chapter 17

2.9K 308 3
                                    

Typo bertebaran,,,

Harap hati hati dalm membaca...

Setelah kejadian di taman ke istana, jinayya tidak pernah bertemu lagi dengan kaisar varese, padahal mereka satu kerajaan.... Beda halnya dengan Alvaro kerajaan mereka jauh, jadi sudah maklum kalau mereka jarang bertemu...

Jinayya duduk termenung di dekat kolam taman kediamannya, biasalah ratu punya taman pribadi.

Jinayya Mengehengbus nafas kasar "istri berasa janda, " Ujar jinayya, ia marasa seperti seorang janda,,, karena suami sudah menghilang tanpa kebar... Seperti di telan bumi..

"Ratu menyumpahi saya mati? " Ujar suara yang sudah lama tidak menyapa telinga nya.

Jinayya menoleh ke belakang "yang mulia" Ujar nya ketika melihat suaminya di belakangnya berdiri tegak dengan jubah kebesaran nya.

Kaisar varese pindah untuk duduk di samping istrinya, jinayya masih saja menatap wajah suaminya tanpa mengalihkan sedikit saja pandangannya.

Melihat istrinya tidak mengalihkan pandangan nya, "ratu merindukan saya? " Tanya Kaisar varese melihat kearah istrinya yang menatap nya tanpa berkedip.

Jinayya tersadar dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Saya kesini untuk menagih janji ratu pada saya 7 hari lalu" Ujar Kaisar varese dingin seperti biasa

Jinayya menatap Kaisar varese seolah mengatakan 'janji apa? '.

"Ratu tidak ingat? "

Jinayya mengerutkan keningnya, seolah berusaha mengembalikan ingatannya 7 hari yang lalu.

Jinayya tiba-tiba saja menegang, kerena dia ingat janji apa yang di maksud Kaisar varese, sungguh waktu itu dia tidak bener bener mengucapkan nya.

"Sudah ingat?, baiklah saya akan menemui mu nanti malam " Ujar Kaisar varese mengusap pelan surai istrinya sambil tersenyum tipis... Kemudian pergi dari sana tanpa mendengar keluhan istrinya... Ia tau sebentar lagi istrinya akan mengeluh pada nya.

"Ah... Kenapa jadi aku yang harus melahirkan Putra Mahkota untuk nya, ahgg gak bener ni si lisa, klo seandainya gue kembali gue bakar tu buku, peduli amat si lisa marah, lagian cerita dia nih gak jelas, cerita sebelum nya di bilang kalo Kaisar hanya mencintai 1 perempuan yaitu lidya"

"Kaisar varese hanya menginginkan anak alias Putra Mahkota dari lidya, kenapa sekarang jadi mengarah ke gue, kalau gini cerita lebih baik gue mati aja, ngikutin alur sebenarnya"

"Aghhhh sial!!! " Ujar jinayya memukul tanah di dekatnya, tanpa dia sadari ada baru dideket nya, sehingga membuat tangan nya berdarah.

"Aduhhh, kok tiba-tiba ada batu di sini, tuh kan, kalau di sini gue sial mulu, sudah jatuh tertimpa tangga"

"Aku ingin segera kembali, kalau dengan cara gue mati, gue bisa balik, gue siap mati walaupun gue harus mati mengenaskan ditangan iblis itu"

Keinginan jinayya untuk mati rupanya di dengar oleh seorang gadis yang sedang bersembunyi di balik pohon tak jauh dari sana..

"Keinginan mu akan aku kabulkan yang mulia ratu" Ujar nya tersenyum sermik

                  🍁🍁🍁

Jinayya masuk kedalam kamar ketika hari sudah hendak malam, setelah tadi siang ia mendomel tidak jelas  di taman, ia lantas menuju kediaman tabib untuk mengobati luka di tangan nya.

Ketika ia masuk hal pertama yang menarik perhatian nya  benda yang terbungkus cantik di atas meja, "dari siapa ini? "

Ia membuka bungkusan itu , melihat sebuah kotak warna hitam, seperti kota bekal pada zaman itu... Dia atas kota itu tertulis

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang