Stray star⭐.
Setelah Barga benar-benar sudah pergi menjauh, Calya kembali ke mobilnya. Ia memutar kunci kemudian melesat pergi.
"Lo sukses bikin gue gagal jantung semalam, Ga." Ujar Calya tersenyum sembari menatap lurus ke jalanan.
Hari itu masih sangat pagi, semoga Wulan tidak menyadari jika Calya tidak ada dirumah semalam. Tapi Calya salah, tepat dilantai atas, Wulan tampak seperti memantau. Begitu mobil Calya mendekat, ia langsung berlari ke bawah.
"Nak, kenapa balik jam segini?" Wajah wanita itu terlihat cemas, untungnya ia masih bisa berkata-kata dengan tenang.
Calya hanya tersenyum, ia terlebih dahulu masuk ke rumah bersama sang ibu. "Calya bikin ibu cemas ya? Hm, semalam Calya ada ketemuan sama seseorang, eh, malah ketiduran,"
"Beneran? Calya kan susah tidur kalo gak ada bantalan yang empuk." Kata Wulan.
"Ada kok yang lebih empuk dari bantal," Calya lalu menghadap tepat didepan ibunya, ia lalu berbisik, "pundaknya."
Gadis itu terkekeh sendiri, pundak Barga nyamannya bukan main. Walaupun pada awalnya Calya sendiri yang menyandarkan kepala pemuda itu pada pundaknya, tau-tau saat bangun malah ia yang tersandar pada Barga.
"Siapa?" Alis Wulan naik turun tanda ingin tahu.
"Seseorang, nanti juga ibu bakalan tau." Calya langsung pergi begitu saja.
.
.Barga membersihkan dirinya pagi itu, dumel-an ibunya sukses membuat ia tak ingin pergi keluar malam-malam lagi.
Saat keluar dalam kamar mandi, ia tatap syal hitam yang menggantung di kursi. "Apa harus gue balikin ke Calya? Kalo gue gak selamat balik dari sana nanti gimana?" Curcol nya.
Pemuda itu menggenggamnya, duduk sembari melihat lurus kearah matahari terbit, sedetik kemudian ia tersenyum. Ia teringat suara Calya yang saat itu benar-benar cemas. Walaupun keadaan Barga drop karena cuaca dingin, telinga Barga masih bisa mendengar suara sekitar.
Bisa diakui Calya itu tidak sepenuhnya kejam, jikapun begitu pasti ia sudah meninggalkan Barga yang pingsan saat itu dan gak bela-belaan menggendongnya.
Entah kenapa saat itu juga Barga memberanikan diri untuk bertanya langsung pada Calya lewat chat.
"Maaf kemaren udah bikin Lo cemas,"
Barga langsung memukul kecil kepalanya karena merasa dirinya nekat. Ia memperhatikan pesannya yang singkat itu, kira-kira Calya jawab apa ya?
"Maaf kemaren udah bikin Lo cemas,"
ReadSaat itu juga Barga langsung teriak, pesannya sudah dibaca. Aneh ya, Barga bertingkah seperti fans yang di notice idolanya, padahal yang terjadi malah sebaliknya. Ia menutup matanya menunggu jawaban dari si penerima.
Kring..
"Maaf kemaren udah bikin Lo cemas,"
Read"Gue gak cemas, cuma kaget aja, jangan geer."
"Gue bakal balikin syal lo"
Read"Buat lo aja, lain kali kalo mau pingsan bilang dulu."
Barga tersenyum dibuatnya, udah jelas-jelas gadis ini cemas bukan main semalam, gadis ini memang penipu ahli yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLOUS [END]
FanfictionWarning!🔞 (CERITA BELUM DIREVISI) Barga, mengukir prestasi gemilang diusianya yang baru menginjak dua puluh tahun. Suara khas miliknya menjadikan pemuda tampan ini primadona diberbagai kalangan. Sepintas hidupnya terlihat bahagia seperti alur cerit...