Di bawah ini akan terdapat 2 (dua) cerita menggemaskan super pendek. Untuk informasi, kedua cerita tersebut tidak saling berkaitan ya 😀
Happy Reading!
🍭POCKY 🍭
Jihyo paling tidak suka saat Yoongi sudah terlalu fokus pada game di ponselnya. Laki-laki bersurai hitam itu, sudah pasti akan mengabaikan Jihyo sepenuhnya.
Seperti saat ini, keduanya sedang duduk bersebelahan di sofa apartemen mereka. Namun, sudah tiga puluh menit Yoongi tidak melepaskan pandangannya dari layar ponsel. Jihyo sudah mencoba untuk mengalihkan perhatian Yoongi dengan mengajak laki-laki itu mengobrol. Namun hanya ditanggapi Yoongi dengan, ‘hmm’, ‘iya’, atau sekadar anggukan singkat.
Jihyo bete. Ia memanyunkan bibirnya kesal. Akhirnya ia memutuskan untuk membiarkan Yoongi sibuk dengan ponselnya. Tangan Jihyo terulur pada sekotak Pocky rasa stroberi di dekatnya. Dua menit kemudian, ia sudah takzim mengunyah biskuit berbentuk stik itu.
“Mau.” suara berat Yoongi memecah hening di antara mereka, namun maniknya masih terfokus pada layar ponsel.
“Mau apa?” tanya Jihyo.
“Pocky.”
Jihyo memutar bola matanya kesal, namun jarinya tetap terulur untuk mengambil sebatang biskuit berselimut krim stroberi itu. Tapi saat ia akan menyerahkan biskuit itu ke Yoongi, sebuah ide melintas di kepalanya.
“Ambil sendiri kalau mau.” Kata Jihyo dengan nada jahil dan tawa tertahan.
Yoongi yang merasa aneh dengan nada bicara kekasihnya itu menoleh. Didapatinya Jihyo sedang menggigit ujung Pocky, dan dengan jahil gadis itu mengarahkan ujung lainnya ke arah Yoongi.
Sang laki-laki terkekeh melihat tingkah gadisnya itu, dengan cekatan dia mengambil biskuit itu dengan tangannya. Dan sebelum Jihyo sempat protes,
Cup
Bibir Yoongi sudah mendarat di bibir Jihyo.
“Makanya, jangan nantangin.” Kata Yoongi dengan santai sambil kemudian menggigit Pocky yang tadi ia ambil dan kembali fokus ke ponselnya.
Dengan pipi masih bersemu merah dan degup jantung tidak karuan, Jihyo mengumpat di dalam hati,
Min Yoongi kurang ajar.
FIN
•°•°•°•
📵LOST PHONE📵
Di sebuah kafe.
Jihyo sedang asyik duduk menikmati Strawberry Lattenya sembari menyusuri laman Instagram saat sebuah suara berat khas laki-laki memecah konsentrasinya.
“Permisi.”
Gadis itu mengangkat wajahnya, manik bulatnya bersirobok dengan manik sipit seorang laki-laki bersenyum manis.
“Ya?” Jihyo berusaha menjawab sesantai mungkin. Bukan apa-apa, tapi laki-laki di hadapannya ini cukup tampan dan tatapannya agak sedikit tajam. Mau tidak mau membuat Jihyo sedikit gugup.
“Saya boleh pinjam ponselnya sebentar?” tanya laki-laki itu dengan sopan.
“Eh?” Jihyo mengerutkan dahinya.
Laki-laki itu mengusap tengkuknya, ekspresi tidak enak muncul di raut wajahnya, “Anu, ponsel saya sepertinya hilang. Boleh saya pinjam ponsel kamu untuk coba telepon ponsel saya?”
“Ohhh, boleh-boleh. Silahkan.” Kata Jihyo sambil menyerahkan ponselnya.
Jihyo merasa sedikit aneh, biasanya dia bukan tipe yang dengan mudah meminjamkan ponselnya ke orang lain, bahkan kepada teman-temannya sendiri.
Namun sekarang, dengan santainya ia menyerahkan ponselnya kepada laki-laki asing di hadapannya ini. Entah karena Jihyo memang sedang baik hati, atau karena senyum manis dan mematikan dari laki-laki itu.
Laki-laki itu sekarang sedang mengetikkan sesuatu di ponsel Jihyo. Tak lama, sebuah nada dering ponsel berbunyi nyaring. Jihyo menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mencari sumber suara tersebut.
“Ahh, ini dia ketemu.” Suara laki-laki itu kembali terdengar.
Jihyo menoleh dan melihat laki-laki di hadapannya itu mengeluarkan ponsel dari saku celana jeansnya.
Dahi Jihyo berkerut heran dan secara tidak sadar ia membatin, sayang banget, ganteng tapi bodoh ternyata.
Mana ada orang yang lupa menaruh ponsel di sakunya sendiri???
Laki-laki itu mengembalikan ponsel Jihyo dengan senyum penuh terima kasih, “Ini ponsel kamu, terima kasih ya.”
Dengan raut wajah heran Jihyo menerima ponselnya kembali, “Iya. Sama-sama.”
“Nama kamu siapa?” tanya laki-laki itu tiba-tiba.
“Eh?”
“Nama kamu.”
Dengan ekspresi tanya sang gadis menjawab, “Jihyo.”
Laki-laki di hadapannya itu mengangguk-angguk dengan senyum manis masih bertengger di bibirnya, jarinya sibuk mengetikkan sesuatau di ponselnya. Setelahnya, masih dengan senyum manis laki-laki itu menatap Jihyo.
“Terima kasih Jihyo atas nomormu.”
Manik Jihyo membulat, “Eh?”
“Also, my name is Yoongi. Tolong simpan nomor saya juga ya, and please wait for my text.” Laki-laki bernama Yoongi itu kini memberikan senyum jahilnya, sebelum berbalik dan berlalu dari hadapan Jihyo. Meninggalkan sang gadis dengan ekspresi kaget dan heran bercampur jadi satu.
APA-APAAN?
Tapi, Jihyo tidak memungkiri bahwa hatinya sedikit berdesir karena laki-laki tadi.
Let’s see where this game will take us Mr.Yoongi.
FIN
.
.
.author's notes!
Hello! Apakah masih ada yang menunggu book ini update? Huhu maaf sekali udah sebulanan nggak up apa-apa :(
Bagaimana chapter kali ini? Pendek banget ya, tapi semoga manis dan gemasnya sampai ke kalian :" aku udah lama nggak nulis :(
Btw, ku sekarang lagi bikin sekuel dari chapter Baby-Sitting loh 👀 Apakah ada yang tertarik?? Semoga bisa segera aku up 😆
Oh iya, apakah dari 15 chapter yang sudah aku publish, ada yang kalian pengen tahu kelanjutannya? 👀 Boleh komen di sini, MUNGKIN bakal aku bikinin hihi.
btw, ada yang mau temenan di twitter? aku punya akun KHUSUS buat post tentang jihyo-yoongi 😬 tapi akunnya aku private hahaha. Ayo yang mau temenan buat ngehype jihyo-yoongi bareng. Reply aja nama akun kalian, atau DM aku lewat wattpad hehe ❤
Okay, itu aja deh. See you on next chapter~💙
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup of Tea || Yoongi x Jihyo
Fanficone-shot collection of BTS' Yoongi and Twice's Jihyo. -written in Bahasa Indonesia