Addictive 24

5.6K 809 723
                                    

Voment ya^^

Suara deru mesin mobil yang perlahan menjauhi area rumah membuat mata Je A yang semula terpejam terbuka secara perlahan. Ditatapnya gorden jendela yang masih tertutup rapat di kamar itu. Matahari masih menyapa malu, tapi Je A tahu bahwa hari sudah berganti karena dia bahkan tidak bisa tidur sejak semalam.

Perlahan Je A bangkit dari ranjang. Tungkainya menyentuh dinginnya lantai dengan kepala yang menoleh pada sisi ranjang lainnya.

Kosong.

Sudah dua hari Baekhyun tidak menempatinya. Lagi-lagi Je A melempar atensinya pada gorden dan melangkah untuk menyibaknya. Pemandangan pagi yang belum sebegitu cerah menyapanya. Mungkin akan terasa segar jika paru-parunya menampung udara pagi di luar sana, tapi suara deru mesin mobil yang menyapa paginya tadi kembali teringat olehnya.

Baekhyun pergi, membawa koper, tanpa mengatakan apapun padanya.

Sampai kemudian, Je A menoleh ke arah pintu saat mendengar suara dari arah luar. Dengan gegas Je A mencari tahu dan sama halnya dengan dua sosok disana, dia dibuat terkejut sampai terdiam di tempatnya.

"Kau sudah bangun?" tanya Chanyeol menyapa asal.

"Ah, maaf, apa kami membuatmu terbangun, Je A~ssi?" tanya Ryu Bi mendekat, "Presdir meminta kami kemari sebelum ke perusahaan."

Je A memperbaiki rautnya dan sempat mendapati Chanyeol meliriknya dari balik konter dapur.

"Untuk kurang lebih seminggu ke depan, aku akan menemani dan melayanimu disini. Kauㅡtidak keberatan kan?" tanya Ryu Bi ragu. "Itu perintah presdir."

"Seminggu?" tanya Je A mengulang, "Baekhyun~ssiㅡ"

"Ke Macau." potong Chanyeol setelah menegak jus jeruk paginya, ada seringai mencibir di sudut bibirnya usai bersuara, "Pria idiot itu tidak mengatakan apapun padamu sebelum pergi?"

Ryu Bi yang melotot mendengar serapahan Chanyeol barusan betulan ingin merekam suara pria itu untuk diserahkannya pada Baekhyun. Tapi niatnya terpendam karena penasaran akan pembahasan barusan. Lantas, tatapannya kembali mengarah pada Je A.

"Ke Macau?" ulang Je A bergumam tak percaya.

"Kau tidak tahu presdir ke Macau?" kepalanya mengedik bingung, "Dia pergi bersama Kyungsoo~ssi untuk mengurus masalah kemarin dan memantau proyek lanjutannya."

Untuk beberapa detik Je A bisa merasakan ada yang terlepas di rongga dadanya. Apa Baekhyun semarah itu sampai tidak mengatakan hal seperti ini padanya? Dan juga, Baekhyun marah dalam mode diam terasa aneh untuk Je A yang baru mengetahui sifatnya yang satu itu.

Di tempatnya, Chanyeol menelisik ekspresi dan gestur yang nampak pada Je A. Dia berdecak, lalu menghabiskan jus di gelasnya.

"Aku akan mengantarmu ke universitas. Tolong bantu permudah pekerjaanku nona, jangan kemana-mana sebelum aku menjemputmu nanti." Chanyeol berhenti di depan Je A, "Pria itu bisa menghabisiku jika terjadi sesuatu denganmu." lanjutnya lantas pergi.

Ryu Bi mendecak melihat raut menyebalkan Chanyeol barusan. Lalu bibirnya mengulas senyum pada Je A.

"Kau mau sarapan apa?"

Je A tersenyum kecil dan menggeleng pada karyawan perusahaan Baekhyun itu, "Aku tidak biasa sarapan. Tapi kau bisa masak sesuatu jika kau lapar, aku akan membersihkan diri."

Selesai dengan urusannya, Je A di antar oleh Chanyeol ke universitas. Di dalam mobil pikirannya masih bergelut menduga-duga. Baginya sikap Baekhyun sangat aneh. Setelah dua hari tanpa interaksi, pria itu tiba-tiba pergi. Dia tahu bahwa perdebatan mereka yang membuat situasi jadi seaneh ini, hanya saja dia tidak menyangka bahwa Baekhyun sampai bersikap begini. Pria itu jelas menghindarinya.

ADDICTIVE - Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang