30- Two Thousand Miles

866 102 39
                                    

Jangan lupa dengerin lagunya ya✨ Terus, bayangin aja Jihyo yang nyanyi sambil Yoongi yang genjreng gitar 😀

Happy Reading!

Los Angeles

Jihyo.

Aku merapatkan syal yang melilit leherku. Sedang tanganku yang terbalut sarung tangan, aku masukkan ke dalam saku mantel musim dingin. Angin di penghujung musim gugur mulai terasa mengigit. Musim dingin sudah melambaikan tangannya, sebentar lagi dia akan datang.

Sembari menunggu metro pulangku datang, pikirku melayang menatap langit-langit stasiun. Penghujung musim gugur mengingatkanku akan sosoknya. Mengingatkanku akan pertemuan pertama kita. Tanpa kusadari, senyum kecil muncul di bibirku. Kenangan sekitar lima tahun lalu itu masih terasa segar. Seperti baru terjadi kemarin.

"USE YOUR FUCKING EYES WHEN YOU WALK! YOU ALMOST MAKE ME SPILLED MY COFFEE!"

Aku yang baru turun dari kereta, segera menolehkan kepala ke arah suara melengking barusan. Biasanya, aku akan mengabaikan kejadian seperti ini, dan berlalu begitu saja. Sudah terlalu sering hal seperti itu terjadi. Namun, melihat raut wajah pucat dan kebingungan milikmu, entah kenapa aku justru menghampiri keributan kecil itu. Mungkin karena aku menyadari, bahwa kau sama-sama orang Asia sepertiku. Rasa solidaritas sebagai sesama kaum minoritas di negara ini yang sepertinya membuatku merasa iba padamu.

Aku bisa mendengarmu meminta maaf dengan Bahasa Inggris patah-patah. Jelas sekali kau terlihat gugup dan takut. Dengan tas punggung yang terlihat cukup penuh, serta tangan yang menggenggam buku-buku cukup tebal, aku bisa menebak bahwa kau mahasiswa perantau di sini. Sama sepertiku.

"I'm sorry sir. I think my friend was in rush, and didn't watch his steps." Aku tiba-tiba menyela.

Kau dan laki-laki gendut yang sedang mengomelimu itu menoleh padaku. Aku ingat bagaimana kau menatapku saat itu. Bingung, namun aku tahu kau berterima kasih dalam hati.

"Oh. So he is your friend?"

"Yes. I'm sorry on behalf of him. But, I see that you have no injuries or anything. Can, you let him go?"

"He almost makes me spilled my coffee!"

Aku berusaha untuk tidak memutar bola mata. "Almost. That means your coffee still full right? Or you need me to pay you for a new cup?" Aku pura-pura merogoh tas untuk mencari dompet.

"No,no need for that. Just teach your friend to watch his step next time." Laki-laki itu kemudian membalikkan badan, dan pergi. Aku bisa mendengarnya menggerutu pelan. "Stupid Asians."

"Kau tidak apa-apa?" Tanyaku masih dalam Bahasa Inggris.

"Ya, aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah membantuku."

Aku ingat bagaimana kau menjawabku dengan pandangan menunduk, terlihat jelas bahwa kau masih gugup karena kejadian tadi.

"Ummm, baru pertama kali mengunjungi L.A.?"

Kau tersenyum malu. "Ya. Bahkan ini kali pertamaku menginjakkan kaki di negeri ini. Baru empat hari lalu aku tiba." Diam sejenak. "Terlihat sekali ya kalau aku norak?"

Aku tertawa kecil sambil menggelengkan kepala. "Tidak kok. Asalmu dari mana? Cina, Jepang, ¾"

"Korea. Korea Selatan." Kau memotongku.

"Korea? Sungguh?" Mataku membelalak, secara otomatis aku langsung mengganti bahasaku menjadi Bahasa Korea.

Matamu ikut terbelalak. "Kau orang Korea juga? Astaga!" Aku bisa mendengar nada lega dalam kalimatmu.

A Cup of Tea || Yoongi x JihyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang