26- Friends (pt.2)

807 111 69
                                    

"JIHYO!"

Jihyo tersentak dari lamunannya. Matanya bertemu dengan raut wajah Jungkook yang terlihat heran dan sedikit cemas.

"Lo nggak apa-apa?"

Gadis itu memaksakan sebuah senyum, "Nggak apa-apa. Cuma agak capek aja."

"Kok mata lo merah?! HABIS NANGIS YA?"

"Siapa sih yang nangis, orang cuma kurang tidur." Jihyo berusaha menjawab senormal mungkin.

"Lo kok tumben nggak telat?" Jihyo mengalihkan pembicaraan.

Jungkook mencibir, "Telat salah, nggak telat pada heran. Tadi gue ketemu Jeongyeon juga ditanyain gitu."

Jihyo terkekeh, Jungkook memang paling sering terlambat datang untuk latihan.

"Yang lain mana deh? Bang Yoongi udah dateng?" Tanya Jungkook yang sekarang sudah siap dibalik drumnya.

Mendengar nama Yoongi, perasaan Jihyo mendadak buruk lagi.

Tadi, Jihyo langsung pergi begitu ia melihat Yoongi sedang bercumbu dengan perempuan misterius itu. Ia tidak mau menyaksikan hal yang menyakitkan itu terlalu lama.

Untuk beberapa saat, Jihyo mengurung diri di salah satu bilik toilet tadi. Gadis itu menangis sepelan mungkin, karena takut jika ada yang mendengarnya. Sakit sekali rasanya. Sambil menangis, berkali-kali Jihyo menyalahkan dirinya sendiri.

Kenapa ia percaya pada omongan buaya macam Yoongi?

Kenapa ia justru tersipu malu dan takluk dalam sentuhan Yoongi?

Kenapa ia dengan bodohnya sempat mengira bahwa Yoongi benar-benar jatuh hati padanya?

Semua ini salahnya sendiri karena sudah menaruh hati pada Yoongi. Padahal, harusnya Jihyo tahu bagaimana akhirnya jika dia nekat jatuh hati pada laki-laki itu.

Sempat terbesit dalam benak Jihyo untuk mangkir dari latihan hari ini. Rasanya ia tidak bisa berada dalam satu ruangan yang sama dengan Yoongi. Namun akhirnya dia mengurungkan niat tersebut. Tidak profesional rasanya jika masalah hatinya merepotkan anggota yang lain.

Maka setelah menenangkan diri di dalam bilik toilet, Jihyo berusaha menghapus jejak-jejak tangisnya, dan segera masuk ke ruang latihan. Gadis itu duduk di sofa yang ada, sembari mencoba menenangkan pikirannya. Sampai Jungkook datang dan menyadarkan Jihyo dari lamunannya tadi.

"JIHYO!" Panggil Jungkook sambil menjentikkan jarinya.

"Ah! Sorry, gue nggak fokus banget hari ini." Kata Jihyo sambil menggelengkan kepalanya.

Fokus Jihyo! Fokus! Jangan sampai lo bikin kacau latihan hari ini!

Jungkook memandang Jihyo dengan kerutan dahi. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres, dan disembunyikan sahabatnya itu.

"Lo yakin nggak apa-apa? Mau izin pulang aja? Biar gue bilang ke Jeongyeon sama Namjoon." Kata Jungkook. Nada suaranya menyiratkan kekhawatiran.

"Gue nggak apa-apa kok. Serius deh." Jawab Jihyo sambil memaksakan seulas senyum.

Jungkook sudah membuka mulutnya untuk protes, namun pintu ruangan yang terbuka menghentikannya. Seokjin masuk dengan hoodie kebesarannya dan senyum lebar di bibirnya.

"A YO! WHAT'S UP ADIK ADIK KESAYANGAN KIM SEOKJIN!"

"Apasih, baru dateng udah berisik." Jungkook lamgsung mencibir.

Dengan raut kesal, Seokjin langsung menjitak pelan kepala Jungkook, "Yang sopan sama orang tua."

"Tua kok bangga." Jungkook kembali mengibarkan bendera perang.

A Cup of Tea || Yoongi x JihyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang