chapter 6

7.6K 682 29
                                    


Dan..
Kaisar Varese semakin marah saat ratunya menghindari sentuhan nya..

"Kenapa kau menghindari ciuman ku, apa kau lebih senang di cium laki-laki itu daripada suami mu sendiri hah" Ujar Kaisar Varese mencemkram kuat dagu ratu jinayya..

"JAWAB... RATU JANGAN DIAM.. SAJA" Ujar kaisar Varese memukul  mukul dinding dekat kepala ratu jinayya.. Sampai tangannya mengeluarkan darah segar..

Sepontan saja ratu jinayya menutup matanya..

Melihat wajah ketakutan ratunya, kaisar Varese lebih memilih keluar dari sana, karena sekarang ia sangat sulit mengendalikan emosinya, jangan sampai ia melukai permaisuri nya.

Kaisar Varese keluar dengan menutup pintu dengan sangat kencang...

Setelah kaisar Varese keluar ratu jinayya terduduk lemas.. Di lantai memeluk lututnya sendiri dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya

"Apa yang kau lakukan Kirana.. Bisa bisanya kau membuat iblis itu marah" Ujar Kirana pada dirinya sendiri..

"Apa yang harus kulakukan sekarang" Ujar Kirana mulai frustasi...

Malam🌛🌟 pun tiba

Kirana tertidur dengan posisi yang sama ketika terakhir kali di tinggal oleh kaisar Varese.
Posisi duduk memeluk lutut nya..

Tiba-tiba seorang berjubah hitam dengan ukurian naga di bagian jubah paling bawah.. Siapa lagi kalau bukan kaisar Varese.

Ia duduk di samping ratu jinayya lalu mengusap pelan surai nya...

"Maaf.. " Ujar nya begitu lirih..

Melihat ratu jinayya tidak merespons perkataan nya..

Kaisar Varese menarik pelan tubuh ratu jinayya agar jatuh di dalam pelukan nya...

Ketika ratu jinayya jatuh dalam pelukannya, ia melihat mata yang bengkak dengan hidup yang memerah.. Terlihat bekas air mata di pipinya.

Kaisar Varese mengusap pelan pipinya...
Kamudian membawanya ke tempat tidur..

"Maaf kan aku ratu" Ujar nya lagi

____

Pagi harinya Kirana bangun dengan wajah yang sangat segar...

"Lah kenapa aku ada di atas tempat tidur? " Tanya Kirana heran

"Apa aku jalan sambil tidur? "Tanya Kirana lagi pada diri nya sendiri..

" Ah.. Mungkin iya.. Setahu ku tidak ada yang berani menyentuh tubuh ratu jinayya tanpa izin dari ratu Jinayya kecuali kaisar Varese.., tidak mungkin kan iblis itu yang memindahkan ku, sedangkan kita lagi marahan"ujar Kirana sambil mengingat bagian novel yang menjelaskan tantang tabiat ratu jinayya.

"Ah sudah lah pusing aku mikirinnya" Ujar Kirana kemudian beranjak menuju kamar mandi..

Setelah selesai dengan acara mandi nya, Kirana langsung bergegas keluar dari kediamannya..

"Eumm, udara yang cukup segar" Puji Kirana saat berada di taman kerajaan.

Ia duduk di atas rumput dekat dengan pohon mangga yang ada di taman itu.

Tidur dengan posisi telentang, menikmati angin yang menerpa wajah mulusnya.

"Kenapa yang mulia ratu bisa di sini,? " Ujar suara itu membuat Kirana terkejut sampai membuat nya bangun..

"Eah kamu, saya pikir siapa"

"Maaf mengagetkan yang mulia ratu"

"Tidak apa"

"Maaf yang mulia ratu, kenapa anda tidak makan di ruang kerjaan istana? "

"Oh.. Itu saya tidak lapar, lagi pun saya sedang menikmati angin pagi"

"Tapi yang.. Mulia.... " Ucapan pelayan itu terputus..

"Jika tidak ada yang ingin kamu lakukan, bisakah kamu meninggalkan saya sendiri? " Ujar Kirana sopan..

"I.. Iy.. Iya yang mulia, saya permisi" Ujar pelayan itu bergegas pergi..

Setelah pelayan itu pergi(Dasar Penggangu, datang kesini hanya untuk menanyai ku makan, untuk aku orang nya sabar, kalau tidak sudah ku lempar ia ke sungai Amazon, biar di makan sama ikan Piranha,... Ea tapi zaman ini ada sungai Amazon gak sih..... Ah sudah lah) ujar Kirana dalam hati yang awalnya kesal tapi tiba-tiba bingung sendiri karena memikirkan sungai Amazon...
Sungguh ngakak dirimu Kirana🤣

Ia kembali ke posisi semula menikmati segarnya angin pagi...

Di ruang makan istana

Kaisar Varese sedang menunggu kehadiran yang mulia ratu jinayya. Namun orang yang ditunggu tidur kunjung hadir.

" Hormat yang mulia raja"ujar seorang pelayan yang baru saja masuk.

Kaisar Varese hanya menjawabnya dengan gumaan.

"Saya sudah menjumpai yang mulai ratu, tapi yang mulia ratu bilang tidak mau makan dengan yang mulia Kaisar, karena sedang menunggu seseorang di taman kerajaan" Ujar pelayan itu menundukkan Kepala nya.

Tidak ada jawaban dari Kaisar Varese, hanya ada keheningan yang melanda ruang makan istana itu.

Sampai akhirnya Kaisar Varese bangkit dari tempat duduk nya, di ikuti seluruh pejabat istana yang ikut makan bersama.

Ia bangkit dan langsung meninggalkan ruang makan.

Tidak ada yang bergerak dari tempat nya, mereka terus memperhatikan Kaisar Varese yang berangsur-angsur menghilang meninggalkan ruang makan istana.

Begitu pun dengan pelayan itu ikut melihat kepergian Kaisar Varese dengan sudut matanya ,posisi masih sama dengan cara menundukkan Kepala nya.

Kemudian sudut bibir nya tertarik ke atas.

Kembali ke taman tempat Kirana berada

Sangat nyaman menikmati angin pagi, sampai tidak sadar, ia kambali tertidur di taman istana.

Saat dia sedang tertidur pulas, ada seseorang berjubah hitam menghampiri nya.

Ia ikut membaringkan tubuh nya di samping tubuh Kirana. Ia sedikit menyamping tubuh nya menghadap ke arah Kirana.

Ia membelai pelan surai Kirana yang terlihat berantakan di area dahi. Muncul secercah senyum di bibir  tipis nya.

" Cantik.. "Ucapnya terus memperhatikan wajah damai ratu jinayya yang sekarang diisi oleh Kirana.

Tiba-tiba Kirana mulai tersadar dari tidurnya, cepet cepet sosok itu kembali berdiri tegap.

Sedangkan Kirana masih dalam kondisi setengah sadar, ketika kesadaran nya sudah penuh, ia terkejut karena wajah yang ia lihat pertama kali saat membuat mata, adalah wajah yang sangat ia hindari.

" Hah.. Ya...yang mu...mulia, ngapain anda disini"tanya Kirana kagett.

"Seterusnya saya yang bertanya, kenapa yang ratu bisa disini, bukan nya seharusnya makan! " Ujar Kaisar Varese dengan menekan kalimat terakhir nya...

"I.. Itu yang mulia... Sa.. Saya tidak laparr.... Iya tidak lapar" Jawab Kirana takut .

Kaisar Varese hanya menatap lekat wajah istrinya...

"Kalau sedang berbicara dengan seseorang, tataplah wajah nya ratu"

Kirana mengangkat wajahnya.. Yang ia lihat adalah wajah dingin Kaisar Varese.

Setelah dapat melihat wajah ratunya, Kaisar Varese pergi meninggalkan ratunya begitu saja.

(Dia kenapa, apa dia sehat, Tiba-tiba pergi tanpa pamit) ujar Kirana dalam hati merasa heran.

( ah sudah kenapa aku harus memikirkan nya) ujar nya kembali tidur seperti semula.

-----★

Salam cinta dari penulis

NAD, 13 Januari 2020.

𝓐𝓷𝓰𝓰𝓪  𝓡𝓲𝓪𝓷𝓼𝔂𝓪𝓱 𝓐𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓴𝓼𝓪 𝓟𝓾𝓽𝓻𝓪.

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang