Jisoo POV
Sentuhan kulit itu terasa nyata, aku....
Ah maksudku kami, iya kami...
Aku dan Lim melakukannya lagi... Aku rasa ini sudah yang ke 3 kalinya, setelah khilaf di kamar kostku dan di villa.
Hal yang harusnya baru boleh dilakukan disaat aku sudah resmi menikah dengan suamiku dimasa depan. Tapi sekarang, aku malah melakukannya lagi bersama Limario. Kami khilaf dikamarku, dirumah ayah dan bunda!!
Jisoo bodoh~
Aku takut akan ketahuan oleh Ayah, tapi aku tidak bisa menolak Lim lagi. Karena dia adalah kekasihku...
"Untuk apa kau takut pada Ayahmu jika dia melihat kita begini? Sadarlah Jis, kau sudah punya jaminan, aku yang akan menikahimu...." ucapan Lim, terus terngiang dikepalaku.
Kenapa Lim memiliki keyakinan yang besar padaku?
Kenapa cintanya terus tumbuh untukku?
Aku sama sekali tidak berharap akan memiliki kekasih seperti Limario!
Melihatnya berada di kasta yang tinggi membuatku rendah diri. Keluarga Limario bukan orang yang sembarangan, aku rasa Lim bisa memiliki kekasih yang setara dengannya. Bukan kekasih dari kaum orang miskin sepertiku.
Aku benar-benar merasa rendah. Tapi di setiap detik, Lim selalu menunjukkan ambisi, cinta dan kasih sayangnya untukku. Itu semuanya benar-benar tulus, karena aku tau perasaan dan perkataan Lim tidak pernah berbohong.
Apa aku pantas menerima semuanya itu?
Sadarlah Kim Jisoo. Badanmu sudah kotor, dan Lim sudah merenggut semuanya, apalagi yang kau khawatirkan?
Lim akan menikahimu, tugasmu adalah membalas cintanya Limario.
Itu harus! Karena sudah tidak ada kesempatan untuk mencari atau berpaling ke lain hati. Lim sudah menjadi memiliku.
Apa kalian tau?
Sekarang kepalaku sibuk berpikir, sementara tubuhku di monopoli seutuhnya oleh Limario. Dia memberikan sensasi geli tiap kali mencium titik-titik sensitif di area leherku.
Aku pun memeluk Lim, tanganku menyentuh kulit punggungnya dan aku tersengat oleh suhu yang agak panas. Rasanya sama seperti disaat pertama kali aku memeluknya dengan keadaan telanjang sore itu.
"Ahkk..." aku merintih, karena geli dan sakit.
Lim menghisap pangkal leherku setelah menjilatnya, lalu wajah Lim mengarah tepat ke wajahku.
Sekarang kami saling bertatapan, Limario tersenyum sempit sebelum bola matanya mengarah guna melirik bibiku. Sepertinya dia ingin menciumku. Dan aku hanya memasang wajah yang memelas, aku pasrah. Semoga saja aku bisa mengimbangi gairah kekasihku hari ini.
"Kau cantik.... Kim Jisoo sangat cantik dimataku" aku mendengar kata-kata pujian darinya.
Aku tidak percaya kalau aku terlihat cantik setelah aku tidur dengan rambut acak-acakkan dan leher penuh dengan bekas gigitan.
Apa benar aku cantik?
Lim pasti menipuku!
"Jis cium aku" pintanya.
Aku menelan ludah dengan susah payah. Jantungku berdetak saat suara beratnya memohon padaku minta dicium bibirnya.
Lalu aku??
Iya baiklah, aku akan mencium Limario. Setidaknya aku harus membayar dengan lunas, perasaan dan kasih sayang yang Lim berikan padaku.
"Baiklah...." jawabku dengan nada berbisik. Sepertinya memang benar, kata teman-temanku yang sudah memiliki pacar, bercumbu itu menyenangkan. Sekarang aku merasa berdebar, dan badanku ikut memanas. Apa selama ini aku terlalu munafik karena selalu menghindari permintaan Limario yang ingin berhubungan sex denganku?
