chapter 14

3.3K 321 2
                                    


"Yang mulia setuju? "

"3"

"3, 3 apa? "

"Aku mau 3 permintaan"

"Itu terlalu banyak yg mulia"

"Ya sudah jika tidak mau" Ujar kaisar vares hendak bangun, tapi tangannya di tahan.

"Iya,, iya baiklah, aku setuju"

Seketika sudut Bibir kaisar vares tertarik membentuk senyuman tipis.

"Katakan apa yang baginda raja ingin kan?, hamba siap mengabulkan nya" Ujar jinayya formal.

Kaisar Varese menaikan sebelah alisnya.

"Kenapa tiba-tiba ratu jadi seperti ini, saya tidak meminta ratu jadi bawahan saya, jadi kenapa harus berbicara seolah olah saya tuanya dan ratu pelayannya? "

"Terserah andalah yang mulia, cepat kata apa yang baginda ingin kan? "

"Baiklah, dengarkan baik baik"

"Iya "

"Jauhi putra mahkota kerajaan angin" Ujar kaisar Varese tegas yang awalnya tersenyum tiba-tiba kembali menjadi dingin ketika menyebutkan' Putra Mahkota kerajaan angin'.

"Kenapa? " Tanya jinayya polos tanda memikirkan apa yg ia tanya kan.

"Ratu bertanya kenapa? " Tanya kaisar Varese dengan nada sedikit di tekan

Jinayya tersadar dengan pertanyaan nya, "tidak yang mulia aku hanya bercanda" Ujar jinayya tersenyum kaku...

Kaisar varese hanya memutar bola mata jengah nya.

  "Apa lagi, yang mulia baru satu permintaan yg baginda katakan"

"Bari saya putra mahkota" Ujar Kaisar varese dengan senyuman tipis di wajahnya.

Seketika jinayya terdiam membisu memikirkan kata kata yang di keluarga Kaisar varese.

Tanpa sadar tangan jinayya bergerak menyentuh dahi Kaisar varese.

Kaisar varese menatap heran datanya itu"ada apa ratu? "

"Apa baginda sehat? " Tanya jinayya

"Tentu saya sehat ratu, memang nya kenapa? "

"Terus kenapa tiba-tiba baginda meminta anak pada ku? "

"Bukankah sudah seharusnya ratu? " Tanya Kaisar varese, mulai terlihat bahwa dia terganggu dengan pertanyaan ratunya itu.

Seketika jinayya menegang , (tidak ini tidak blh terjadi, dalam novel Kaisar varese akan bahagia bersama Lidya, dan dia diceritakan akan memperoleh Putra Mahkota dari nya, bukan dari ku, ) batin jinayya.

"Maaf baginda seperti saya harus izin ke kamar mandi" Ujar jinayya mengalihkan pembicaraan dan bergegas pergi dari hadapan suaminya itu.

Kaisar varese hanya menatap punggung istrinya yang menghilang di balik pintu kamar mandi.

"Ada apa sebenarnya dengan mu ratu? , kenapa kau seperti menghindari ku, sedangkan selama ini kau selalu saja berusaha mendekati dengan berbagai cara, walaupun aku mengabaikan mu dan bersikap sangat dingin pada mu, dulu aku selalu melihat cinta di mata mu, tapi sekarang aku hanya melihat ketakutan di mata mu, hanya ketakutan seolah kau bisa melihat sisi yang paling mengerikan dari diriku" Ujar Kaisar varese menatap pintu kamar mandinya.

Selang beberapa menit kemudian jinayya keluar dari kamar mandi, saat dia keluar kelihatan sekali di wajahnya bahwa dia terkejut karena Kaisar masih duduk manis di atas kasur nya.

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang