chapture 32

1.8K 191 2
                                    


Jinayya merasa sakit yang hebat pada dadanya, ia hampir menangis karena rasa sakit itu.

Ketika sedang menahan sakit, raja racun muncul di depannya, "kau sakit lagi? "

Jinayya mengangguk pelan dan terus memegang dadanya.

"Tidak ada cara lain" Ujar raja racun dan dengan cepat ia mencium bibir istrinya.

Raja racun memperdalam ciuman dan akhirnya mereka,,,,, (ahgkk hanya mereka yang tau, aku tidak berhak menceritakan nya, aset negri)

Pagii nya jinayya membuka matanya perlahan, wajah pertama ia liat, wajah yang tertutup topeng hitam bercorak naga berwarna emas.

Entah dorong dari mana, jinayya membuka Topeng raja racun,

Ia menatap lekat wajah Raja racun yangg terlihat lumayan sadis, dia perlahan menyentuh wajah putih itu, membelainya perlahan, tiba-tiba saja ia mata Raja racun terbuka menampakan iris biru laut.

Sontaknya jinayya melepaskan tangan dari wajah Raja racun, namun tangan nya keburu di tahan oleh Raja racun, dan menaruhnya kembali pada wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sontaknya jinayya melepaskan tangan dari wajah Raja racun, namun tangan nya keburu di tahan oleh Raja racun, dan menaruhnya kembali pada wajahnya.

Perlahan bibir tipis itu tersenyum "sudah puasa menatap wajah ku? "

"Tidak,,, aku tidak akan puas menatap wajah suami ku, bagimana bisa aku puas, sedangkan kau sangat tampan dan manis"

"Kau memuji wajah ku"

"Iya, aku memujinya, tapi kenapa kau menutupi nya, wajah mu sangat perfect"

"Aku hny ingin wajah ku dilihat oleh istri ku saja" Godanya tersenyum sambil mengelus wajah jinayya.

"Ngomong ngomong kau suka warna putih dan hitam ya? "

"Iya aku sangat menyukai kedua warna itu terlebih hitam"

"Hanya dua warna itu? "

"Iya, karena warna ku yang lain ada pada mu"

Jinayya kembali tersenyum.

"Mau mandi duluan atau mandi bersama" Ujar Raja racun kembali menggoda

Jinayya memukul pelan bahu Raja racun.
Melihat ekpresi istrinya, Raja racun tertawa puas.

______

Di pagi yang cerah, raja racun dan jinayya sedang menghabiskan waktu bersama di taman istana.

Tidak ada pembicaraan antara mereka, mereka sibuk menikmati udara pagi yang segar.

Tiba-tiba saja kebosanan melanda jinayya "yang mulia"

"Kenapa permaisuri? "

"Aku bosan main tebak tebakan yok"

"Boleh, permaisuri duluan" Ujar raja racun

"Orang orang tau cara membuka nya, tapi tidak tau cara menutup nya, apa itu"

Raja racun terdiam beberapa saat, kemudian ia tersenyum "jawaban telur" Ujar raja racun

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang