Awakened star⭐.
Barga sudah membuat keputusan yang sangat-sangat salah. Saat semuanya akan berakhir, barulah ia sadar dengan apa yang ia lakukan.
Detik itu juga Barga berbisik dalam hati, ia ingin kembali dan memperbaiki semuanya.
Dan disaat itulah uluran tangan seseorang membawanya kembali dari kematian. Tuhan hadir untuk memberinya kesempatan untuk hidup kembali.
"Bertahanlah Barga!"
"Suara siapa itu? Kenapa terdengar begitu familiar?"
"Barga jangan mati, Tante mohon.."
Dadanya terus ditekan, pertolongan pertama pada seseorang yang tenggelam wanita itu lakukan pada Barga.
Sepuluh menit kemudian gerakan itu berhasil mengeluarkan seluruh air dari mulut Barga. Pemuda itu memuntahkan semua airnya dan batuk tersedak.
Mata Barga berusaha membuka, tapi cahaya matahari sangat menyilaukan pandangannya. Ia berusaha melihat siapa orang yang sudah membawanya hidup kembali.
"Barga.. syukurlah!" Wanita itu langsung memeluk Barga dengan sangat erat sekali.
"Barga kenapa? Kenapa bisa tenggelam?" Wanita itu mengusap wajah Barga yang basah, disaat itulah Barga bisa melihat dengan jelas siapa yang dihadapannya.
"Tante Wulan, Kaki Barga melangkah sendiri kesana, Barga jadi takut." Adunya seperti anak kecil.
"Bagaimana bisa?" Wulan malah jadi panik begitu mendengar perkataan Barga.
Barga malah diam, pikirannya mengambang. Spontan cowok itu memeluk Wulan lagi, "Barga takut, Tante." Suaranya gemetar.
"Yaudah kita pulang dulu aja ya, Tante anterin." Bujuk wulan.
Barga langsung menggeleng, "enggak! jangan kerumah. Bawa Barga kemanapun asal jangan kerumah, Barga mohon..."
"Yaudah kerumah Tante aja." Wulan memberi pilihan kedua.
"Jangan! Ada Calya."
Wulan memutar otak, ia tak mungkin memberikan Barga banyak pilihan untuk saat ini. Melihatnya begini saja rasanya Wulan sangat takut.
"Ayo ikut Tante!" Wulan lalu membantu Barga untuk berdiri, ia memapah pemuda itu masuk ke mobil milik Barga.
"Biar Tante yang nyetir, Barga duduk disini ya." Secepat kilat Wulan menuju kursi kemudi setelah membantu Barga duduk disebelahnya.
Kemudian Wulan melesat pergi, didalam perjalanan ia terus-menerus memantau Barga yang terlihat sangat lemas. Jika saja ia terlambat menolong Barga, mungkin cowok ini takkan selamat.
Wulan membawa Barga ke sebuah tempat yang lumayan asri, jauh dari polusi dan industri. Sekitar lima menit mereka sampai pada sebuah rumah dengan desain tradisional Jawa.
Disana tinggal si mbok sendirian, Wulan menitipkan Barga pada ibunya disini sebentar, entah berapa lamanya.
"Biarkan dia istirahat dulu, neng pergi aja, udah dipanggil-panggil sama Calya kan?" Kata si mbok.
"Tapi Wulan harus dengar cerita dari Barga, kenapa bisa dia begini?" Wulan mula-mula membantah.
"Mbok yakin dia masih syok, sekarang pulanglah dulu, setelah dia bangun pasti bakal mbok kabarin."
Akhirnya Wulan pun memutuskan untuk pulang, jika saja Calya tidak menelpon sejak setengah jam terakhir, Wulan mungkin bisa disini lebih lama. "Tolong jaga dia ya mbok."
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLOUS [END]
Fiksi PenggemarWarning!🔞 (CERITA BELUM DIREVISI) Barga, mengukir prestasi gemilang diusianya yang baru menginjak dua puluh tahun. Suara khas miliknya menjadikan pemuda tampan ini primadona diberbagai kalangan. Sepintas hidupnya terlihat bahagia seperti alur cerit...