❗Trigger Warning❗
This story contains: violance, torture, murder, bloods, mentions of trauma, explicit mature languages, explicit mature contents, nudity, and sex.
you've been warned!
Chapter kali ini panjang BANGET, jadi aku bagi jadi dua part agar lebih nyaman bacanya. Keduanya aku post sekaligus, jadi bisa kalian baca langsung.
Enjoy the ride!
🌙
Langit gelap gulita. Gerimis turun perlahan. Sambaran kilat dan gema guruh membuat suasana makin mencekam.
"Kejar! Kejar! Jangan sampai iblis hina itu lolos!" Seorang laki-laki berusia paruh baya meneriaki rombongan yang ia pimpin.
Di bawah sinar obor, matanya berkilat kejam. Senyum bengis nampak di wajah dinginnya. Pria itu dapat merasakan betapa derasnya adrenalin membunuh yang mengaliri nadinya. Sambil menggenggam erat pedang di tangan kanannya, ia kembali memberikan perintah.
"Berpencar menjadi empat kelompok! Kita pojokkan setan terkutuk itu!"
Tanpa diberitahu dua kali, rombongan beranggotakan kurang lebih dua puluh orang laki-laki itu berpencar dalam hutan gelap. Menghilang dalam baris-baris pepohonan yang tinggi dan berdaun lebat. Masing-masing dengan senjata tajam tergenggam erat di tangan mereka.
Tidak butuh waktu lama, sampai buruan yang mereka incar tertangkap. Di sudut utara hutan, dengan punggung menempel lekat pada batang pohon beringin tua, seorang laki-laki yang usianya mungkin tidak berbeda jauh dengan si pemimpin rombongan, menampilkan wajah ketakutan. Beberapa potong kayu bakar berserakan di sampingnya.
"Kau tidak bisa kabur lagi iblis sialan, berdoalah karena waktumu tinggal lama lagi." Kata si pemimpin.
"Itu pun kalau Tuhan mau mendengarmu." Ada tawa mengejek di ujung kalimat itu, tawa yang kemudian diikuti oleh anggota lainnya.
Laki-laki yang terpojok itu, segera bersimpuh sambil kedua tangannya terkatup. Suaranya bergetar memohon ampun dan belas kasihan.
"Ampun. Saya minta ampun Tuan, saya datang ke hutan ini sekedar untuk mengambil kayu bakar saja. Istri saya sedang sakit, dan dia kedinginan. Saya mohon ampun Tuan, saya sungguh tidak memiliki niat jahat."
Tawa penuh ejekan kembali terdengar dari Sang Pemimpin rombongan. "Kau kira aku bodoh? Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, bagaimana kau berubah wujud dari seekor kelelawar menjadi sosok manusia."
Laki-laki yang tengah bersimpuh itu meneguk ludahnya kelu. Manik matanya bergerak kesana kemari —panik. "K —kau pasti salah lihat! Lihatlah, aku manusia biasa seperti kalian. Kulitku tidak pucat, dan aku juga tidak memiliki taring."
Sekali lagi, si pemimpin rombongan terkekeh. "Kalimatmu benar-benar menyinggungku sekarang. Kau kira aku tidak tahu? Kau pastilah salah satu dari sedikit keturunan murni para vampir yang bisa mengubah wujud mereka menjadi manusia."
Manik laki-laki yang terpojok itu membelalak, tidak menyangka bahwa orang di hadapannya ini tahu akan sosok aslinya. Dengan mata berkaca-kaca, ia akhirnya segera bersujud sambil memegangi kaki si pemimpin. Suaranya yang bergetar mencoba memohon ampun.
"Tolong Tuan, aku mohon ampun. Aku sungguh tidak punya niat jahat, yang aku lakukan sejak tadi hanyalah mengumpulkan kayu bakar ini saja. Aku mohon Tuan, biarkan aku pulang. Istri dan anak-anakku menunggu di rumah. Aku berjanji, setelah ini aku tidak akan menginjakkan kaki di hutan ini lagi. Aku memohon ampun dan belas kasihanmu Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup of Tea || Yoongi x Jihyo
Fanficone-shot collection of BTS' Yoongi and Twice's Jihyo. -written in Bahasa Indonesia