Aku saranin kalian baca ulang chap 23, takut lupa alurnya. Terimakasih❤️
* * *
"WOW... Filmnya benar-benar bagus"
"Kita harus menonton lagi lain kali" Jeremy berseru semangat tepat setelah mereka keluar dari bioskop.
Ya, filmnya mungkin benar-benar bagus sampai membuat seseorang mendengkur sangat keras. Jihoon memutar bola matanya melihat kelakuan Jeremy. Ia berani bertaruh jika pria berdarah Amerika itu bahkan tak mengetahui alur ceritanya.
Jeremy terus mengoceh tentang film tersebut walau melantur, setidaknya hanya pria itu yang bisa menjadi air saat tiga orang lainnya tampak kaku bagai es.
Mereka sepakat untuk langsung pulang. Hari sudah sore dan lelah mulai mendominasi. Mungkin itu salah satu alasan Jihoon, Jinyoung dan Daehwi tampak lesu, kecuali Jeremy tentunya. Pria itu tampak segar, mungkin karena ia sudah men-charge energinya dengan tidur di bioskop tadi.
Mereka keluar dari pintu utama mall, Jihoon langsung merutuki dirinya sendiri ketika melihat seorang pria melambai girang kearahnya.
"Harusnya tidak kuberi tau tadi" Batinnya.
Kang Daniel, pria itu langsung berjalan mendekat kearah empat orang itu dengan senyum menawan miliknya. Jihoon memang memberi tau Daniel tentang acara hari ini dan lokasinya, tapi ia tak tau jika pria besar itu akan menjemputnya kesini. Terkadang, surprise bisa menjadi sesuatu yang sangat menyebalkan.
"Sudah berapa lama kau menunggu?" tanya Jihoon ketika Daniel sudah berdiri didepannya. Masalahnya, Jihoon tidak memberitahu jam berapa ia akan pulang, dan melihat Daniel sudah ada disini ketika ia keluar, Jihoon jadi khawatir berapa lama pria itu menunggu.
Daniel tersenyum lebar menunjukkan gigi-giginya dengan polos. "Tidak lama kok" sahutnya.
Pria Kang itu beralih kepada teman-teman Jihoon yang tampak agak bingung dengan kehadirannya, kecuali Daehwi. Daniel tersenyum ramah, awalnya. Tapi setelah netranya menangkap seseorang yang berdiri dibelakang Jihoon, raut wajahnya langsung berubah.
Jihoon menyadari itu. Jadi dengan cepat ia berbalik dan berpamitan kepada yang lain. Dokter muda itu melesat pergi sambil menarik Daniel setelah menitipkan Daehwi kepada Jinyoung dan Jeremy.
Bahkan setelah keduanya sampai dimobil, keadaan masih hening. Daniel tampak diam dengan raut tak sedap dan dahi berkerut dalam, Jihoon tau ini bukan hal yang bagus.
"Niel... Kau--"
"Tadi itu Bae Jinyoung kan" Daniel memotong perkataan Jihoon. Raut wajahnya masih sama, tak terlihat baik sama sekali.
Jihoon menghela nafasnya pelan sebelum kemudian mengangguk.
"Ya. Itu memang Jinyoung"
Daniel menoleh dengan tajam.
"Jadi kau seharian ini pergi bermain dengan dia?!" pria itu menekankan tiga kata terakhirnya.
"Aku tidak! Kami bergi bertempat Daniel"
"Itu sama saja! Kau menghabiskan waktu dengannya!"
Jihoon mengurut pelan pangkal hidungnya sebelum kemudian kembali menatap Daniel yang masih tampak emosi.
"Dengarkan dulu penjela--"
"Kau pergi dengannya tanpa memberitahuku. Apa menurutmu itu hal yang benar??"
"Aku sudah memberitahumu Daniel! Aku bahkan meminta izin darimu!"
"Tapi kau tidak mengatakan kalau itu Jinyoung!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Verloofde [NIELWINK] END
FanfictionJihoon kira perjodohan adalah hal paling konyol yang pernah ia alami seumur hidup. Tapi ia salah, ada yang jauh lebih konyol dan bahkan tak pernah muncul dalam mimpi terburuknya sekalipun, yaitu 'Dijodohkan dengan mantannya sendiri'. "Ini gila!"-Pa...