"Bantu memberikan tonjokan untuk pacarmu"Jihoon tersenyum tipis lalu menggeleng. Ia melahap satu potong besar ayam lalu berseru dengan mulut penuh.
"Tidak perlu. Dan kalaupun suatu saat nanti perlu, aku akan melakukannya sendiri"
.
.
.
"
"Kurasa aku akan gila!"
"Bukankah kau memang sudah gila?"
"Ck!"
"Hahahaha"
"Tidak ada gunanya sekali aku bicara padamu. Lebih baik kututup teleponnya"
"Oke, oke... Keep calm bro! Ceritakan padaku, apa yang membuat dirimu yang sudah gila menjadi semakin gila"
Daniel berdecak keras walaupun pada akhirnya tetap bercerita juga. Orang diseberang sana diam mendengarkan. Semoga saja begitu, Daniel curiga dia tertidur karena tak mengeluarkan suara apapun lagi sejak tadi.
Tapi untungnya kecurigaan Daniel tak terbukti. Karena orang itu kini sudah berseru heboh, melebih-lebihkan.
"Kau mengajak orang lain dalam kencan kalian???!"
"Secara teknis tidak seperti itu. Kami bertemu dengannya saat akan pulang" balas Daniel kesal.
"Well... Itu sama saja, terlebih itu wanita. Ck, ck, ck. Dasar buaya"
"Sepertinya aku benar-benar salah telah menghubungimu, Mark Lee. Aku bahkan tak bisa menemukan solusi apapun, Ck!" Daniel hampir menutup teleponnya jika saja Mark tidak langsung berseru kegirangan diseberang sana.
"Kau menghubungiku karena kau tahu jelas aku punya solusi untuk masalahmu, Kang. Membuatmu emosi sedikit akan sepadan, kau dapat solusi dan aku dapat kesenangan" kekeh Mark.
"Apakah pernah ada yang mengatakan padamu? Membuatmu kesal sangat menyenangkan" lanjutnya. Daniel menggeram. Walaupun ia sangat ingin menutup telepon ini lebih dari apapun, tapi ia tak bisa melakukannya. Daniel jelas tahu jika Mark pasti bisa membantunya. Pria itu berpengalaman. Tak ada yang lebih berpengalaman dibanding dia. Jika saja sikap menyebalkan pria itu bisa berkurang sedikit, Daniel pasti akan sangat bersyukur.
"Apakah orang yang membuatmu gila ini sama dengan orang yang sering kau ceritakan?" tanya Mark. Dari nada bicaranya dapat dipastikan jika dia benar-benar penasaran.
"Yeah"
"Oh, wow... Aku salut. Kurasa kau benar-benar akan vakum menjadi buaya darat"
"Itupun kalau dia memaafkanku. Sudah dua hari kami tidak bicara" suara Daniel berubah sedih, nyaris merengek. Dan dapat ia dengar Mark Lee tertawa puas disana.
"Astaga... Aku tak tahu kalau seorang player akan begitu lucu ketika sudah bertobat. Aku respect sekali pada siapapun yang sudah membuatmu begini. Bisakah kau mengenalkannya padaku?"
"Tidak"
"Sayang sekali. Tapi aku mengerti, kau pasti takut dia berpaling darimu, itu wajar, aku memang patut di waspadai. Pesonaku banyak"
Daniel mendengus. "Terserahmu"
"Jadi, kurasa kau sudah cukup bersenang-senang. Sekarang, katakan apa yang harus kulakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Verloofde [NIELWINK] END
FanficJihoon kira perjodohan adalah hal paling konyol yang pernah ia alami seumur hidup. Tapi ia salah, ada yang jauh lebih konyol dan bahkan tak pernah muncul dalam mimpi terburuknya sekalipun, yaitu 'Dijodohkan dengan mantannya sendiri'. "Ini gila!"-Pa...