chapture 26

2.2K 240 14
                                    

⚠ typo bertebaran dimana-mana jangan lupa vote dan komen, heppy 📖Reading semua....

"Ma,, maaf yang mulia ka,, kami hanya ingin mengantarkan makanan ini" Ujar salh satu pelayan ketakutan.. Setelah menaruh mampan makanan di lantai, mereka tidak berani masuk lebih dalam, karena melihat tatapan kaisar varese yg begitu tajam.

Kaisar varese diam dan masih menatap tajam keduanya , melihat Kaisar mereka masih menatap tajam,, mereka langsung permisi untuk pergi...

"Ratu,,, mereka sudah pergi,,, tenang lah" Ujar kaisar memengang bahu jinayya

Jinayya menghela nafas lega,,, "tumben mereka tidak bertanya"

"Mereka tidak bisa melihat ratu"

"Hah?, maksudnya? "

"Dimata mereka ratu tidak ada, mereka hanya melihat saya seorang diri disini" Jelas kaisar varese..

Jinayya menganggukkan kepalanya "wahhh makanan, yang mulia mau makan,,, saya juga lapar" Ujar jinayya memengang perutnya sambil tersenyum manis...

Kaisar varese mengangguk pelan sambil tersenyum, jinayya membantu kaisar berjalan duduk di taman kediamannya..

"Tunggu disini ya, aku akan mengambil makanan nya dulu"

Mereka makan bersama dengan penuh kebahagiaan,, kaisar varese kembali tersenyum bahagia,,, tanpa mereka sadari panglima resta sedang memperhatikan kaisar varese yang tersenyum bahagia menikmati makanannya,,

Panglima menatap miris hal itu, ia mengira-ngira kalau junjungannya mengalami depresi stadium akhir,, kaisar varese tersenyum sambil menyebutkan menyebutkan nama ratu,, apa sebegitu sedih nya yang mulia di tinggal ratunya,,

"Apa yang harus ku lakukan? " Tanya panggil resta prustasi melihat rajanya yang selalu memperlihatkan tatapan tajam dan dingin sekarang menjadi sosok yang sangat rapuh...

Panglima resta mendekati junjungannya, "selamat pagi yang mulia" Sapanya Panglima berusaha tersenyum tulus,,,

Keduanya menoleh, melihat siapa yang menyapa kaisar varese,,, walaupun salah satu tidak terlihat.., jinayya terlihat biasa aja dari pada pegi saat melihat pelayan,, ia sudah tidak takut lagi,,, toh juga mereka tidak melihat nya.

"Pagi" Ujar kaisar varese

"Apa saya boleh ikut makan bersama yang mulia? " Tanya Panglima berusaha mendekati rajanya,,

"Apa kau rindu makan bersama ku? "

Panglima resta mengangguk pelan, dibalas senyuman oleh kaisar varese "nanti ya, saya sedang menghabiskan waktu bersama ratu" Ujar kaisar menatap ke arah jinayya, namun yang Panglima resta lihat kaisar varese hanya menatap udara kosong

"Tapi... " Ingin melanjutkan,, tapi takut kaisar marah dan kehilangan nafsu makannya, sudah berhari-hari Panglima resta tidak melihat kaisar varese makan,, ketika makan sekali langsung terlihat seperti orang gila,, ahh miris sekali..

"Pergi lah" Ujar kaisar varese

Panglima resta tidak bisa berkata apa apa, dia hanya bisa mengikuti perintah junjungannya.

"Yang mulia tau, Panglima resta mengira kalau yang mulia itu stress" Ujar jinayya kemudian tertawa terbahak bahak karena melihat ekpresi kaisar varese.

Mendengar tawa istrinya, kaisar varese mengembangkan senyuman nya, sudah lama ia tidak mendengar tawa itu.

"Maaf,,, maaf" Ujar jinayya berusaha menghentikan tawanya

"Tidak apa"

"Aku pergi ya"

"Tidak, tunggu sebentar lagi"

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang