30 Resah

1K 123 2
                                    

Hari pun cepat berlalu tak terasa sekarang sudah jam 2 siang. Akhirnya Jisoo bisa bebas dari acara rapat bersama panitia yang lain.

Sekarang Jisoo sedang berjalan dikoridor bersama Jennie. Mereka niatnya mau ke warung dulu, sebab rasa lapar sudah menggerogoti sekujur perut.

Karena sekarang hari sabtu, hanya ada kantin yang diluar kampus saja yang buka, jadi terpaksa Jisoo melewati parkiran yang agak jauh untuk makan.

"Kak Jiss mau pesen apa?"

Mereka akhirnya duduk di salah meja warung yang menyediakan nasi campur, lalapan, nasi goreng, gado-gado dan bakso.

"Bakso aja Jen biar cepet"

"Ok kalau gitu aku nasi campur, minumnya apa kak Jiss?"

"Es jeruk aja" jawab Jisoo.

Jennie memesan apa yang Jisoo minta. Sementara yeoja itu sibuk dengan ponselnya. Maklum, ada Johnny yang tiba-tiba menelpon Jisoo barusan.

"Nih kak makan dulu"

Jennie datang dengan pesanan mereka, sementara Jisoo menghargai Jennie dengan buru-buru menyimpan benda canggih berbentuk persegi panjang itu diatas meja.

"Makasi ya jen"

"Sama-sama kak"

Mereka berdua makan dalam diam, tapi Jennie kentara terlihat resah. Entah apa yang membuat namja itu selalu menekan tombol on-off di ios miliknya.

Tak berselang lama, seseorang datang mengganggu mereka. Dia adalah Johnny Petrus Gali seorang namja asal Manado tapi sudah menetap di Jakarta.

"Jisoo"

"Eh kamu Jon, sini duduk dulu..."

Jennie menatap kehadiran Johnny dan meresponnya dengan senyum manis, karena keramahannya bahkan Jennie menawarkan makan pada Johnny.

"Kak makan..." kata Jennie.

"Udah dek makasi... Btw boleh aku gabung kan?" tanya namja yang berbadan sintal itu.

"Boleh kak duduk aja" balas Jennie.

"Kamu nggak makan Jon?" tawar Jisoo.

"Udah barusan Jiss, oh iya aku mau kasik sertifikat donor darah hasil mungut di sekre nih. Mayan kan kredit poinnya 15 Jiss"

Itulah tujuan Johnny bertemu dengan Jisoo. Johnny yang iseng datang ke kampus di hari sabtu hanya untuk menggeledah ruang sekretariat hima dan menjarah sisa serifikat yang terbengkalai.

Sialnya Johnny hanya menemukan sertifikat bekas acara donor darah yang tersisa di laci. Tapi lumayan lah kredit poinnya banyak, karena merasa iba pada Jisoo, akhirnya Johnny memberikannya pada yeoja itu.

"Seriusan Jon?"

Mata Jisoo langsung berbinar-binar saat sertifikatnya ditangan.

Jisoo sebenarnya tidak pernah ikut acara donor darah karena dia sempat anemia saat kelas 3 sma dan membuatnya harus menyusul ujian sekolah sendirian.

So, Jisoo tidak pernah mendapat sertifikat dengan kredit poin sebesar itu. Untung ada Johnny yang mengambilkan untuknya.

"Ya ialah serius... Itu namamu udah aku prin, tapi ttd ketupatnya nggak ada. Kak Candra yang jadi ketupatnya, udah balik ke Bandung. Sini biar aku aja yang ttd, pegawai Dekanat nggak akan tau"

Kemudian Johnny membubuhkan tanda tangan palsu di bagian ketupatnya.

"Beressss..." kata Johnny.

My Limario [LISOO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang