It is my first date with you, and my heart keeps pounding like a little kid
On Sunday, the sun called you is rising
.
.
.Jihyo berkali-kali merubah posisi tidurnya, namun matanya sama sekali tidak bisa terpejam. Seberapa keraspun ia mencoba, tetap saja ia tidak bisa tidur. Gadis itu melirik jam dinding berwarna biru langit di kamarnya, jarum menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul sebelas malam. Jihyo menghembuskan napasnya, ia terlalu gugup untuk tidur. Rasanya seperti saat ia masih di taman kanak-kanak dan tidak bisa tidur karena esoknya ia akan pergi berdarmawisata. Perasaannya bercampur antara gugup sekaligus senang.
Bedanya, Jihyo bukan lagi gadis kecil berusia lima tahun, sekarang ia sudah berada di tingkat dua kuliah. Dan besok, alih-alih berdarmawisata, ia akan pergi kencan. Kencan dengan Yoongi. Kencan pertama mereka, setelah sang laki-laki yang sekaligus kakak tingkat Jihyo itu menyatakan perasaannya pada sang gadis tiga hari yang lalu.
Senyum lebar muncul tiap kali ia mengingat momen itu. Tiga hari yang lalu, saat mereka makan siang bersama di salah satu kafe dekat kampus, Yoongi menyatakan perasaannya. Membuat Jihyo yang tengah mengunyah ayam teriyaki tersedak.
Mereka memang sudah dekat setahun terakhir. Pulang berdua, makan berdua, menonton film berdua. Semua teman-teman mereka tahu mereka saling mempunyai rasa, namun terlalu malu untuk mengungkapkan. Jihyo sudah pasrah saja sebenarnya dengan hubungan tanpa status mereka. Oleh karenanya, saat Yoongi mengatakan "Gimana kalau kita pacaran?" Jihyo nyaris mati tersedak.
Ia ingat Yoongi langsung mengulurkan segelas air sambil meminta maaf "Astaga, sorry. Kaget ya?"
YA IYALAH KAGET, BANGSAT!
Jihyo mengumpat dalam hati.
Setelah situasi kembali tenang, Yoongi dengan telinga memerah dan tangan menggaruk tengkuk kembali bertanya "Jadi gimana?"
"Apanya?"
"Yang tadi."
"Tadi apa?" Jihyo sebisa mungkin menahan tawanya. Lihatlah wajah Yoongi yang mulai merona dan matanya yang kini tidak bisa menatap Jihyo karena salah tingkah. Astaga! Pemandangan itu sangat menggemaskan dan menghibur.
"Coba bilang lagi." Pinta Jihyo.
Yoongi memandang Jihyo dengan tatapan 'seriously?'
"Kita pacaran. Mau?" Kini Yoongi memberanikan diri menatap tepat manik indah gadis di hadapannya itu.
Jihyo yang tadi terkekeh melihat Yoongi salah tingkah, kini malah menjadi salah tingkah sendiri dengan pipi merona karena ditatap oleh kedua mata intens Yoongi.
"Eh, eh, eh." Jihyo tergagap sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ke langit-langit, ke lantai, ke piring di hadapannya. Ke mana saja, asal bukan ke mata Yoongi yang mencoba memerangkapnya itu.
Kini giliran Yoongi yang terkekeh melihat Jihyo salah tingkah.
"Kenapa ketawa? Apa yang lucu?" Jihyo memicingkan mata ke arah Yoongi dengan pipi masih merona.
"Kamu. Kamu yang lucu." Jawab Yoongi sambil tersenyum manis ke arah Jihyo yang sekarang sudah berubah menjadi kepiting rebus.
"Jadi, mau atau nggak?" Yoongi menagih jawaban.
Dengan wajah masih tertunduk karena malu Jihyo mengangguk "Mau."
"Mau apa?"
"Yang tadi."
"Tadi apa?"
Jihyo menatap Yoongi yang kentara sekali sedang menahan tawanya. Sialan. Laki-laki ini rupanya sedang balas dendam atas perbuatan Jihyo tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup of Tea || Yoongi x Jihyo
Fanfictionone-shot collection of BTS' Yoongi and Twice's Jihyo. -written in Bahasa Indonesia