chapter 16

3K 273 7
                                    

⚠ typo bertebaran dimana-mana, jangan di masukan kehati, harap tenang dalam membaca jangan ke bawa emosi, karena ini  hanya fiksi...

Dah mirip pantun belum, wkwkwwk canda pantun,,, ya udah selamat 📖membaca.



Setelah masuk ke kamar mandi, jinayya cekikikan menahan tawanya karena melihat ekpresi sedih suami nya.

Jujur saja dia tidak marah pada suami, kanapa dia harus marah bukankah itu hak suaminya.

Dia hanya ingin melihat seberapa besar rasa bersalah suaminya itu, seberapa besar keinginan untuk memohon maaf pada istrinya itu.

Lagian dia juga heren siapa yang memberikan obat perangsangan pada suaminya itu.

Jinayya langsung mandi dan segera keluar menuju ruang makan.

Sampai di ruang makan wajah pertama yang ia lihat ada wajah Kaisar yang menatap nya penuh kekhawatiran.

Tapi dengan teganya jinayya mengabaikan nya.

Tanpa jinayya sadari hal itu menambah rasa bersalah di hati suaminya.

Setelah makan ia langsung Kaluar dari ruang makan.

Setelah jalan dari ruang makan ada yang memeluk nya erat dari belakang

"Maafkan saya ratu, saya bener bener minta maaf, sungguh saya tidak bisa mengendalikan diri saya" Ujar Kaisar varese penuh harapan kalau istrinya akan memaafkan nya

Bukannya menjawab jinayya malah berusaha melepaskan pelukannya dan melanjutkan perjalanannya, tidak menyerah Kaisar varese kembali memeluk jinayya.

"Lepas! "

"Tidak ratu saya tidak akan melepaskan ratu sebelum ratu mau memaafkan saya"

Sekarang jinayya mulai merasa bersalah pada suaminya "iya sudah aku maafkan" Ujar jinayya membuat hati Kaisar senang. Kaisar varese melepaskan pelukannya dari belakang nya, membalik tubuh istrinya "bener? "
"Iya" Jawaban yang membuat Kaisar kembali memeluk erat istrinya.

"Siapa yang memberi mu obat perangsangan? " Tanya jinayya di sela sela pelukan mereka.

Kaisar varese terdiam, dia tidak tau harus mengatakan apa pada ratunya itu.

Melihat tidak ada respon dari suaminya, ia melepaskan pelukannya, menatap tajam ke arah suaminya.

Terlihat suaminya sedang menyembunyikan sesuatu darinya "eumm kau sendiri ya yang meminumnya? " Tanya jinayya sambil berkacak pinggang.

"Kenapa ratu menuduh saya seperti itu, saya tidak semurahan itu ratu"

"Siapa yang tau" Ujar jinayya tanpa pikir apa yang dia katakan mengundang kemarah suaminya..

Tiba-tiba jinayya merasakan aura membunuh yang begitu kentara kaluar dari Kaisar varese..

"Aku hanya bercanda baginda" Ujar jinayya tersenyum kaku kearah Kaisar.

Lantas ia langsung pergi begitu saja, karena takut dengan aura yang dikeluarkan oleh suaminya itu.

"Ya ampun, kalau begini terus, bisa bisa aku mati berdiri" Ujar jinayya terus berjalan menjauh dari tanpa Kaisar varese berada.

Dukk..

Jinayya tidak hati hati dalam berjalan sehingga menubruk seseorang sampai jatuh..

Jinayya meringis pelan karena merasa nyeri pada kepalanya.

"Kau tidak apa? "Suara yang begitu lembut menyentuh pendengar nya.

Jinayya mendongak melihat siapa pemilik suara itu, sperti suara itu tidak asing di telinga nya.

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang