12- One Last Fine Day

1.3K 124 57
                                    

Tok! Tok!

Suara ketukan di jendela mobil, membuat Yoongi tersadar dari lamunannya. Ia menolehkan kepalanya dan mendapati senyum cerah Jihyo di balik kaca mobil. Yoongi membalas senyum cerah gadis itu dengan senyum manis miliknya, kemudian jarinya terulur untuk menekan tombol pembuka kunci mobil. Setelah bunyi klik terdengar, suara pintu mobil yang terbuka dan tertutup menyusul kemudian.

"Kau sudah menunggu lama ya?" tanya Jihyo sambil menggosokkan kedua tangannya yang terasa dingin. Tentu saja dingin, ini masih pukul empat dini hari.

"Tidak juga, mungkin sekitar sepuluh menit." jawab Yoongi sambil mulai melajukan mobilnya pelan.

"Mau ke mana kita?" sang gadis mengajukan tanya lagi sembari jemarinya sibuk mengutak-atik tombol radio, alunan sebuah lagu mulai memenuhi udara.

Yoongi mengangkat bahunya, "Entahlah. Kau mau ke mana?"

Jihyo mengerucutkan bibirnya sebagai tanggapan, "Katanya kau sudah punya rencana untuk hari ini."

"Memang."

"Lalu akan ke mana kita?"

"Rencanaku bukan tentang akan ke mana kita hari ini." Yoongi menjawab sambil masih fokus menatap jalanan lengang di hadapannya.

"Lalu?" Jihyo mengerutkan keningnya.

"Rencanaku hanyalah menikmati hari ini saja bersamamu."

Jihyo menggidikkan badannya, membuat Yoongi terkekeh, "Kenapa?"

"Tolong jangan katakan hal-hal seperti itu lagi. Aku merinding." perkataan itu membuat kekehan Yoongi makin lebar.

Setelahnya mereka terdiam untuk beberapa saat. Sampai intro sebuah lagu yang tidak asing bagi keduanya terdengar dari radio yang menyala.

"Ini lagu favoritmu." komentar Jihyo.

Yoongi mengangguk dengan senyum tipis, "Iya."

Jihyo menyandarkan kepalanya ke kaca jendela, maniknya menatap pemandangan yang bergerak cepat di luar, "Cocok sekali dengan keadaan kita sekarang." gumam gadis itu.

Senyum di wajah Yoongi menghilang begitu mendengar gumaman itu. Ia melirik Jihyo, entah apa yang ada di pikiran gadis itu saat ini, ekspresinya sulit dibaca.

"Jangan." Kata Yoongi.

Jihyo menolehkan kepalanya, menatap laki-laki yang duduk di sampingnya itu dengan tatapan tanya, "Jangan apa?"

Yoongi menghela napas sebentar sebelum berkata, "Aku tidak tahu pasti apa yang kau pikirkan sekarang." ada jeda sesaat, "Tapi aku mohon, jangan pikirkan tentang hal itu dulu. Kita nikmati saja hari ini, bagaimana?"

Jihyo tersenyum kecut, "Maaf. Aku, aku hanya-"

"Tidak apa-apa." Yoongi memotong, "Aku mengerti. Sangat mengerrti." lanjut laki-laki itu sambil melemparkan senyum kepada Jihyo.

Mereka kembali terdiam, membiarkan alunan lagu kesukaan Yoongi itu mengisi celah di antara keduanya.

So, lets run.
Make a great escape, and I'l be waiting outside for the getaway.
It doesn't matter who we are, we'll keep running through the dark.
And all we'll ever need is another day, we can slow down cause tomorrow is a mile away.
And live like a shooting stars, cause you can wish away forever.
But you'll never find a thing like today.

Jihyo benar. Lagu ini memang cocok sekali dengan situasi mereka sekarang. Karena seperti yang dilantunkan sang penyanyi, saat ini mereka berdua tengah berada dalam perjalanan melarikan diri. Melarikan diri dari kenyataan, melupakan sejenak siapa mereka sebenarnya.

A Cup of Tea || Yoongi x JihyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang