74 The Girls

777 102 8
                                    

Kali ini genep 2K word😊
.
.
.

Melihat analisis pendapatan yang fantastis setiap bulannya, dari kegiatan solo karir sebagai youtubers. Rosé makin bersemangat menyusun banyak ide-ide konten yang baru.

Apalagi pengikutnya mayoritas laki-laki dan selalu bunci padanya tiap kali Rosé update di media sosial, membuat kepopulerannya makin melejit.

Tidak ada salahnya bagi Rosé untuk menempuh jalur karir yang seperti ini didalam hidupnya.

Menjadi influenser muda sangat menjajikan, kesuksesan instan didepan mata. Dan sekarang Rosé hanya perlu menjaga tren agar lingkaran kepopulerannya tidak pudar.

Itu sesuatu mudah baginya, karena Rosé punya segalanya, semua orang bahkan rela mengikutinya tanpa harus bersusah payah menarik perhatian dengan berbagai cara atau sensasi muraha.

Sebenarnya Daddy dan Mommy nya tidak pernah menuntut apapun dari Rosé. Menurut mereka anaknya itu sudah sangat sempurna, mau menjadi apapun asalkan Rosé bahagia dan senang mereka akan selalu mendukungnya.

Lagipula Daddy dan Mommy CL lebih senang jika Rosé menjadi anak yang manja. Itu akan mempermudah mereka dalam menghabiskan uang yang bertumpuk-tumpuk itu.

Sekarang, Rosé sudah selesai merekam dirinya bernyanyi. Cover lagu singkat dengan iringan gitar yang mahir dari jari-jari tangannya yang lentik akan memanjakan mata para viewersnya di sosial media.

Hanya perlu sedikit finishing dan editing, Rosé akan melakukannya sendiri karena dia tidak punya team, tapi itu bukan masalah yang besar karena Rosé sangat menikmati setiap detail dari pekerjaannya itu.

Setidaknya dengan ini, Rosé bisa menyusul kekayaan kakaknya dan mendirikan suatu bisnis beberapa tahun kedepan tanpa campur tangan dari kedua orang tua tirinya itu.
.
.
.
.
Rosé baru saja hendak tidur, tapi ponselnya bergetar beberapa kali. Entah itu alarm atau apa, yang jelas atensinya kini teralihkan pada benda kotak itu.

Tangan Rosé meraih ponselnya. Ada nama sang kakak yang menyebalkan itu memenuhi topUp layar ponselnya.

Pesan dari Limario yang baru saja mendarat sempurna.

"Eh... kok aneh begini?" Rosé bergumam. Matanya jatuh menatap layar ponsel dengan seksama.

Lalu jarinya menekan tombol open agar dia bisa membaca semua isi pesan yang kakaknya kirim padanya.

From : kak Lim
Rosé aku titip Jisoo padamu, dia ada dikamar kakak.

From : kak Lim
Kakak pegi untuk beberapa waktu, Jisoo tidak punya tempat tinggal di Jkt. Jika Mommy keberatan melihat Jisoo dirumah utama, ajak dia ke kerumah pribadi kita

From : kak Lim
Jangan banyak tanya!

From : kak Lim
Jika Jisoo lecet sedikit saja, maka kau orang pertama yang akan kakak salahkan!

From : kak Lim
Jangan begadang! Kakak tau kau belum tidur!
.
.
.
.
"Yaakk... Seenak jidat saja menyuruhku menjaganya!!!"

Rosé memekik kesal dan jengkel pada sikap Lim. Memangnya Rosé itu babysister apa?

Selain kesal dengan perintah Limario, Rosé juga tidak terima jika kakaknya kabur seperti ini.

Apa maksudnya kak Lim akan pergi untuk beberapa waktu?

Kakaknya terlihat sangat mencurigakan!

Apa ada urusan yang sangat penting?

Kelihatannya kakaknya sangat terdesak!!

Rosé sama sekali tidak suka diabaikan begini. Kemarin kakaknya pergi berkencan, dan sekarang dia pergi lagi dengan tujuan yang tidak jelas. Lalu seenaknya memberikan Rosé beban karena harus menjaga Jisoo.

My Limario [LISOO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang