chapter 10

6K 517 5
                                    


Kereta kuda milik jinayya mulai berjalan menyusuri jalan menuju ke kediaman ayahnya duke felix.

Jinayya membuka pintu jendela kereta kudanya, tepat di samping keretanya ada panglima resta.

"Hai panglima resta" Sapa jinayya

Panglima resta hanya tersenyum dengan sapaan ratunya itu, ia tidak tau harus jawab apa, kalau seandainya di menjawab sapaan nya maka bisa jadi ia kehilangan nyawanya karena tidak sopan pada ratu nya.

"Panglima tidak mau membalas sapaan saya? "

"Menjawab yang mulia, bukan begitu tapi jika saya menjawab itu akan sangat tidak sopan, karena yang saya tau sapaan Hai itu hanya untuk keluarga kerajaan"

"Tapi bukan kah kau keluarga kerajaan? , kau panglima kerajaan matahari kan? "

"Iya yang mulia, tapi saya... "

"Ah sudah lah, tidak perlu berdebat dengan ku, intinya kalau seandainya aku menyapa kau harus membalas nya, dan kau tidak perlu menggunakan embel-embel yang mulia ratu, sangat merepotkan" Ujar jinayya panjang lebar

"Tapi itu sudah peraturan nya yang mulia"

"Baiklah sekarang jawab aku, aku siapa bagimu? "

"Yang.. Yang mulia ratu adalah ratu saya, ratu kerajaan matahari"

"Nah itu tau, jadi Panglima harus mendengar kan ku"

"Baiklah yang mulia"

"Nah kan dari tadi kayak gitu kan enak"

Panglima resta hanya tersenyum kaku.

"Ngomong ngomong apa kalian tidak capek berjalan kaki"

"Tidak yang mulia"

Jinayya sedikit bergumam seperti sedang memikirkan sesuatu, "tolong berhenti kan keretanya"

"Untuk apa yang mulia, apa ada sesuatu yang mulia ingin kan? "

"Bisa kah Panglima meminta mereka untuk memberhentikan keretanya"

"Tapi yang mulia ratu, yang mulia raja melarang kami untuk membiarkan yang mulia ratu untuk keluar dari kereta sebelum sampai ke tampat tujuan"

"Oh Baiklah, kalau Panglima tidak mau, aku akan melompat"

Sontak saja hal itu membuat panglima resta terkejut.

"Ku hitung 1- 3 kalau kalian tidak mau memberhentikan keretanya makan aku akan beneran lompat"

Di situlah panglima resta dan beberapa prajurit yang mengangkat tandu kalang kabut, mereka bingung harus apa, satu sisi jika mereka membiarkan ratu mereka kaluar dari tandu maka mereka akan dapat hukuman, tapi jika tidak ratu mereka akan melompat dari kereta.

"1... "

"2... "

Masih tidak ada respon, namun saat ia hendak mengucapkan kata tiga.

"Berhenti kan keretanya" Ujar panglima resta tiba-tiba

Mereka kan langsung menghentikan keretanya, dangan langka pelan jinayya turun dari kereta.

"Aku ingin jalan kaki sama seperti kalian" Ujar ratu jinayya dengan penuh senyuman di wajahnya, namun berbeda dengan para prajurit dan dayang istana saat mereka menahan nafas karena permintaan ratu mereka

"Tapi yang mulia" Ujar panglima resta terpotong oleh jinayya

"A.. a.. a jangan di bantah ayo jalan, lagian ini masih pagi, aku mau olahraga pagi" Ujar jinayya mulai berjalan meninggalkan rombongan yang masih mematung di tempat melihat tingkah ratu mereka yang semakin hari semakin aneh.

ℂ𝕣𝕦𝕖𝕝 𝔼𝕞𝕡𝕖𝕣𝕠𝕣 (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang