04

10.9K 659 13
                                    

Alin dan Yudi?

 

Malam ini, keluarga Ar-rahman sedang berkumpul sambil menonton Televisi di Ruang Keluarga, Arra duduk lesehan di Bawah beralaskan Karpet tebal dan lembut. Sedangkan Ayah Rahman, Ummah Inun dan Dek Ais duduk di Atas Sofa. Waktu menunjukkan pukul jam 9 Malam,  Mereka masih setia menonton Sinetron yang Tampil di layar televisi itu dengan santai.

 
Suara Warga Yang Ramai dari luar rumah mulai terdengar di Indra pendengaran mereka, Warga Ricuh sambil memanggil-manggil nama Ayah Rahman dari Luar.

 
"Assalamualaikum pak Rahmaaaan!"Salam dari salah satu Warga terdengar.

 
Ayah Rahman Langsung berdiri dari duduknya dan Menghampiri Pintu Utama Rumah.

 
"Waalaikumsalam!" Sahut Ayah Rahman sambil membuka kan Pintu.

 
Ummah Inun, Arra dan Dek Ais pun ikut kedepan, Untuk melihat apa yang Terjadi. mengapa Warga berbondong-bondong datang kerumah mereka?

 
Mata Arra Membelalak kaget, saat penglihatan nya menangkap dua orang yang dia kenal berada di tengah-tengah Kerumunan Warga, "Alin, Yudi?" Batin Arra.

 
"Ini ada apa pak, Bu?"Tanya Ayah Rahman tenang.

"Ada yang Bikin Malu Desa kita Pak Rahman."Jawab salah seorang warga yang bernama Pak Umet.

 
"Betul Pak! Kedua Bocah ini ketahuan Berbuat Zina di Desa kita!"Sambung salah seorang warga lagi To the Point.

 
Arra Langsung menganga tak percaya, “Jadi yang di Maksud berzina itu Alin dan Yudi?"

"Tenang-tenang, Pak, Bu, Panggilkan Orang tua nya dulu, kita tidak boleh main Hakim sendiri."Sahut Pak Rahman penuh pengertian.

 
Pak Rahman adalah sosok yang amat di segani dan di Hormati oleh warga di Desa Panci, Sifatnya yang Penenang, tak mudah emosi dan tidak Gegabah dalam mengambil tindakan lah yang menjadikannya sebagai 'Kepala Desa' di Desa Panci ini.

 
"Ayo Nak Telpon orang tua kalian, suruh mereka datang kesini, Jika kalian ingin selamat dari Amukkan Warga."Ucap Ummah Inun yang sedari tadi diam.

 
Alin menunduk malu, begitupun dengan Yudi. Dapat Arra Lihat Bahu Alin bergetar karena menangis, sedangkan Yudi hanya diam sedari tadi. Mereka seperti tidak memberikan Pembelaan terhadap diri sendiri. Mereka Berdua di Bawa masuk ke dalam Rumah Ayah Rahman, untuk memberikan Penjelasan. Tapi sebelum itu, Mereka harus menelpon Orang Tua masing-masing.

 
Para Warga Sebagian telah Pulang dan mempercayakan Masalah ini kepada Ayah Rahman. Namun, ada beberapa Orang yang Diharuskan tinggal dahulu sebagai Saksi untuk menjelaskan kepada orang tua Kedua anak itu. Menunggu beberapa saat, sampai Akhirnya yang di tunggu telah Datang.

 
"Assalamualaikum."Suara Salam dari Beberapa orang yang Baru datang, lebih tepatnya kedua orangtuanya Alin dan Yudi.

 
"Waalaikumsalam."

 
Alin menunduk Takut, Kedua jarinya saling bertautan dan di remas kuat olehnya.

 
"Ini ada apa pak Rahman? kenapa kami di panggil kemari, Dan mengapa Alin di sini, bukannya mau kerja kelompok kerumah Ningsih?"pertanyaan beruntun itu dari Bapaknya Alin.

 
"Astagfirullah, ternyata Alin berbohong kepada orang tuanya. Meminta izin untuk Belajar kelompok, tapi nyatanya?"Batin Arra tak percaya.

 
Arra menatap wajah Ummah Inun yang merah pedam menahan amarah. Kalian bertanya kenapa ummah Inun marah kan? Jawabannya Karena dia Benci kebohongan,  Arra hanya Tersenyum miris, Bagaimana jika ummahnya tahu Anak Gadis nya ini sudah menjadi wanita Berdosa.

ANATASYA AR-RAHMAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang