chapter 11

5K 429 36
                                    


Ketikan melihat matahari agak condong ke barat, barulah jinayya dan rombongan nya melakukan perjalanan pulang.

Untuk terkhir kalinya ia panglima resta menghela nafas kasar, melihat ratunya kembali berjalan kaki, para pelayan dan prajurit lain tidak berani membantah, melihat panglima resta mengalah, apalah daya mereka yang hanya prajurit dan pelayan biasa.

Ditengah perjalanan mulai lah keindahan senja menghentikan langkah nya.

"Ada apa yang mulia, apa ada sesuatu yang tertinggal? " Tanya panglima resta

"Tidak..., coba lihat indah benget kan senja nya? "

"Biasa aja yang mulia"

Mendengar jawaban dari panglima resta, jinayya menatap lekat kearah panglima resta.

"Apa kau sedang sakit mata?, pemandangan seindah ini kamu bilang biasa aja"ujar jinayya menimbulkan gelak tawa para prajurit dan pelayan tapi berusaha mereka tahan melihat tatapan tajam dari panglima resta.

Bagaimana mereka tidak tertawa panglima yang terkenal dengan ketajaman dalam melihat melihat musuh, sangking tajamnya penglihatan panglima resta ia bisa menangkap anak panak yang sedang meluncur,malah di katain sakit mata oleh ratu mereka.

" Maaf yang mulia, saya sudah biasa melihat ini ketika saya pergi Perang berasama yang mulia kaisar "

"Kaisar mana? "

"Kaisar Varese yang mulia"

"Oh kirain"

"Kirain apa yang mulia"

"Bukan apa apa, lupakan saja" Ujar jinayya melangkah pergi meninggalkan panglima resta yang sedang menatap bingung jinayya.

Akhirnya mereka sampai di Kerajaan matahari, tanpa basa basi ratu Jinayya langsung pergi menujuk kediamannya, membersihkan diri kemudian langsung istirahat, toh ini juga udh malam.

Karena lelah ratu Jinayya langsung tertidur, tak berselang lama dari Jinayya tidur, seorang berjubah hitam berukiran naga dari benang emas masuk .

"Wah istri ku yang satu ini, bukan nya menemuiku malah tidur, gak ada akhlak  emang" Ujar nya, namun tak lama ia menyeringai dan ikut berbaring di samping Jinayya.

"Selamat malam ratu"

____

Pagi harinya Jinayya bersiap siap menuju ruang makan.

"Tumben sepi" Ujar nya

Tiba-tiba ada yang menepuk bahunya , ia berbalik melihat seorang berjas kemiliteran lengkap dengan jubahnya yang serba berwarna hitam termasuk topi yang lekat di kepala pria itu, hanya sarung tangannya yang berwarna putih. Iris matanya yang berwarna ungu cerah

"Wah sehari kau tidak bertemu dengan ku, ratu langsung melupakan ku ya" Ujar pria itu memojokkan Jinayya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah sehari kau tidak bertemu dengan ku, ratu langsung melupakan ku ya" Ujar pria itu memojokkan Jinayya

Sadar dengan panggilan ratu"yan.. Yang mulia? "

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang