The swapped fate of the star⭐.
Calya terus menatap langkah-langkah kaki mereka yang tergesa-gesa pergi. Sebegitu takutnya mereka melihat wajah secantik ini.
Kemudian ia bangkit bermaksud untuk pulang. Ketika melangkah, ia merasa ada suatu benda yang ia injak, matanya melihat kebawah, lalu ia menemukan sebuah gelang tali hitam dengan lambang huruf "S" disana, ia yakin ini milik Satria. Gelang itu dikantonginya, menyudahi joging kali ini dan segera pulang.
Calya balik menggunakan mobilnya, sampai dirumah, ia lihat ibunya tengah membersihkan taman kecil didepan rumahnya, benar-benar wanita pekerja keras.
"Cepat banget jogingnya," ujar Wulan yang langsung berdiri begitu melihat Calya balik.
"Gak seru aja, makanya Calya langsung balik." Balas gadis itu sembari tersenyum.
Calya membuka sepatu olahraganya diluar, disaat bersamaan ponselnya berdering, nama si pemanggil yang tertera di layar ponselnya membuat Calya tertawa kecil.
"Minta uang lagi ya?" Ujar Wulan malas begitu melihat ekspresi anaknya.
Calya mengangguk, lalu ia angkat telpon dari Tante 'kesayangan' nya itu. "Hallo Tante Gisel," Calya menyaringkan suaranya, menghadapi sampah seperti ini sudah jadi makanan sehari-harinya.
"Calya sayang...Tante ke rumah ya, kamu ada dirumah kan?" Seru wanita dibalik telpon tersebut.
"Ada, lebih bagus tante cepat kesini, takutnya makin siang uangnya makin dikit." Ucap Calya terus terang.
Perbincangan antara Gisel dan Calya membuat Wulan jadi jijik sendiri. Pasalnya ia sangat geram dengan wanita yang entah berapa laki-laki sudah menggerogotinya. Kerjaannya cuma pamer pamor, yang uangnya tak lain adalah pemberian Calya sendiri.
"Bye, Tante." Setelah cukup lama berbincang, akhirnya Calya mengakhirinya.
"Kenapa Calya masih kasi dia duit sih? Ibu ga suka, kan kamu tahu sendiri dia gunain duitnya buat apa, udahlah, buang-buang duit." Wulan langsung bersuara, sudah berkali-kali ia mengingatkan pada anaknya ini.
Calya tersenyum kecil, "bu, monyet akan terus mengunyah saat diberi makanan, tanpa sadar sebentar lagi perutnya akan meledak, begitu juga dengan tipe manusia seperti tante Gisel, biarkan dia menikmatinya dulu, sampai pada akhirnya pamornya sendiri yang akan menghancurkannya."
Wulan mengangguk-angguk, ia paham maksud putrinya ini, jika dipikir-pikir jumlah uang yang wanita itu minta tak akan mengurangi 0,5% dari total kekayaan Calya.
"Yaudah, sekarang Calya masuk terus bersih-bersih ya, kalo dia datang nanti ibu kasi tau." Kata Wulan kemudian mereka sama-sama masuk ke rumah.
.
."Kenapa sih tiba-tiba narik aja?" Alana keburu kesal.
Satria melihat kebelakang memastikan Calya tak mengikutinya. "Kenapa Lo buka-bukaan sama orang yang gak dikenal?" Nada Satria cukup tegas.
"Gak dikenal? Dia itu teman gue! Dia baik kok, dan malah kasi gue hadiah." Alana menunjukkan music box ditangan kanannya.
Seketika Satria langsung menyambar music box tersebut, memeriksa apakah ada sesuatu yang Calya sembunyikan dalam bentuk taktiknya selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLOUS [END]
FanfictionWarning!🔞 (CERITA BELUM DIREVISI) Barga, mengukir prestasi gemilang diusianya yang baru menginjak dua puluh tahun. Suara khas miliknya menjadikan pemuda tampan ini primadona diberbagai kalangan. Sepintas hidupnya terlihat bahagia seperti alur cerit...