Jihoon menggeliat kecil merasa tak nyaman dengan posisi tidurnya. Matanya mengerjap pelan, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk melalui jendela. Sepertinya ini sudah pagi. Jihoon baru saja ingin mendudukkan dirinya sebelum rasa pusing menghantam kepalanya. Pria manis itu kembali merebahkan diri sambil memijat pelan pangkal hidungnya, mencoba mengusir rasa pusing yang mendera efek alkohol yang ia minum semalam.
Eh, tunggu!
Alkohol?!
"Kau butuh air?" Jihoon hampir saja berguling jatuh dari kasur saat mendengar suara orang lain disebelahnya.
Daniel.
Pria itu menumpu kepala dengan satu tangan dan satunya lagi merangkul erat pinggang Jihoon yang kini tampak mengerjap mencoba memahami situasi saat ini.
Dan jangan lupakan, Daniel topless!
Jihoon refleks menendang Daniel. Untungnya pria itu memiliki respon cepat hingga tangannya kini sudah menangkap kaki Jihoon.
"Kau benar-benar harus menghentikan kebiasaanmu melakukan kekerasan love..."
"Kau?! Apa yang kau lakukan dikamarku?!!" Jihoon memekik heboh. Tangannya menyilang didepan dada walau masih ada kaos yang membalut tubuhnya.
"Lihatlah sekitarmu sir... Dan tolong jangan bertindak seolah-olah kau satu-satunya korban disini" Daniel menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Jihoon.
"Dan satu lagi! Jangan mengamuk padaku karena kau sendiri yang meminum birku sampai teler, love. Dasar pemabuk"
Pria manis itu sudah terduduk sambil mengitari sekitar dengan tatapannya.
Ini bukan kamarnya!
"Ke-kenapa aku ada disini??"
"Kau fikir kenapa?" Daniel malah balik bertanya dengan nada jahil. Jihoon menggeram kesal.
"Jangan bertele-tele Kang Daniel!" sinisnya. Daniel tersenyum tipis.
"Kau bisa lihat-" Daniel menunjuk lehernya sendiri yang penuh bercak kemerahan sampai dada. Jihoon melotot sambil menutup mulutnya tak percaya melihat itu.
Tak mungkin!
Tidak mungkin Jihoon yang menyebabkan itu!
Iyakan?
"Kau bahkan membuka bajuku" lanjut Daniel. Pria itu tertawa dalam hati saat melihat reaksi Jihoon yang semakin membolakan matanya. Ck, menggemaskan.
"Kau juga hampir membuka cel-"
"YA!" Jihoon berteriak nyaring dengan wajah semerah tomat. Daniel tertawa dibuatnya.
"Itu-itu pasti bukan perbuatanku. Aku tidak mungkin melakukan itu!" sangkal Jihoon walau ia sendiri pun tak yakin dengan ucapannya. Dirinya bahkan tak ingat bagaimana bisa berakhir disini, tidur disamping Daniel yang tanpa pakaian.
EH TUNGGU!
TANPA PAKAIAN??!
Dengan cepat Jihoon menyusuri tubuhnya sendiri yang syukurlah- masih menggunakan atasan dan.... CELANA DALAM?!
Jihoon dengan cepat menarik selimut sampai dada dengan wajah blank.
"Hei, jangan terkejut begitu. Kau yang memintaku membukanya" seruan santai dari Daniel sukses membuat Jihoon semakin blank.
"Aku bahkan dengan baik hati memakaikanmu bajuku"
Jihoon masih blank. Setelah semua ini ia masih berharap bahwa apa yang Daniel katakan hanya bualan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verloofde [NIELWINK] END
Fiksi PenggemarJihoon kira perjodohan adalah hal paling konyol yang pernah ia alami seumur hidup. Tapi ia salah, ada yang jauh lebih konyol dan bahkan tak pernah muncul dalam mimpi terburuknya sekalipun, yaitu 'Dijodohkan dengan mantannya sendiri'. "Ini gila!"-Pa...
![Verloofde [NIELWINK] END](https://img.wattpad.com/cover/248768303-64-k534687.jpg)