Sekarang aku malah menikmatinya, karena aku sudah memutuskan untuk mengosongkan pikiranku. Aku sudah tidak khawatir pada orang-orang rumah yang mungkin saja akan memergokiku melakukan sexs dengan Lim.
Yasudah, aku tidak mau menutupi apapun dari mereka. Karena Lim yang akan meyakinkan keluargaku, bahwa aku akan baik-baik saja selama bersamanya.
Aku yakin, Ayah akan terima semuanya. Dan Bunda juga tidak akan marah kalau anak gadisnya sudah tidak perawan lagi.
Cup!
Aku mencium Lim dengan mata terpejam sangat kuat.
Ada sensasi nikmat yang aku rasakan disaat aku mencium Lim. Karena payudaraku ikut diremas olehnya. Aku membuka mulut, dan memiringkan wajahku agar Lim bisa memasukkan lidahnya dan kami berperang dalam cumbuan. Bibir kami basah, tapi itu justru membakar semangatku untuk memiliki Lim seutuhnya hari ini.
"Ahhhh... Lim"
Aku mengerang saat Lim beralih haluan untuk menyusu padaku. Ciuman kami kandas tapi tidak apa-apa karena Lim menyusu seperti bayi padaku, dan mengelus-elus kemaluanku dengan telapak tangannya yang besar.
Owh aku ingat, aku masih memakai celana dalam. Sementara celana panjangku sudah terlempar jauh dari ranjang.
"Woaa... mereka mengembang"
Aku menatap Lim dari posisi berbaring. Namja itu mulai berkeringat dan sangat seksi. Dia duduk diatas pahaku setelah tadi asik menyusu di kedua payudaraku.
"Jangan dilihat!!" Aku berusaha menutupi kedua belahan dadaku yang mengacung, bahkan putingku terlihat merah merekah. Aku jadi malu.
"Jangan lakukan itu..." Lim merengek, dia menyingkirkan tanganku. Ah lucu sekali ekspresi wajahnya. Sampai aku ingin tertawa, karena Lim benar-benar seperti bocah.
"Makanya jangan di tatap terus, aku kan jadi malu... Aku pikir mereka terlihat jelek dimatamu, lihat-lihat... ukurannya tidak sama dan mereka tumbuh melebar ke samping"
Wait-wait!!
Apa yang aku lakukan!!?????
Sialan, mulutku😭
Kenapa aku malah bermain puting didepan Lim!
Memalukan!!
"No, menurutku mereka sempurna... Sangat besar dan montok, apa itu effec dari hisapanku?" ujarnya. Sambil meraup dan menapuk payudaraku dengan gemas.
Sedangkan aku membuang wajah dari Limario.
Masa bodo!!
Cukup! Aku tidak mau membicarakan puting lagi!
Jisoo bodoh!
.
.
.
.
.
.
.
Tbczekielxx_ wellcome story^^ di hari sabtu yang indah❤
Waahhh selamat tahun baru ya semuanya^^ maaf aku tidak update di tanggal 1 hehehe tapi hari ini masih terasa kan vibe tahun barunya? Kita masih liburan, jadi yah... rasanya sekarang juga masih tahun baru~
Selca favorite😭😭 di tahun 2021!! Yeii.... Lisoo is real ya yerobun🔥
Oh iya hari ini tanggal 2 ada yang ultah...
HBD buat salah satu member pembaca setia My Limario 🎉 aku tag orangnya ya rosenaee
Semoga kamu panjang umur dan sehat selalu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Limario [LISOO]
Fanfiction(🔞👑TOLONG JANGAN MENDEKAT Konten 18+) Lim itu cowok yang judes! Satu kantor nyebut dia bajingan kutub Lim juga sering diem-diem menghanyutkan... perasaanya susah ditebak. Dan Jisoo selalu sabar ngehadepin dia. Apapun yang terjadi Jisoo udah seper...