Addictive 31

4.5K 677 477
                                    

Voment Ya^^

Baekhyun tidak mengubah arah sorotnya pada satu arah yang menyajikan pemandangan tak biasa disana. Pada seorang wanita yang sibuk membuat tumpukan pasir yang membentuk bangunan random seperti yang selalu dilakukan anak sekolah dasar. Tapi Baekhyun masih pada posisinya, duduk pada bangku yang letaknya sepuluh meter dari posisi wanita itu berada.

Rambut sepinggangnya yang tersapu angin membuat tangan Baekhyun yang bersedekap di atas dada menjadi gatal untuk merapikannya. Tapi alih-alih berdiri dan bergerak menghampiri, Baekhyun malah tersenyum karena gagal menahan menepis pesona Je A disana.

Dia tidak mau membuat matanya kehilangan pemandangan indah itu. Dimana dia bisa melihat Je A tersenyum lepas meskipun dengan hal yang sangat sederhana. Sampai kemudian, kepala itu menoleh, membuat senyum Baekhyun lenyap dan berubah menjadi deheman meskipun sang objek tidak terlalu jelas melihatnya.

Je A berdiri, menepuk kedua tangannya yang dikotori pasir saat melihat Baekhyun yang entah sudah sejak kapan mengawasinya. Sebelum bermain di tepi pantai, Baekhyun masih berada di dalam dan sibuk berbicara dengan Chanyeol melalui panggilan.

"Kau masuk saja!" Teriak Je A melawan suara hembus angin. "Aku tidak akan kabur!" Lanjutnya melihat Baekhyun berdiri menghampiri.

Saat keduanya berhadapan, Je A berniat kembali melanjutkan kegiatannya yang sontak di cegah Baekhyun dengan cepat. Pria itu menatap mata Je A dingin seperti khasnya dan merapikan anak rambut depan wanita itu yang super berantakan.

"Kau tahu ini jam berapa?" Tanyanya terselip nada mengancam.

Je A diam lalu mengerjap sok polos, "Sembilan? Kita makan malam jam tujuh, dan sepertinya aku baru satu jam disini."

"Masuk. Suhunya sangat rendah." Baekhyun mencoba menguncir rambut Je A yang sibuk menatapi bangunan pasir pantainya, "Lihat, kau bahkan seperti hantu dengan penampilanmu."

"Ck." Je A menepis tangan Baekhyun dan mendorong pria itu menjauh, "Aku sudah pakai sweter. Satu jam lagi, aku akan masuk. Aku suka pantai, Baekhyun~ssi."

"Kau tahu aku benci dibantahㅡ" belum sempat Baekhyun menyelesaikan kalimatnya, Je A yang memasang wajah sendu sudah berbalik hendak pergi.

Baekhyun mengerang dan mengusap wajahnya dengan kasar saat melihat punggung Je A yang terlihat lesu. Dengan cepat tungkainya melangkah mengejar untuk meraih pergelangan tangan wanita itu.

"Hanya sampai jam Sepuluh. Lihatlah kulitmu saja sudah sedingin iniㅡ"

Je A menggeleng kecil dengan tatapannya yang masih sayu, "Aku masuk saja."

"A~ya." Panggil Baekhyun lirih, "Aku merusak kebahagianmu lagi kan? lanjutkan saja."

Kepala Je A mengedik. Dia mencoba mencari keseriusan dalam mata Baekhyun yang menatapnya lekat. Lagi-lagi perasaan itu menghantuinya. Kenapa sikap Baekhyun yang seperti ini semakin membuatnya ketakutan?

Ketakutan pada dirinya sendiri.

"Tapi aku hanya mentolerir sampai jam sepuluh. Tidak lebih." Baekhyun menuntun Je A untuk berbalik dan mengangguk saat wanita itu menatapnya sangsi, "Jangan membuatku menarik perkataanku."

Mata Je A melotot lalu segera melangkah mendekati bangunan pasirnya. Saat kembali melihat dimana Baekhyun berada, pria itu tengah memunggunginya untuk mencari spot duduk yang nyaman di atas pasir.

Perasaan Je A terasa gamang. Jemarinya berhenti mengukir di atas pasir. Tatapannya jauh menerawang saat terlempar pada debur ombak yang ada tak jauh di hadapannya. Pantulan sinar bulan yang berkelip di permukaan laut membuatnya semakin dalam berpikir. Baekhyunㅡbagaimana bisa pria itu berubah sejauh ini?

ADDICTIVE - Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang