Glossarium:
Hogwarts: Sekolah Sihir berdasar novel dan film Harry Potter.Patronus: Pelindung dalam bentuk hewan yang akan muncul saat kita mengucapkan mantera.
Muggle: Manusia biasa (non-penyihir)
Gryffindor & Slytherin: Dua dari empat nama asrama yang ada di Hogwarts.
Prefek: Ketua asrama.
Pure-blood: Penyihir berdarah murni.
Mud-blood: Penyihir berdarah kotor (Keturunan muggle atau manusia biasa)
Enjoy!
"Expecto Patronum!"
Gagal.
"Expecto Patronum!"
Masih gagal.
"Expecto Patronum!"
Sama saja.
Masih dengan tongkat teracung lurus ke depan, keringat dingin mulai membanjiri dahi dan tengkuk Jihyo. Ia bisa mendengar beberapa murid menertawakannya di belakang. Kalau saja dia tidak bisa menahan diri, rasanya Jihyo mau menangis saja.
"Jihyo, coba tenangkan pikiranmu dan rileks sedikit. Fokuskan perhatianmu dan coba sekali lagi." Miss Cho -guru Ilmu Pertahanan Ilmu Hitam masih sabar membimbing Jihyo.
Gadis itu beruntung. Kalau saja yang mengampu kelas ini Mr. Park seperti tahun lalu, sudah habis Jihyo dimaki-maki di depan kelas.
Mengikuti anjuran dari gurunya, Jihyo mulai menenangkan pikiran dan hatinya. Sebisa mungkin ia bekonsentrasi pada tongkat sihir di tangannya. Matanya terpejam dan dengan mantap ia mengucapkan mantra itu sekali lagi.
"Expecto Patronum!"
Bzzzzzzzzz.
Ujung tongkatnya hanya mengeluarkan selarik cahaya biru tipis, yang kemudian segera menguap. Gelak tawa dapat ia dengar dari teman-teman di belakangnya. Jihyo menundukkan kepalanya. Ia malu.
Miss Cho menepuk pundak Jihyo lembut. "Tidak apa-apa, nanti kita coba lagi Jihyo."
Jihyo hanya mampu mengangguk dan kembali ke tempat duduknya dengan lesu. Berkali-kali ia merutuki dirinya sendiri karena merasa begitu bodoh. Ia menghela napas kesal.
Apakah dia memang tidak cocok menjadi penyihir?
-0-
"Ayolah jangan patah semangat. Kau hanya perlu berlatih lebih sering saja." Jeongyeon mencoba memberikan semangat.
Saat ini mereka sedang makan siang di meja Gryffindor bersama ratusan siswa Hogwarts lain.
Tapi Jihyo sama sekali tidak punya nafsu makan. Gadis itu sejak tadi hanya meletakkan kepalanya di atas meja makan. Pikirannya masih penuh dengan kegagalannya mengucap mantra patronus tadi.
"Jangan-jangan aku memang tidak berbakat menjadi penyihir ya." Kata Jihyo lemas.
Jeongyeon terkekeh. "Jangan berlebihan, toh kau hanya tidak begitu jago di kelas Pertahanan Ilmu Hitam. Di kelas Ramuan, kau jagoannya."
Gadis bermata bulat itu mendecih. "Terbalik. Aku gagal di semua kelas, kecuali kelas Ramuan. Aneh kan?"
"Atau ini karena aku keturunan muggle ya? Aku merasa aku tidak bisa mengikuti pelajaran di sini dengan baik." Jihyo memanyunkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup of Tea || Yoongi x Jihyo
Fanfictionone-shot collection of BTS' Yoongi and Twice's Jihyo. -written in Bahasa Indonesia