47- Warm Winter pt. 2

475 86 44
                                    

"Pesta natal?" Jihyo memastikan lagi.

Nayeon mengangguk dengan wajah cerah sambil menatap keempat temannya. "Iya, ibuku yang mengusulkan sebenarnya. Kalian mau kan?"

"MAU! MAU!" Jihyo yang paling bersemangat.

"Ck. Kau sih semangat karena tau akan dapat makan gratis kan?" Yoongi memulai ulahnya.

Namun Jihyo saat ini sedang malas menanggapi Yoongi, jadi ia hanya menjulurkan lidah sebagai balasan.

"Pestanya berlima saja?" Tanya Seokjin.

"Sebenarnya aku sudah mengajak beberapa teman lain, tapi semuanya sibuk dan tidak bisa datang. Jadi ya, hanya kita berlima." Jawab Nayeon.

"Hei, bagaimana kalau kita bertukar kado?" Usul Jeongyeon.

"Ide bagus! Pasti seru!" Nayeon langsung setuju.

"SETUJU! SETUJU!" Jihyo mengangguk dengan semangat.

Seokjin dan Yoongi hanya mengangguk saja. Untuk acara seperti ini, mereka hanya bisa menuruti dan mengiyakan apa kemauan para kaum hawa.

Obrolan seru mereka terus bergulir hingga jam istirahat sudah habis. Natal masih satu minggu lagi, tapi meriahnya sudah terasa sejak sekarang. Semua sudah tidak sabar.

Jihyo menatap nanar lembaran uang di atas meja belajarnya. Ia lupa. Uang tabungannya kemarin habis untuk dia belikan satu set album penyanyi idolanya. Sekarang, ia tidak punya cukup uang untuk membeli kado. Gadis itu mengacak-acak rambutnya frustasi.

Bagaimana ini?

Jihyo sebetulnya masih mempunyai uang saku. Tapi kalau ia menggunakan uang itu, ia tidak bisa jajan atau pergi main sampai akhir bulan nanti. Dahi Jihyo berkerut memikirkan jalan keluar. Sebelum akhirnya dia berjalan keluar kamar, dan menghampiri ibunya yang tengah menonton televisi.

Dengan memasang senyum dan sikap ala anak manis, Jihyo duduk di samping ibunya. Tangan gadis remaja itu terujulur untuk memijat lengan sang ibu.

"Mama." Panggil Jihyo dengan suara semanis mungkin.

"Tidak." Balas sang ibu.

Jihyo mengerucutkan bibirnya. "Aku kan belum bilang apa-apa."

"Mama tahu kau pasti mau meminta sesuatu. Kenapa? Uang jajanmu bulan ini sudah habis ya?"

"Bukaaaan. Uang jajanku masih cukup."

"Lalu?"

"Ummm, jadi begini Ma. Nayeon berencana mengadakan pesta Natal minggu depan. Dan semua sepakat untuk saling bertukar kado. Jadiiiii—"

"Tidak."

"Ah, Mama kenapa kejam begini sih." Jihyo mengerucutkan bibir sebal.

"Uang jajanmu sudah banyak Jihyo. Kamu sudah berjanji pada Mama bahwa kau tidak akan meminta uang lagi untuk keperluan main atau membeli kado ulang tahun temanmu."

Jihyo merutuk dalam hati. Uang sakunya memang sudah dilebihkan sejak beberapa bulan lalu, namun akhir-akhir ini ia sepertinya terlalu sering membeli cemilan. Salahkan cuaca dingin di luar, itu membuat ia dan teman-temannya selalu membeli jajanan hangat sepulang sekolah setiap harinya.

"Uang tabunganmu bagaimana? Katanya kau sudah mulai rajin menabung?" Sang ibu memandang Jihyo penuh selidik.

"Jihyo memang menabung kok...... tapi sudah habis." Jihyo memasang senyum kikuk.

"Kau belikan apa?"

"Eh... Itu... Anu... Pokoknya sesuatu." Jihyo meringis. Kalau ibunya tahu tabungannya habis untuk membeli album bisa gawat.

A Cup of Tea || Yoongi x JihyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang