29- Voices [Not Today Sequel]

854 112 52
                                    

Karena banyak yang suka sama chapter Not Today, dan beberapa minta sekuel. So, here you go!

Enjoy!

✨✨✨

Jihyo menatap ponselnya dengan ekspresi kesal. Beberapa hari ini, gadis itu memang sering uring-uringan karena seseorang mengabaikan, dan tidak membalas pesan-pesannya. Seseorang itu namanya Min Yoongi.

Sejak pertemuan mereka di aksi protes beberapa bulan lalu, dan karena Yoongi yang ternyata cukup bernyali untuk meminta nomor Jihyo, there they are now.

Belum, mereka belum pacaran kok.

Seberapa seringnya mereka saling bertukar pesan, saling menelepon, dan bahkan sempat 'kencan' berdua, Jihyo dan Yoongi sepertinya tidak begitu terburu-buru. They decided to go with the flow. Mengalir saja. Justru yang berisik tentang hubungan mereka adalah sahabat-sahabat mereka. Seperti Nayeon dan Jeongyeon.

Entah sudah berapa kali kedua gadis itu selalu ribut bertanya pada Jihyo sudah sampai mana hubungan mereka. Apakah Yoongi sudah berani menyatakan perasaannya. Jihyo sampai pusing mendengarnya.

Gadis itu masih menikmati euforia jatuh hatinya. Kalian tau kan? Perasaan saat kalian sedang jatuh hati pada seseorang, perasaan bahagia yang tidak bisa dijelaskan. Seakan-akan ada yang menyuntikkan zat bahagia pada tubuhmu dalam dosis tinggi. Nyaris memabukkan.

Jihyo jatuh pada pesona Yoongi yang melibatkan, kecerdasan pemuda itu; ide-ide cemerlangnya; caranya menyampaikan sesuatu yang belum Jihyo pahami tampa nada menghakimi; sifat tenang namun penuh perhitungannya; senyum manisnya; tatapan hangat namun tajam yang bisa membuat Jihyo meleleh; dan bagaimana seraknya suara Yoongi terdengar saat sesi telepon pukul tiga pagi mereka.

Namun, sejak seminggu ini Yoongi seperti mengabaikan Jihyo. Pesan-pesan yang dikirim gadis itu hanya dibalas singkat oleh Yoongi. Panggilannya pun ditolak oleh pemuda itu.

Alasannya? Sibuk.

Klasik.

Jihyo bete. Gadis itu sebenarnya hanya butuh kepastian. Kesibukan apa yang sedang dilakukan Yoongi. Toh, pemuda itu juga biasanya sibuk.

Sibuk kuliah, sibuk ikut organisasi, sibuk ikut aksi, sibuk menulis.

Menulis apa? Banyak.

Kadang menulis puisi, kadang cerita pendek, namun lebih sering menulis artikel untuk majalah kampusnya. Atau terkadang mengisi kolom-kolom kecil di koran lokal.

Jadi, Jihyo sudah terbiasa dengan jadwal sibuk Yoongi. Namun pemuda itu tidak pernah mengabaikannya seperti ini. Kalau memang sedang sangat sibuk, Yoongi pasti mengabarinya.

Hal ini, mau tidak mau membuat Jihyo uring-uringan. Ngambek seperti anak SMA baru puber. Jujur, sebenarnya Jihyo juga tidak suka dengan sikapnya sekarang. Menurutnya ini konyol dan kekanakan.

Ia dan Yoongi kan tidak punya ikatan apa-apa. Pemuda itu tidak punya obligasi untuk selalu mengabari Jihyo. Kalau misal Yoongi bosan dengannya, itu juga hak Yoongi untuk menjauh dari Jihyo.

Ugh. Jihyo benci perasaan dan pikirannya yang berkecamuk tidak jelas begini.

"Ji." Seseorang mencolek bahu Jihyo, sebelum kemudian duduk di sebelah gadis itu.

A Cup of Tea || Yoongi x JihyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang