55 Anything for J

1.7K 135 74
                                    

"Masuk..."

Suara lembut Kim Jisoo mengalun saat seorang staff villa mengetok pintu kamarnya. Rasanya jam 7 pagi terlalu awal bagi Jisoo mendapatkan service pembersihan kamar dari staff villa.

Bukankah terkesan kurang sopan jika tamu yang menginap di ganggu oleh staff villa sepagi ini??

Untung saja Jisoo bisa memakluminya. Jika tamu lain yang berada diposisi Jisoo saat ini, bisa jadi mereka akan marah-marah karena waktu istirahat dan privasi mereka terganggu.

Namun, karena dia tidak mau mengambil pusing dengan kejanggalan itu. Alhasil Jisoo pun membiarkan staff yang mengetok pintu itu masuk.

"Selamat pagi Nona Jisoo..."

Jisoo berbalik, awalnya ia bercermin karena ada sesuatu yang mengganjal di bola matanya. Seperti ada kelilipan, dan setelah di singkirkan ternyata ada sehelai bulu mata yang mengganggu pengelihatannya.

"Selamat pagi juga..."

Jisoo menyapa staff yang membawa nampan dengan sebuah mangkuk kramik diatasnya dan juga segelas air putih.

"Tuan Lim menyuruh saya untuk membawakan sarapan bubur pada anda... maaf sekali jika saya mengganggu anda Nona"

Staff villa tersebut terlihat kaku dan takut saat Jisoo menatapnya. Sungguh, yeoja itu tak berniat untuk bersikap jahat atau marah pada staff itu.

Sekarang terjawab sudah, mengapa staff villa itu begitu gesah mengganggunya pagi-pagi sekali. Ternyata Lim adalah dalang dibalik semuanya.

Jisoo juga bersyukur kalau staff villa itu datang setelah Jisoo selesai berpakaian.

"Aku tidak tau apa yang Lim lakukan.. Tapi terimakasih karena sudah membawakan sarapan sepagi ini" Jisoo menjawab.

"Iya sama-sama Nona... bisa saya letakan disini?"

Staff tersebut meminta ijinnya. Dia melihat sebuah meja kayu yang agak rendah, tempat dimana Lim sempat duduk tadi pagi.

"Letakan saja disana... Terimakasi banyak..."

Jisoo tersenyum dengan ramah. Hingga membuat staff villa itu terkesima.

'Wow... cantik sekali...' batin staff villa tersebut memuji Jisoo.

"Saya permisi ya..."

Jisoo mengangguk. Kepergian staff itu membuat suasana kamar menjadi sepi. Jisoo menghembuskan napasnya. Diliriknya keadaan ranjang yang masih berantakan, Jisoo pun berinisiatif untuk membereskannya sendiri. Seperti melipat selimut dan menata bantalnya menjadi lebih rapi.

Setelah selesai melakukannya. Jisoo pun berjalan menuju ke meja kayu rendah, tempat dimana bubur nya di taruh.

Pagi ini Jisoo sangat kelaparan. Perutnya agak perih dan kepalanya masih pening, tapi untungnya Jisoo tidak memiliki riwayat maag kronis. Jika punya, maka Jisoo tak kayin bisa mengurus diri sendiri setelah telat makan semalaman. Mungkin saja Jisoo hanya bisa berguling-guling diatas ranjang sambil menahan sakit di lambungnya.

Pelan-pelan, Jisoo pun duduk dan ia meraih buburnya. Makanan karbohidrat lembek itu terlihat sangat menggoda dengan aroma yang gurih, tak lupa juga ada potongan ayam suwir dan telur rebus diatasnya.

Hmm... Pasti enak!

Jisoo lalu menyendok buburnya, dan memakannya dalam hikmat. Sesekali dia pun meminum air putihnya, sampai Jisoo merasakan aliran air membasahi tenggorokannya.

Tok!

Tok!

Tok!

Pintu kamar kembali diketuk. Jisoo yang sudah menghabiskan setengah buburnya, lalu berjalan kearah pintu dan membukanya dari dalam.

My Limario [LISOO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang