My Limario [LISOO]

80 🔞 Good Night babe

Happy 80 chapter My Limaro 🎊🎊
Jangan lupa vote🌟 ya beib, lumayan loh, kita udah sampek di bab 80 :") kalau di cetak pasti bukunya tebel banget... canda🤣
Hm... ini cukup bikin enek ya, jadi skip kalau kalian nggak suka. 2,2K word

.
.
.
.
.

Hari makin larut, suara-suara serangga penghuni malam mulai nyalang terdengar. Rumah keluarga Choi yang besar dan megah memiliki taman terbuka, yang nampaknya banyak menampung serangga-serangga malam seperti jangkrik. Jadi suara orkestra mereka akan mengalun setiap malam.

Berbeda lagi dengan suasana malam panas yang ada disebuah kamar mewah itu.

Dua orang muda-mudi sedang bercinta diatas ranjang yang empuk. Layaknya menikmati malam pertama mereka setelah menikah, Daefin Limario nampaknya benar-benar menikmati service yang Jisoo berikan.

Meskipun masih amatir tapi hasrat yang Jisoo salurkan mampu menyuntik semangat yang menggebu-gebu kepada Limario.

Gadis itu taat, melayani pacarnya yang kelewat horny malam ini. Walau agak takut tapi akhirnya Jisoo mau melakukan blowjobnya.

"Akhh... Jiss lebih dalam!" Pinta Limario, posisi mereka agaknya sangat meresahkan untuk dibayangkan. Karena Lim yang berbaring lalu Jisoo yang duduk diperutnya sambil menunduk dan mengemut-ngemut junior tegang milik Limario.

Sesekali tangan Lim yang gatal mampu meraih perut dan payudara Jisoo yang menggantung saat gadis itu menunduk.

"God!!... nikmat sekali...." gumam Limario yang serasa terbang saat juniornya di hisap-hisap oleh Jisoo.

Setelah 3 menit sibuk dengan bj nya. Jisoo akhirnya menyerah, dia kesulitan menahan air liurnya sendiri.

"Lim.. apa itu cukup?"

Jisoo bertanya pada kekasihnya. Mereka sama-sama telanjang dan nampaknya sudah tidak terlalu canggung untuk melihat tubuh telanjang mereka satu-sama lain.

"Ahh... Sebenarnya aku masih kurang"

Kata Limario dengan seringai tampannya, dia mengangkat pinggulnya sampai Jisoo hampir terguling karena masih duduk diatas perut sixpack milik Lim.

Greb!

Jisoo lalu mencengkram kembali kejantangan Lim cukup lembut dengan kedua tangannya.

"Sekarang kocok Jiss... Usahakan sampai aku keluar" titah Limario.

"Tapi apa kau tidak akan sakit?" Jisoo berbalik melihat wajah Limario.

"Justru rasanya enak Jis... ayo kocok dia... Buat aku puas" kata Limario dengan mutlak dan Jisoo pasti menurutinya.

Salp-slap-slap-slap...

Jisoo melakukannya, dia mengatur tempo kocokannya pada junior Lim yang menegang, sementara Limario menikmati sensasi geli dan nikmat yang menjalar di tubuhnya.

Plak!

Plak!

Plak!

Lim meremas-remas dan menampar-nampar pantat semok Jisoo yang terpampang didepan matanya.

"Sshhtttt... ahhh, Jisoo... fuck!" rancu Limario, dia memejamkan mata sesekali juga menjilat punggung Jisoo.

Lalu mata Jisoo melihat beberapa tetes cairan kental yang keluar dari ujung kejantanan milik Lim, cairan itu mulai membasahi tangannya.

"Kim Jisoo kau hebat!!"

Pujian dari Lim membuat hati Jisoo hangat. Meskipun dia memunggungi Lim, tapi suara pria itu terdengar murni dan memantul didalam kamar itu.