chapter 12

3.9K 288 48
                                    


Mereka berdua melangkah masuk kedalam kerajaan, "di mana kamar mu? "Tanya Alvaro

" Tidak apa apa sampai sini saja, aku akan berjalan sendiri ke kamar ku, Terima kasih"ujar jinayya melangkah pergi meninggalkan jinayya, namun tangan jinayya di cekal oleh Alvaro.

"Kamar ku berada tak jauh taman istana tadi, jika kamu butuh bantuan kamu bisa meminta bantuan ku" Ujar Alvaro tulus pada jinayya.

Kenapa ia harus berada di posisi seperti ini, untung lorong ini jarang di lalui pelayan,kalau tidak tamat riwayat mu jinayya.

Jinayya mengangguk pelan, lalu bergegas meninggalkan Alvaro sendiri.

Ia segera masuk kedalam kediaman nya, mengunci rapat pintu nya... Belum sempet ia berbalik , sudah ada suara yang membuat ia membeku di tempat, niat nya mengunci pintu terhenti karenanya.

Ia langsung berbalik, "yang mulia! " Kaget jinayya, ketika ia berbalik ke asal suara wajah kaisar varese  terpampang jelas di matanya.

Kaisar varese mengunci pergerakan jinayya "dari mana saja ratu? " Ujar nya dengan suara yang berat, lebih berat dari biasanya.

"Da.. Dari taman yang mulia"

"Eumm, bersama siapa kamu di sana ratu?"

"Se.. Sendiri yang Mulia"

"Sendiri kata mu? "

"Iya yang mulia , saya sendiri di sana"

Brakkk

Kaisar varese memukul dinding dekat kepala jinayya, sontak saja jinayya menutup mata nya.

Hening sesaat, jinayya membuka matanya, ia langsung terkejut karena melihat perubahan pada warna iris mata Kaisar varese, berubah menjadi merah menyala.

"Yang.. Yang mulia? " Panggil jinayya yang melihat Kaisar varese agak sedikit jauh darinya, melihat Kaisar varese diam saja hanya menatapnya tajam penuh amarah, ia bergegas keluar, namun sayangnya pintu nya terkunci, (siapa pun tolong aku dari iblis ini)

"Tidak bisa keluar heumm" Tanya Kaisar varese tersenyum iblis, kemudian perlahan mendekati jinayya langsung mencengkram bahu jinayya "sa.. Sakit yang mulia, tolong lepaskan" Ujar jinayya menahan sakit

Bukan nya melepaskan, ia malah mencium bibir  jinayya dengan sangat kasar, jinayya ingin melepaskan nya , namun tengkuknya di tahan kuat  bagitu juga dengan tubuh nya di tahan kuat oleh lengan Kaisar varese sampai ia sulit sekali untuk bergerak, Kaisar varese mencium Ratu jinayya dengan penuh amarah, mengingat bagaimana istri nya di cium oleh laki-laki lain dengan penuh  kebahagiaan, dan lebih membuat nya marah, kenapa istrinya tidak melawan sedikit pun, dan dengan berani nya membalas ciuman itu.

Rasa sakit yang begitu mendominasi di bibir nya, membuat jinayya meneteskan air matanya, Kaisar varese melepaskan ciumannya itu ketika merasakan bulir bening itu mengenai pipinya.

Ketika ia melepaskan ciumannya itu, jinayya langsung terduduk lemah dilantai karena ketika Kaisar varese melepaskan ciumannya ia juga melepaskan pelukan pada tubuh jinayya.

Wajah jinayya terlihat sangat menyediakan, air mata yang membasahi matanya di tambah lagi bibir yang berdarah dan bengkak.

Jinayya sudah sangat lemah rasanya untuk menatap Kaisar varese, rasanya sulit.

Melihat ratunya terduduk lemah di bawahnya, ia ikut duduk dan langsung memeluk jinayya.

"Maaf.. " Ujar nya begitu lirih seolah menyesali semuanya.

"Yang mulia jahat" Ujar jinayya bagitu lirih tanpa sadar ia membaringkan Kepala nya pada bahu kaisar dan membalas pelukan kaisar varese.

"Saya minta maaf ratu, saya tidak rela istri saya dekat dengan laki-laki lain selain saya, apa lagi sampai berciuman, saya Sakit ratu, melihat mu berciuman dengan pria lain" Ujar kaisar varese makin menguatkan pelukan nya.

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang