ada penolakan pun bahkan sekedar suara cicitan atas apa yang dia lakukan. Getar tubuh khas ketakutan masih tersisa meskioin tidak separah sebelumnya dan itu semakin membuat Baekhyun yakin bahwa Je A dalam kondisi mental yang terguncang hebat.

Saat Baekhyun membaringkannya di atas brankar untuk di tangani, pria itu tidak menyangka bahwa Je A akan mencengkram jemarinya sampai perawat harus menghentikan langkah .

Baekhyun mengerling pada tautan mereka sejenak, lalu menatap Je A dalam.

"Aku di luar." Baekhyun balik mengenggam tangan dingin Je A lebih erat, "Biarkan dokter memeriksa keadaanmu sebentar."

Kemudian Baekhyun mengangguk pada perawat agar bisa melanjutkan tugasnya. Diantar tatapan sendu itu, Baekhyun terdiam di tempatnya. Tepat saat tubuhnya berbalik, Baekhyun bisa melihat beberapa petugas medis membawa seorang pasien yang dia kenal. Di belakangnya, disusul sosok Chanyeol dan Kyungsoo yang menatapnya geram.

"Kalau dia mati kau kena masalah, brengsek!" hujat Chanyeol menggertakan gigi. "Kalau mau masuk berita, cari perkara yang berkelas sedikit bisa?!"

Kyungsoo menghela napas panjang, "Kemungkinan hidungnya patah. Aku harap tidak ada luka dalam yang serius."

Tangan Baekhyun mengepal erat mendengar penuturan Kyungsoo. Dia menyesal tidak sampai membuat rahang Jongin yang patah sampai cacat atau mungkin tengkoraknya retak.

"Bagaimana kondisi Je A?" tanya Kyungsoo untuk mengalihkan amarah tersulut Baekhyun yang bisa dia lihat dengan jelas.

"Masih di dalam."

Chanyeol mengerling pada pintu yang ada di balik punggung Baekhyun, "Apa yang terjadi? Kau menghajarnya seperti berandal jalanan tahu!"

Kyungsoo menatap Baekhyun menunggu jawaban. Apa yang Chanyeol tanyakan serupa dengan apa yang dia pikirkan. Dia yakin bahwa kemarahan Baekhyun bukan hanya karena Jongin membawa Je A sebab amarah pria Byun itu nyaris seperti orang yang kerasukan. Sangat memungkinkan jika Baekhyun membunuh Jongin betulan jika tadi dirinya dan Chanyeol tidak segera datang.

"Dia menyakiti Je A?" tanya Kyungsoo dengan satu alis terangkat.

Chanyeol menatap Kyungsoo lalu menganga saat kepalanya dihantam dugaan, "Wah, jangan-jangan pria itu mencium Je A di depanmu ya? Atau merekaㅡ"

Baekhyun menoleh pada Chanyeol dengan sorot menggelap. Kedua telapak tangannya kembali terkepal sampai kuku jarinya terlihat seperti tanpa darah. Tapi kepalanya balik menoleh saat mendengar pintu di belakangnya terbuka, membuat Chanyeol kembali bernapas dengan lega.

"Wali pasien?"

"Bagaimana keadaannya?" sahut Baekhyun tidak sabaran.

Dokter bernama Moon Dahye itu tersenyum ramah menenangkan raut tegang Baekhyun, "Tidak apa-apa. Pasien hanya syok, lukanya sudah di obati. Mungkin beberapa hari kedepan luka di tubuhnya akan sedikit meninggalkan memar, hanya perlu di kompres danㅡtidak perlu rawat inap."

ADDICTIVE - Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang