Heppy Reading....Setelah puas rebahan di taman istana, ia kembali melanjutkan jalan jalan mengelilingi kerajaan nya.
Sudah satu minggu ia di sini namun belum sempat menelusuri kerajaan ini.
Ia berjalan pelan, melewati satu persatu ruang yang ada di istana itu, sampai lah ia di depan dapur istana.
"Kok aku tiba-tiba lapar ya" Ujar Kirana
Tanpa pikiran panjang ia langsung masuk ke dapurPenghuni dapur semua kaget bukan kepalang
"Salam yang mulia ratu Jinayya " Unjar koki istana
"Iya" Ujar Kirana
"Ada sesuatu yang ratu inginkan, kami bisa membuatkannya untuk ratu
( wow Gini rasanya jadi ratu ya)
" Tidak saya hanya ingin buah segar saja, tolong berikan saya satu buah apel hijau🍏"
Salah satu koki istana itu, mengambil satu buah apel hijau lalu memberikannya kepada ratu Jinayya
"Terima kasih" Ujar Kirana tersenyum
Mereka semua Terperangah
"Kalian kenapa? " Tanya Kirana merasa heran dengan ekpresi mereka
"Tidak ratu , kami hanya terkejut kerena ratu mengucapkan terimakasih"
"Kenapa memangnya , ada yang salah? "
"Tidak yang mulia ratu Jinayya"
"Aneh" Ucap ratu Jinayya lalu pergi meninggalkan mereka.
Mereka sangat tidak percaya ratu mereka berubah drastis dari biasanya..
Ratu Jinayya kembali berjalan menyusuri koridor istana, ia mendengar suara pedang yang beradu...
"Wow itu pasti suara prajurit yang sedang latihan" Ujar Ratu Jinayya berbinar binar.
Ratu Jinayya langsung mencari sumber suara itu, tibalah ia di tampat latihan itu.
Matanya seakan melihat barang berharga, bagaimana tidak ia sedang melihat para prajurit yang sedang telanjang dada yang memperlihatkan roti sobek yang sangat menggoda bagi ratu Jinayya, lebih menggoda dari roti sobek yang di miliki idolanya
"Wah seperti aku harus pindah profesi, jadi penggemar prajurit " Ujar ratu Jinayya dengan mata yang berbinar binar
Ketika sedang asik menikmati pemandangan yang indah itu, mata ratu Jinayya tiba-tiba melotot. Bagaimana tidak pedang panjang dan mengkilap itu peradangan di lehernya.
Ratu Jinayya tidak mampu bergerak hanya mampu melirik kearah pemilik pedang
"Tutup matamu ratu Jinayya, sebelum pedang itu melukaimu" Ujar suara berat itu..Sepontan ia langsung menutup mata nya dan kuat, pemilik pedang itu tersenyum sermik.. Ia berpindah kebelakang ratu Jinayya namun pedang di lehernya masih tidak diturunkan.
Satu tangan digunakan untuk memeluk tubuh Ratu Jinayya, satu lagi digunakan untuk memenangi pedang yang di arahkan ke leher ratu Jinayya, sungguh jika dilihat sekarang Ratu Jinayya seperti tawan saja.
"Berbalik lah, dan jalanlah sesuai arahan ku, jangan coba coba ratu Jinayya membuka matanya, tanpa perintah dari ku, paham... " Bisik pemilik pedang itu tepat di telinga ratu Jinayya.
Sadar atau tidak ratu Jinayya menahan geli karena lehernya terkena hembusan nafas dari pemilik pedang itu.
Ratu Jinayya terus berjalan mengikuti arahan pemilik pedang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)
Fantasía# transmigrasi fantasi 2 cerita ini murni imijenasi saya..... semoga kalian menyukai nya Aku sangat suka membaca novel. Sampai pada saat aku terjebak dalam... Novel Karangan teman ku sendiri dan sialnya aku terjebak dalam... Tubuh pemeran antagoni...