16- Drabble(s) pt.2

1.2K 125 31
                                    

Seperti chapter sebelumnya, chapter ini akan berisi dua cerita pendek. Kedua cerita ini tidak saling berhubungan ya.

Happy Reading!

.
.
.

🔹BUY 1 GET 1🔹

Jihyo sedang khusyuk rebahan di atas kasur, saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Menampilkan sosok Yoongi --tetangga sekaligus kekasihnya. Laki-laki itu masih mengenakan setelan kerjanya. Kemeja panjang berwarna biru muda dengan satu kancing paling atas terbuka, dasi biru tua yang dilonggarkan, dan celana kain panjang berwarna krem.

Tampan.

Tapi tidak sopan.

"DIBILANG BERAPA KALI SIH? KALO MAU MASUK KETUK PINTU DULU! SUSAH BANGET? KALO GUE LAGI TELANJANG GIMANA?" Jihyo murka.

Yoongi hanya menatap Jihyo datar, "Ya nggak gimana-gimana. Cuma telanjang doang. Dulu kita pernah mandi bareng."

"YA ITU KAN KITA MASIH BOCAH???" Jihyo pusing.

"Sstttt nggak usah teriak-teriak. Berisik. Takutnya ntar dikira tetangga lo gue apain lagi." Kata Yoongi sambil mendudukkan diri di kasur Jihyo. Sang gadis hanya melirik sebal pacarnya yang kelewat cuek itu.

Memang begitu gaya pacaran Jihyo dan Yoongi. Santai parah. Masih pakai panggilan lo-gue pula. Kadang mereka lebih terlihat seperti kakak-adik daripada sepasang kekasih. Tapi, mereka juga bisa romantis kok. Seperti sekarang contohnya,

"Nih." Yoongi melemparkan sebuah kotak kecil kepada Jihyo yang masih rebahan.

"Apaan nih?" Jihyo langsung terduduk. Tangannya mulai membukan kotak yang diberikan --ralat, dilemparkan oleh Yoongi tadi.

"Tadi ada promo buy 1 get 1. Daripada gratisannya nganggur, mending gue kasih ke lo."

Jihyo yang sudah membuka kotak itu dan melihat isinya langsung berkata, "HAAAH?? GILA LO."

Yoongi mendengus, "Bukannya bilang makasih malah ngatain."

Jihyo menatap kekasihnya dengan pandangan tak percaya, "YA KALI ADA PROMO BUY 1 GET 1 BUAT CINCIN EMAS???"

Sang laki-laki hanya mengedikka bahunya sambil menjawab cuek, "Ya ada. Udah dipake aja."

Jihyo masih menatap Yoongi dengan pandangan heran, kemudian matanya tertuju pada cincin yang melingkar di jari kekasihnya itu, cincin itu memiliki desain yang sama dengan cincin yang ia pegang. Sang gadis terkekeh. Memang khas Min Yoongi sekali. Ingin mengajak memakai couple ring pun tidak ada romantis-romantisnya sama sekali.

Dengan tiba-tiba, Jihyo memeluk Yoongi. Membuat sang laki-laki membeku dan salah tingkah.

"Thank you, but this is so expensive tho. Lain kali beliin aja cokelat yang banyak, gue pasti udah seneng banget." Kata Jihyo sambil melepas pelukannya. Kini ia menatap Yoongi yang wajahnya memerah.

Lucu.

Berusaha untuk tidak terdengar gugup, Yoongi berkata "Yaudah kalo gitu. Sini balikin aja cincinnya."

"Enak aja, mending gue jual. Duitnya lumayan." canda Jihyo sambil menjulurkan lidahnya.

"HEH PARK JIHYO!"

Ya begitulah. Romantis kan mereka?

FIN
.
.
.

🍃HAPPINESS🍃

Angin dingin berhembus memainkan anak rambut Jihyo dan Yoongi. Keduanya segera merapatkan jaket masing-masing. Hening.

Yang terdengar hanya suara ranting pohon yang saling bergesekan, serta daun-daun yang berjatuhan di jalanan. Musim gugur sudah tiba di penghujung, siap berganti dengan musim dingin.

Yoongi berdehem, mencoba memecah sunyi.

"Sudah lama ya." kata laki-laki itu sambil memandang langit. Ia enggan menatap gadis di sampingnya. Ia tidak yakin ia cukup berani untuk itu.

Jihyo tersenyum kecil sebelum menjawab, "Iya. Empat tahun? Lima tahun? Sekitar itu. Kau banyak berubah sekarang."

Sang laki-laki tergelak kecil, "Oh ya? Berubah bagaimana?"

Jihyo mengedikkan bahunya, "Kau terlihat lebih tenang, seperti sebuah danau. Dulu kau seperti api, menyala-nyala."

Yoongi tertawa mendengarnya. Ah, ia rindu ini. Jihyo dan segala analoginya. "Kau juga banyak berubah." kata Yoongi.

"Berubah seperti apa?" tanya Jihyo.

Sang laki-laki menoleh, ia memberanikan diri menatap manik bulat ekspresif itu. Ia ingin mengatakan 'Kau semakin cantik sekarang. Padahal dulu kau sudah cantik sekali.', tapi yang keluar dari bibir Yoongi adalah, "Kau terlihat lebih dewasa sekarang."

Well, tidak salah memang. Lima tahun tentunya bukan waktu yang sebentar. Dan Jihyo kini sudah berubah dari gadis remaja menjadi wanita dewasa yang matang.

Sang gadis tertawa renyah. Ah, Yoongi juga merindukan ini. Tawa paling menyenangkan yang pernah ia dengar. Yang tidak pernah gagal membuatnya ikut tertawa.

Senyap kembali mengisi ruang di antara mereka. Aneh ya. Orang yang dulu pernah kau ajak berbagi suka dan duka setiap waktu, bisa berubah menjadi orang asing sekarang.

Seasing asingnya asing.

"Apakah kau bahagia sekarang Ji?" Yoongi mengajukan tanya. Ada sedikit harapan terselip di sana. Ia mencoba mengetuk pintu sang gadis.

Jihyo tersenyum kecil sambil mengangguk, "Ya."

Manik Yoongi melirik seorang laki-laki yang berdiri tak jauh dari mereka berdua. Laki-laki yang tengah mengawasi keduanya sambil bersandar di pintu mobilnya. "Because of him?"

Senyum Jihyo semakin lebar, "Iya."

Yoongi memaksakan seulas senyum, "Kalau begitu, aku juga bahagia. Untukmu."

Ternyata, pintu itu sudah tertutup. Tak ada celah lagi bagi Yoongi sama sekali.

•FIN•
.
.
.

Author's note!

Hello🐱

Aku balik lagi dengan dua cerita pendek. Hehehehehe. Bagaimana menurut kalian chapter kali ini? 😬

Sebenernya, kalau chapter isinya cerita pendek begini, sampai nggak sih feelnya? :( Aku tuh punya banyak banget draft cerita pendek begini. Sayang aja kalau aku nggak aku post. Tapi takutnya malah nggak bagus :(

Selamat malam minggu ya! Semoga weekend ini menyenangkan.

See you on next chapter🌻

A Cup of Tea || Yoongi x JihyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang