chapture 22

2.4K 267 6
                                    


Awassss typo bertebaran dimana-mana
Selamat membaca..

"Kalau saya boleh tau nona mimpi apa? " Tanya raja racun, penasaran dengan mimpi jinayya

"Tidak ada"

"Ku tidak mau memberitahu, ya sudah aku juga tidak akan memberikan mu penawar itu"

"Kenapa larinya kesitu? "

"Nona bukan lah kau sering mendengar kalau didunia ini tidak ada yang gratis"

Jinayya memanyunkan bibirnya, "katanya kau suka padaku, sampai mau berselingkuh dengan ku, masa aku minta penawar itu kau minta bayar dengan mimpi ku sih"

"Nih ya nona aku tidak mau minta uang karena uang ku saja sudah banyak dan tidak tau mau di bawak kemana, lagi pun kemaren kau sendiri yang tidak mau kan? "

"Ya sudah aku mau"ujar jinayya sepontan

" Mau apa? "

"Mau berselingkuh" Jawab jinayya dengan senyuman

Deng...

Jantung raja racun terasa sakit,,, kenapa istrinya setega itu, dia mau menerima ajakan orang asing untuk berhubungan asmar,,, ya walaupun itu juga dirinya, tapi kan ini dalam konteks penyamaran.

"Kau yakin.,, tidak takut leher mu ditebas? "

"Kan ada kau, apa gunanya dirimu kalau tidak bisa melindungi ku dari iblis itu? "

Raja racun menghela nafas "sebenarnya nona ini punya dendam apa si sama suami nona? "

"Kenapa kau sangat ingin tau? "Jawab jinayya datar

"Tidak aku hanya takut kau melakukan hal yang sama pada ku"

"Aku tidak akan melakukan itu pada mu"

"Terus kenapa kau melakukan itu pada suami mu,?

" Karena aku membenci nya"ujar jinayya datar, terlihat sekali di matanya ada rasa dendam yang sangat mendalam.

Degg
Jantung raja racun kambali tersakiti, rasa nyeri tiba-tiba saja muncul

"Bearti kalau aku membunuh nya, tidak masalah kan? "

Jinayya melirik tajam kearah raja racun "tidak usah,, biar kan saja dia bahagia dengan kekasih nya, dan aku tidak akan pernah muncul di hadapan nya lagi"

"Bahagia?,,, nona apa kau yakin suami mu saat ini sedang bagian, mungkin dia sekarang sudah gila mencari istrinya yang paling dia cintai" Ujar Raja racun terkekeh pelan

"Dia tidak mencintai ku, dalam Hidupnya,,,,, hanya ada kata mati,,, di hanya menginginkan kematian ku" Ujar jinayya dengan menekan kata katanya,

"Aku tidak salh dengar Nona, bukannya suami mu rela mengubah warna rambutnya untuk menghibur mu? "

"Itu semua palsu, dia hanya menginginkan kematian ku, dia tersenyum tapi itu samua palsu, dia yang memberiku racun mematikan itu" Ujar jinayya penuh amaraha

(Sudah kuduga ia akan berpikir seperti itu, kenapa Ratu setega itu menuduh saya,, mencelakai Ratu, padahal saya sngt mencintai Ratu) batin raja racun..

"Kenapa kau menuduh suami mu seperti itu? "

"Awalnya aku tidak percaya, tapi setalah aku datang ke tempat penjualan racun itu, aku tau semua kebanaran, kau tau itu sangat menyakitkan bagi ku" Ujar jinayya mulai menagis

Jinayya memberi gulungan yang memberi tau kebanaran nya"aku tau semua itu dari gulungan itu, , sebelum kau bertanya lagi"ujar jinayya menghapus sisa air matanya,,, dia tidak blh lama lama menagis,,, itu hanya akan membuang buang air mata saja.

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang