Chapter~ 11 Bear vs Bunny

483 75 20
                                        

Entah bagaimana kesialan selalu mengikuti Jihoon seminggu belakangan ini. Penyebab utamanya siapa lagi jika bukan Kang Daniel. Pria menyebalkan itu sudah seminggu ini menumpang dirumahnya karena orangtua mereka memiliki urusan bisnis bersama diluar negeri dalam jangka waktu lumayan lama. Jihoon sebenarnya curiga jika ini adalah akal-akalan 4 orang tua itu saja, tapi tak baik kan berburuk sangka ke orangtua sendiri?

Jihoon melangkah lesu memasuki rumahnya yang entah mengapa beraura mistis. ㅋㅋㅋ, hanya bercanda.

Matanya langsung tertuju kearah seseorang yang kini tengah bersantai ria memakan keripik kentang sambil menonton kartun we bare bears. Ia bahkan hanya menggunakan boxer selutut dan kaus polos berwarna putih. Sepertinya orang tersebut sudah menyadari kehadiran Jihoon, ia menoleh lalu tersenyum ringan sambil mengangkat tangannya.

"Yo!" serunya santai. Jihoon mendesis.

"Kalau kau mau makan aku sudah memesan makanan china tadi. Ada didapur, kau tahu dapurnya dimana kan?" pria besar itu bersuara lagi.

Cih. Dia kira siapa tuan rumah disini? Jihoon hampir saja melempar tasnya jika tak ingat laptop puluhan jutanya ada disini. Dengan jengkel pria manis itu melangkah cepat menuju kamarnya dilantai dua, meninggalkan beruang gila yang sedang menonton beruang juga.

"Argh... Kapan mom dan dad kembali??" rengeknya kesal. Kakinya menendang heboh diatas ranjang, membuat bantal dan selimut berjatuhan ke lantai.

Setelah puas merengek, menendang, dan bergulingan, Jihoon merasa perutnya menciut karena lapar. Ia tak ingin turun sebenarnya, tapi apapun masalahnya, perut yang utama! Karena itu setelah mandi dan berganti pakaian, Jihoon bergegas turun menuju dapur. Terdapat satu kotak besar makanan disana, paket komplit. Cacing-cacing diperut Jihoon bersorak senang. Dengan cepat pria manis itu memanaskannya sebentar sebelum menyantapnya.

"Enak?" Jihoon mendongak kaget dan mendapati Daniel berdiri diperbatasan ruang makan dan ruang tengah, entah sudah berapa lama ia berdiri disana. Orang yang ditanya hanya mengangguk menanggapi. Walau se-menjengkelkan apapun Daniel, tapi dia masih memiliki sisi baik, yaitu memberinya makan makanan enak setiap hari selama tinggal disini. Hehe...

Daniel berjalan mendekat sebelum kemudian duduk didepan Jihoon, mengamati pria bulat didepannya ini dengan seksama. Jihoon sampai risih dibuatnya.

"Ck. Bisa berhenti memandangku dengan tatapan mesum-mu itu Kang??" sinis Jihoon. Daniel mendelik acuh. Tangannya meraih gelas dan teko yang berada ditengah meja, menuangkan air lalu meminumnya sedikit.

"Aku hanya ingin minum" serunya tenang. Jihoon mendecih, memilih mengabaikan pria didepannya dan kembali fokus pada makan malamnya.

"Ji"

Jihoon mendongak enggan saat mendengar Daniel memanggilnya. Pria manis itu menaikkan sebelah alisnya dengan raut bertanya.

"Setelah ini bisa kau menemaniku?" tanya Daniel. Jihoon mengerutkan alisnya.

"Kemana?"

"Supermarket. Stok jelly ku habis... " serunya sedih. Jihoon menghela nafas panjang.

"Pergi sendiri saja" sahutnya enggan. Daniel mengerang protes.

"Hei... Kau harus ikut. Kulkas bahkan sudah kosong" mendengar itu Jihoon refleks bangun dan mengecek kulkas, ternyata benar, hanya ada air putih dan sekotak susu disana. Mau tak mau Jihoon mengangguk menyanggupi. Walaupun selama seminggu penuh ini mereka hampir tak pernah memasak, tapi sesekali Jihoon akan memasak ramen ditengah malam karena lapar, sedangkan stok ramen benar-benar sudah habis.

.

.

.

.

Verloofde [NIELWINK] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang