29

8.2K 540 11
                                    

Siraman rohani

 
"Assalamualaikum."

 
"Waalaikumsalam."Jawab Arra, lalu menaruh kembali Handphone nya setelah sambungan telepon Terputus.

 
Arra baru selesai Bertukar kabar dengan Ayah dan Ummah nya, banyak hal yang Arra Cerita kan. Tapi tidak dengan ada nya Alena dan Kelakuan menyakitkan dari Gadis itu, Arra tidak ingin Orang tua nya Khawatir.

 
Seperti biasa, Banyak sekali Nasehat menenangkan hati yang Ayah dan Ummah nya berikan.

"Dalam berumah tangga itu pasti Ada Lika-liku nya Kak, Tergantung bagaimana cara kalian menyelesaikan Permasalahan itu. Jika suami bersikap Keras, kita sebagai istri mencoba untuk bersabar. Jangan sampai karena Ke Egoisan, Rumah tangga Hancur. Naudzhubillah min dzalik." Itu Nasehat Ummah Inun yang Arra jadikan sebagai Prinsip Berumah tangga nya, Arra akan Sabar dalam mengahadapi coba an di dalam rumah tangga nya.

 
"Apa kata Ummah, Ra?"Tanya Aldo yang baru saja duduk di samping Arra.

 
"Seperti biasa kak, Siraman Rohani untuk seorang istri, hehe."Aldo ikut tertawa, Aldo tahu apa yang di maksud dengan 'siraman Rohani untuk seorang istri' yang di Ucapkan oleh Arra.

 
"Ayah tidak menitip kan Siraman Rohani untuk seorang suami?"

 
"Ada, Kata Ayah Ekhem! ' Bilang Ke Aldo, Jagain Putri cantik nya Ayah ini, Tuntun Arra ke jalan-Nya, jadi suami yang bertanggung jawab atas istri dan Anak nya kelak, Ayah Titip Arra selamanya ke Aldo dan Jangan pernah berniat memulangkan Arra ke orang tuanya atau lebih tepatnya jangan sampai kata cerai terucap dari mulut seorang suami.' Gitu kak, Ayah sekali nya ngasih Siraman Rohani untuk kak Al kenapa kesannya ngeri ya?"Ucap Arra dengan memperagakan seolah-olah dirinya berbicara seperti sang Ayah, di susul dengan Pertanyaan di Akhir nya.

 
"Ayah kan emang gitu Ra, Gw suka kalo di kasih ceramah sama mertua dari pada sama Kepala sekolah, haha."Arra menatap Aldo Cengo. Oke, otak Arra belum Connect, Tapi yang di pikiran Arra saat ini adalah Tidak ada yang Lucu dari Ucapan Aldo barusan.

 
"Ngantuk kak."

 
"Ya udah, tidur aja kalo gitu."

 
Arra merebahkan tubuhnya ke atas kasur, lalu Aldo ikut merebahkan tubuhnya di samping Arra. Aldo menarik pelan Arra kedalam pelukannya, Arra hanya pasrah padahal Jantung nya Dag-dig-dug ser!

 
"Oh iya kak, Arra lupa ngasih tau kak Al."Ucap Arra saat Mata Aldo hendak Terlelap.

 
"Hm?"Dehem Aldo pelan.

 
"Lusa Bang Zamal ke Jakarta, Sebenarnya Arra mau ngasih tau Beberapa hari yang lalu, tapi Lupa."

 
"Oh ya, memang nya Bang Zamal Ngapain ke Jakarta?"Tanya Aldo penasaran.

 
"Jadi di kampus Bang Zamal tuh ada Program pertukaran Mahasiswa gitu loh Kak, tapi Arra kurang tahu sih gimana detail nya, tetapi yang penting Arra bakalan ketemu Bang Zamal."Jelas Arra dengan Ekspresi Berbinarnya.

 
"Iya gw paham, ya udah sekarang tidur."Arra mengangguk patuh, memejamkan matanya dengan nyaman dalam pelukan hangat Aldo. Aldo mengusap lembut Perutnya Arra, Agar Arra tertidur pulas.

 
"Malam Ra."Bisik Aldo saat Arra sudah tertidur pulas.

 
•••

 
Pagi ini Arra sedang menjemur pakaian, sedangkan Aldo sudah berangkat ke sekolah. Jika kalian pikir Arra hanya bersantai di rumah Keluarga Malik, jawabannya adalah Tidak. Arra memiliki tugas tersendiri selain mengurus keperluan Aldo, yaitu Memasak Makanan dengan di Bantu Bibi dan Mencuci serta menjemur pakaian Dirinya dan Aldo. Sedangkan pakaian Papa Malik dan Mama Elisa itu adalah Bibi yang mengurus nya.

ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang